Fiony menghembuskan nafasnya kasar, kala dirinya kembali mengigat cuplikan vidio live streaming scarlet beberapa menit yang lalu.
Tidak ada yang salah sebenarnya didalam live itu, hanya saja melihat interaksi yang dilakukan oleh Marsya dan juga Freya membuat sesuatu didalam hantinya menjadi tak nyaman.
Lihatlah tangan yang bergelayut manja itu, dan juga rangkulan itu. Sungguh menyebalkan.
Fiony melajukan mobilnya lebih cepat dari yang sebelumnya, membelah jalanan kota Tangerang yang sedang basah akibat hujan.
Hari ini dia memang berencana untuk tidur di rumah bukan di apartemen, mengigat besok adalah hari minggu dan sanggat kebetulan pula dia tak memiliki jadwal pekerjaan jadilah dia memutuskan untuk pulang pada hari ini setelah menyelesaikan segala urusannya di ibukota.
.
.
Rumah bergaya semi eropa itu sudah terlihat dari kejauhan, fiony memarkirkan mobilnya didalam garasi rumah keluarganya."Cece!!" Itu owen yang sedang berlari kearahnya, menyambut kepulangan kakak ke 2 nya dengan penuh semangat.
Anak berumur 12 tahun itu meloncat kedalam pelukan fiony, memberikan pelukan yang disebutnya BIG HUG TEDDY kepada cecenya itu.
"Ugh, sejak kapan kamu jadi sebesar ini" ucap fiony ketika menerima pelukan dari si bungsu, dia baru sadar kalau tinggi owen sudah melebihi pingganya sekarang.
"Ya kan aku tumbuh Ce, gimana sih" fiony mengacak rambut owen gemes, dan memberikan 1 kotak penuh coklat kesukaan anak kecil itu sebagai oleh-oleh kepulangannya.
"Yeyyy! Coklat!"
"Ce jangan banyak-banyak ngasih adiknya" ujar wanita setengah baya yang masih tampak fresh di usianya yang sudah memasuki kepala 5 tersebut
"Biarin lah mi, sekali-kali doang ini" kata fiony lagi yang disetujui owen tentu saja.
"Dasar. Yaudah ce kamu masuk dulu, mami udah masak tadi sekalian kita makan malam udah lama kan nggak makan bareng-bareng" fiony mengangguk dan mengikuti langkah sang ibu kedalam rumah bersama dengan owen.
***
Fiony pov
"CEE! ADA FREYA!"
"Iya ma" aku berjalan menuruni anak tangga menuju lantai bawah, melihat dia yang sedang duduk manis bersama dengan mami di sofa ruang tamu.
"Ce, nih freya nyariin. Katanya kamu pulang nggak ngabarin dia. Gimana sih"
"Dia tadi ada syuting mi" jawabku sekenanya dan duduk disamping mamiku.
"Nggak boleh gitu, lain kali kasih kabar. Kasian freya kalo kebingungan nyariin kamu" aku mengangguk, malas rasanya berdebat dengan mami ku sekarang ini. Sementara dia masih tetap tersenyum didepan sana.
Memang mami ku sanggat dekat dengannya sama halnya dengan ibu nya yang dekat dengan ku. Ya aku tak terlalu mempermasalahkan itu, justru menurutku bagus karena itu artinya keluarga kami sudah saling mengenal.
"Yaudah, kalian ngobrol dulu aja. Mami mau bantuin owen ngerjain pr nya, jangan berantem ya berdua"
"Apa sih mi"
"Tenang mi" aku menatapnya malas, sementara dia malah menatapku sambil nyegir-nyegir nggak jelas didepan sana.
"Kamu pulang kok nggak ngabarin aku sih ntri? Tadi aku ke apart kamu loh, eh kamunya nggak ada, untungnya pak satpamnya baik ngasih tau aku kalo kamu lagi pulang ke tangerang"
"Penting emang aku ngabarin kamu?" Dia mengaruk pipinya yang kuyakini tak gatal, mungkin syok mendengar cara bicaraku yang jutek kepadanya. Biar saja siapa suruh ngeselin.
KAMU SEDANG MEMBACA
one shoot
Fanfictionfrefio area🤡 Randomly⚠️ . . . This just for fun not reall⛔️⚠️ Harap bijak dalam membaca❤️ UPDATE SETIAP MINGGU🗿