27. The Past II
"Mereka akan mengadakan pesta kelulusan, apa kau sudah punya pasangan untuk datang atau kau justru tidak akan datang dan memilih menghabiskan malam dengan buku-bukumu lagi." Dalton buka suara saat jam Jane akan dijemput oleh Ayahnya telah dekat.
"Aku yakin banyak laki-laki yang telah mengajakmu untuk jadi pasangan mereka, kau cantik jadi tidak aneh jika banyak yang sudah menargetkanmu untuk jadi pasangan mereka." Tambah Dalton lagi.
Jane berdecih, "Tidak usah bertele-tele bilang saja jika kau ingin mengajakku ke pesta kelulusan bersamamu."
Satu alis Dalton terangkat, tubuhnya maju sedikit condong ke depan agar lebih jelas menatap wajah Jane, "Would you go to party with me, Jane?"
"Ya, asalkan kau tidak datang terlambat saat menjemputku." Jawab Jane seraya bangkit berdiri karena Ayahnya telah menunggu di luar.
Sudut bibir Dalton terangkat ke atas memperhatikan Jane yang melenggang pergi meninggalkannya.
***
Nafas Dalton terasa tercekat saat melihat Jane muncul dengan gaun yang warnanya serupa dengan warna matanya, tangan Dalton terulur menyambut Jane yang Jane genggam erat.
Dalton tak bisa melepaskan pandangannya dari Jane bahkan saat mereka tengah berdansa, Dalton tidak peduli dengan tatapan orang lain yang tertuju kepada mereka, tatapan Dalton hanya tertuju pada Jane.
Tangan Dalton yang berada pada pinggang Jane, sementara tangannya yang lain menggenggam tangan Jane dengan erat dan menggerakkan tubuh mereka berdua sesuai irama melodi musik.
Mereka saling memandang satu sama lain seolah tenggelam dalam tatapan masing-masing, tanpa mereka sadari kepala mereka semakin mendekat satu sama lain, hidung mereka nyaris bersentuhan, kalau saja musik tidak tiba tiba berganti menjadi musik up beat yang membuat para siswa dan siswi lainnya mulai menari dan melompat riang mungkin Dalton dan Jane sudah saling berciuman sekarang.
Mereka mendadak menjauh, namun Dalton segera meraih tangan Jane, membawa Jane melewati keramaian siswa dan siswi lain, mereka berlari melewati lorong koridor yang sepi.
Dalton dan Jane menyelinap ke dalam perpustakaan yang seharusnya tidak boleh mereka datangi di malam hari, seharusnya mereka hanya diperbolehkan masuk ke gedung di mana prom diadakan.
Dalton dan Jane duduk di kursi yang biasa mereka duduki walaupun perpustakaan gelap karena mereka tidak bisa menyalakan lampu jika tidak ingin ketahuan menyelinap ke dalam perpustakaan, mereka hanya diterangi oleh cahaya dari bulan di luar yang menyelinap melalui kaca jendela.
"Setelah ini kita tidak akan bisa belajar bersama lagi di sini, apa kau sudah memutuskan kau akan ke mana?" Tanya Dalton pada Jane.
Jane menumpu dagunya pada tangannya, "Aku ingin menjadi seorang dokter, aku akan melanjutkan pendidikan ku di medical school, kau?"
"Ayahku menyuruhku untuk kembali ke Rusia dan melanjutkan pendidikan ku di sana, seharusnya aku sudah berangkat sejak kemarin dan tidak menghadiri pesta kelulusan ini tapi aku memilih untuk melawan keputusan Ayahku untuk pertama kalinya, aku ingin menghadiri pesta kelulusan ini agar aku bisa menghabiskan waktu bersamamu."
Kening Jane berkerut, "Kau akan ke Rusia?"
Dalton menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku sudah menolaknya, aku tidak akan pergi ke Rusia seperti keinginan Ayahku, aku akan tetap berada di sini, di kota ini, karena yang aku inginkan berada di sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
[3A] SHATTERED [END]
RomanceDalton Ludovic Konstantine bertemu kembali dengan cinta pertamanya semasa SMA yaitu Jane Austyn yang sekarang bekerja sebagai petinju dengan nama samaran Rabbit Punch. Dalton dibuat bingung namun juga terpesona untuk ke sekian kalinya oleh Jane saat...