Gagal

2.8K 134 4
                                    

Author Pov

At 11.47 pm

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.47 malam, persiapan demi persiapan pun sudah sempurna. Adel dan teman-temannya memutuskan untuk segera berangkat sebelum jam 12 tepat.

Sampai di apartemen milik Dewi, Adel melirik arlojinya "oke guys ini waktunya!" seru Adel antusias. Adel dkk pun segera melancarkan aksi.

Untung Adel memegang kunci cadangan apartemen milik sahabatnya itu, jadi dia bisa dengan bebas keluar masuk. Ini memudahkannya untuk mengerjai sang pemilik apartemen di hari spesialnya.

Adel membuka pintu apartemen dengan hati-hati, suasana remang karna hanya lampu hias yang menerangi kamarnya. Adel dkk berjalan dengan sangat hati-hati, mereka takut jika suara langkah kaki mereka akan membangunkan Dewi.

Sampai disamping bed, Adel memberi kode ke teman-temannya.
"Siap? 1! 2! 3!"

"Selamat ulang tahun kami ucapkan, buat Dewi! Selamat panjang umur kita kan doakan, buat Dewi! Selamat sejahterah sehat sentosa, buat Dewi! Selamat panjang umur dan bahagia, buat Dewi" serempak mereka bernyanyi bersama, Dewi yang kaget dari tidurnya hanya menutup wajahnya dengan bantal. Adel menarik Dewi untuk berdiri, dipeluknya sang sahabat dengan erat "Happy birthday babe, wish you all the best" Ucap Adel sebelum akhirnya mengecup kedua pipi dan bibir Dewi. Kemudian disusul teman-temannya yang memberikan selamat untuk Dewi.

Adel menarik Dewi keluar dari apartemen, dia tersenyum menang menyadari bahwa sebentar lagi sang sahabat akan dikerjai habis-habisan. Sedangkan Dewi sedikitpun tak berpikiran kalau dirinya sebentar lagi akan dikerjai.

"Dalam hitungan ketiga, Dewi tiup lilinnya ya" Ucap Adel.

"1!" hitung mereka berbarengan.

"2!"

"3!" Dewi pun meniup lilin di atas tiga cake dihadapannya. Setelah meniup, secara tiba-tiba cake yang paling kecil dilayangkan ke arah wajahnya. Dalam hitungan detik wajahnya sudah dipenuhi kue.

Satu persatu teman-temannya berlari memecahkan telur busuk tepat di kepalanya , bukan hanya telur tapi ada tepung dan air becek juga. Adel memecahkan keenam telur bususknya, Dewi hanya pasrah sambil tertawa dan berlari mengejar teman-temannya.

"Ahhhh rese lo pada!" teriak Dewi sambil berlari mengejar teman-temannya.

"Awass ya!"

Sesi menjahili Dewi pun berakhir, satu per satu pamit pulang kecuali Adel "guys jangan lupa ntar jam 7 di cafe samping kampus, awas kalo nggak dateng!" Ucap Dewi.

"Oke! Kita balik dulu ya Wi, Del. Sekali lagi selamat"

"Hati-hati ya guys"

Dewi dan Adel berdiri menatap kepergian teman-teman mereka sambil melambaikan tangan. Tanpa sepengetahuan Adel, Dewi mendekatinya dan "Hap! Kena" Dewi memeluk Adel erat, Adel hanya mendengus kesal.

"Ahhh Dewi, bauuuu!"

"Rasain"

"Rese"

"Siapa duluan coba?"

"Iya iya deh, yuk masuk!"

"Mau mandi bareng ?"

"Ogah!"

Mereka pun masuk dan membersihkan badan.

Kim Pov

"Oh my Good! Apa yang terjadi pada mobilku?" aku sangat histeris saat mendapati mobil kesayanganku dipenuhi goresan yang akupun tak tau siapah dan dengan apa orang ini menyiksa mobilku.

I Love You, BrigadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang