Author Pov
"Rasa-rasanya pengen aku bejek deh tuh orang!" ucap Adel sambil meneguk jus jeruknya dengan kasar.
"Salah kamu sendiri sih! Sapa suruh nggak patuh sama aturan berkendara"
"Yah! Koq kamu malah dukung polisi gaje itu sih"
"Aku bukannya dukung dia Del, cuman itu resiko kalo kamu nggak nurutin aturan"
"Ya ya ya! Terserah kamu ajah deh Wi, aku ke kelas dulu. By!" belum sempat Dewi mengeluarkan pendapat, Adel sudah terlebih dahulu meninggalkannya.
"Eehh Del tungguin aku dong" Teriak Dewi sambil berlari mengikuti Adel.
"Mau belain Polisi gaje itu lagi?"
"Nggak! Tapi ada sesuatu yang pengen aku omongin sama kamu"
"Apaan?"
"Kita ke taman blakang yuk" Adel menganguk dan mengikuti Dewi ke taman yang terletak di belakang kampus mereka.
"Hm Del?"
"Ya"
"Aku ngomongin ini tapi kamu jangan marah ya"
"Makanya! Jangan omongin sesuatu yang bikin aku marah"
Dewi menarik nafas sebentar "kamu nggak ada rencana buat cari pacar?"
"Taulah Wi, rasaanya nggak bergairah banget"
"Ayolah Del! Udah tiga tahun kamu sendiri"
"Tapi kan aku ada kamu Wi, lagian aku masih sayang sama Rizky"
"Tapi Del! Rizky itu udah nggak ada, Apa kamu pikir Rizky seneng liat kamu kaya gini hah?"
"Tapi aku masih betah sendiri Wi"
"Ia aku tau kamu betah, tapi akupun tau kamu kadang merasa sepi dan kadang kamu irih kan kalo liat orang pacaran! Apalagi cewek sama cewek"
"Stop Wi! Stop!" Adel berlari meninggalkan Dewi sementara Dewi hanya menatap kepergian Adel dengan senyum kecut.
****
Adel Pov
"Yes! Aku berhasil. Gimana akting aku? Keren kan? Udah cocok jadi artis belom?"
"Keren Del keren! Rencana kita berhasil tanpa membuang tenaga buat bikin seolah-olah kamu marah sama Dewi eeee Dewi sendiri yang tanpa sadar bantuin kita dengan perkataan dia tadi"
"Terus rencana kita selanjutnya apa?"
"Kalian diem ajah! Aku yang urus, Jangan lupa siapin telur busuk, tepung sama aer comberan kalo ada hahahahaha" Ucap Adel sambil tertawa renyah "satu lagi, ntar aku hubungi kalian kalo aku udah siap. Ingat jangan molor!"
"Oke sip"
"Kalo gitu aku duluan ya, mau bantuin nyokap buat kue"
"Oke, hati-hati Del"
Aku melangkah ke arah parkiran mencari keberadaan Upi, aku harus segera pulang dan membantu mamah buat kue untuk Dewi. Akan aku pastikan sebentar malam akan jadi kenangan yang nggak akan dilupain Dewi. Aku sebenarnya nggak marah, akupun sadar kalau aku memang harus mencari seseorang yang bisa buat aku bahagia sama seperti Rizky, tapi menurutku cinta tak perlu dicari karna cinta akan datang dengan sendirinya. Aku hanya berpura-pura marah agar memperlancar rencanaku dan teman-teman untuk mengerjai Dewi, kalian tau? Besok adalah hari ulang tahunnya.
Sampai dirumah aku langsung memarkirkan upi di dalam garasi, mengganti pakaian dan bergegas ke supermarket dengan mengendarai si Blue, toyota yaris pemberian almarhum Papah tercinta. Aku sudah tau apa yang harus aku berikan untuk Dewi, aku harus mencari beberapa barang bertema Doraemon karna sahabatku yang satu itu sangat mengidolakan animasi asal Jepang itu.