No!

2.5K 137 9
                                    

Adel Pov

Ku rasakan seseorang mencoba mengusik tidurku. Perlahan namun pasti, Orang itu berhasil. Kesadaranku belum sepenuhnya pulih, namun masih dapat ku dengar Dewi memanggil-manggil seraya menepuk-nepuk pipiku. Pagi ini aku merasa sangat ngantuk dan enggan untuk beranjak.

"Adel!"

"Bangun!"

"Udah pagi"

"Lo nggak mau telat kan?"

Kicauan Dewi membuatku sedikit terganggu. Mengapa tidak? Suaranya seperti seekor tikus yang sedang terjepit, cempreng dan nyaring.

"Apaan sih Wi? Ngantuk tau!"

"Bangun Adel! Bangun!"

"Ia ia ia"

Akhirnya pertahananku runtuh, walaupun masih belum sadar total namun aku memang harus bangun. Segera ku raih handuk dan melangkah ke kamar mandi.

"Gue tunggu lo di ruang makan"

"Nggak usah sok pake lo-gue!"

"Ia ia! Cepetan!"

Aku menyeringai lalu masuk ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama, karna hanya ke kampus aku tak perlu berlama-lama di kamar mandi. Setelah menyiapkan diri dan semua peralatanku, aku langsung menuju ruang makan. Ku lihat Dewi tengah mengunyah roti sambil mengetik sesuatu di smartphone-nya. Aku mengambil posisi duduk dan mulai menyantap sarapanku.

Selama perjalanan ke kampus, Dewi lebih banyak diam. Entah setan apa yang merasukinya? Tadi begitu cerewet, sekarang malah sebaliknya. Aku memfokuskan pandanganku ke jalan, memperhatikan jalanan dari balik kaca mobil. Hari ini aku dan Dewi di antar supir, selain karna sedang malas membawa kendaraan, aku juga belum sempat memandikan upi. Sampai di kampus pun Dewi sama sekali tak bicara, dia hanya menggandengku tuk ikut bersamanya.

"Kamu kenapa sih Wi? Daritadi diem mulu! Biasanya juga cerewet"

"Aku habis kena semprot"

"Heh? Dari siapa?"

"Dari pacarnya Kim"

"Pacarnya Kim? Koq bisa?" aku kaget bukan main! Pacarnya Kim? Setauku Kim baru putus dengan pacarnya.

"Setauku Kim baru putus deh kayanya"

"Terus menurut loe ini apa?" Dewi memperlihatkan makian yang di lontarkan Tita kepadanya lewat akun bbm milik Kim tepat di depan wajahku. Darah ku mendidih! Apa maksudnya dia memaki Dewi? Berani sekali dia mengeluarkan kata itu pada sahabatku!

"kenapa dia memakimu?"

"Bacalah sendiri" aku langsung mengambil smartphone-nya dan membaca chat mereka dari awal. Ternyata Dewi hanya menanyai siapa gadis di DP kim yang bernama Tita itu? Tanpa di duga ternyata yang membalasnya adalah Tita, Tita mengatai Dewi dengan perkataan yang sangat tak pantas. Aku sebagai sahabatnya tentu tak terima baik.

"Baru kali ini aku di maki seperti itu" ucap Dewi parau, aku sedih melihatnya. Aku yakin sebentar lagi dia akan menangis. Dewi memang tak bisa di maki, sekali di maki pasti akan menangis.

"It's okay! Tak perlu menangis" sontak sebagai orang yang aku sayangi, aku langsung memeluknya.

"Padahal niatku baik, aku hanya ingin tau apa bener Tita itu ceweknya Kim? Karna aku sangat yakin Kim cinta sama kamu Del"

"Sudahlah Wi! Kamu liat sendiri kan? Kim memang tidak suka sama aku, aku pun nggak berharap sama dia! Jangan nangis dong, aku nggak bisa liat kamu nangis"

"Tita itu jahat banget sih!"

"Sudahlah, tidak apa-apa! Biarkan saja mereka. Yang penting sekarang semua sudah terjawab kan? Kita tidak perlu berurusan dengan Kim atau pacarnya yang rese itu lagi"

I Love You, BrigadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang