Adel Pov
Setelah kemarin seharian aku menemani Kim ke Panti Asuhan, sekarang giliran Kim yang harus menemaniku. Tadi pagi aku sudah menghubungi dan mengajaknya, tanpa perlu aku paksa dia mengiakan ajakkan ku. Kami sudah berjanji untuk berangkat sepulang kuliah. Perlengkapan sudah aku bawa, cuma pakaian renang berwarna hitam dan sendal jepit. Dari perlengkapan ku, kalian pasti sudah tau tujuan kami. Sttt!! Jangan beritahukan pada Kim, aku belum memberitahukannya. Aku juga sengaja tak membawa kendaraan, tadi pagi aku di antar supir pribadi mama yang baru bekerja. Ini aku lakukan agar memudahkan Kim datang menjemputku, dengan begitu kami tak perlu repot bulak-balik membawa pulang kendaraanku.
Beberapa menit lagi mata kuliah berakhir, itu artinya aku dan teman-teman sudah harus membereskan peralatan dan bergegas pulang. Dewi mendekatiku dan mengajakku pulang bersamanya.
"Del, mumpung Andre bawa mobil. Kamu ikut aku ajah ya?"
"Nggak Wi, aku ada janji"
"Sama siapa? Koq aku baru tau? Kamu mah sekarang suka main rahasia-rahasiaan sama aku" ucapnya sambil memanyunkan bibir.
"Nanti kamu akan tau Wi"
"Kamu mah gitu orangnya"
"Udah ah jangan sedih gitu dong babe, aku janji! Sebentar pas pulang aku kasih tau semuanya ke kamu"
"Janji?"
"Janji! Makanya pulang langsung ke rumah"
"Oke sayang, ya udah have fun ya! Aku duluan, Andre udah di depan" Ucap Dewi sambil mengetik sms yang aku tau pasti untuk Andre.
"Oke hati-hati"
Aku keluar dan memilih untuk menunggu Kim di taman depan kampus, aku duduk sambil memperhatikan jalanan. Dari kejauhan nampak Kim datang dengan matic dan helmnya yang menurutku lucu.
"Maaf lama, nona"
"Lagakmu! Aku baru saja keluar"
"Aku kira kau sudah lama menungguku" ucapnya sambil cekikikan
"Menunggumu? Yang benar saja! Lebih baik aku pergi dengan ojek"
"Yakin?"
"Kau menantangku?" Ucapku sedikit menekan kata di akhir kalimat sambil berpura-pura berjalan menjauhinya. Aku terhenti ketika sengatan seperti sengatan jellyfish menyengat tanganku manakala Kim dari belakang mengenggamnya.
"Tidak akan aku biarkan tukang ojek merebutmu" Ucapan Kim sukses membuatku tersenyum lebar, sepertinya bukan tersenyum lebar tapi tertawa, tertawa tanpa suara lebih tepatnya. Baiklah! Jantungku kembali meletup-letup seperti pop corn.
Kim menarikku ikut bersamanya, aku hanya bisa diam sambil merasakan sensasi sengatan di seluruh telapak tanganku. Kami terdiam cukup lama, sampai akhirnya aku membuka suara agar keluar dari situasi canggung.
"Kapan berangkatnya?"
"Oh iya! Ayo naik" Kim kaget seperti baru tersadar dari lamunannya. Akupun naik lalu kemudian Kim menstarter motornya dan siap meluncur ke tempat tujuan. Aku tak mau memberitahukan tempat tujuan kami, aku hanya menunjuk jalan yang harus kami lewati, nanti juga dia akan tau sendiri.
"Kita mau kemana Nona?"
"Ikuti saja instruksiku, nah di depan belok kanan"
"Sepertinya aku tau tujuan kita"
"Seperti yang kamu tau" Tanpa menunggu ucapanku, Kim lansung berbelok ke arah waterpark tujuan kami.
"Yeyyy bermain air" Ucap Kim antusias dengan senyum lebarnya.