New Life, New Lie (Bagian Satu)

15 2 0
                                    

Aku kembali berpangku pada dunia dan melelapkan rasa cinta dalam hati. 

Sejenak juga aku merasa hampa dan sepi, dunia ini terlalu imaji jika hanya dilihat dari satu perspektif. Kita butuh fokus pada satu jalan kemudian melompat ke jalan lain.

Beberapa tahun setelah kelulusan, begitu banyak yang terjadi dan ingin aku ceritakan semuanya. Singkat cerita, aku berhasil kuliah jurusan kedokteran di sebuah universitas negeri yang ternama.

Tentang Blue Amethyst, kami memutuskan break sampai waktu yang tak ditentukan sesaat setelah lulus sekolah menengah atas. Itu artinya, bisa saja besok kami kembali atau entah kapan sama sekali. Ini dikarenakan kami sedang fokus pada pencapaian kami yang lain.

.

.

.

Kemana aja anak - anak band Amethyst?

Baiklah kita mulai dari Audrey alias si Baka Neko yang kini telah memiliki pet shop dan panti hewan terlantar.

Aku : Gue kira lo mau jadi pekerja sosial terus Drey.

Audrey : Ya nggaklah, hari gini tuh ... harus punya hobi yang bisa menghasilkan duit, coy.

Aku : Oh ... oke, Drey.

Miauuu miauuu ... MIAUUUU!!!

Krekkkk ...

"Gyaaahhh!!! Audrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gyaaahhh!!! Audrey ... kucing lo gigit betis gue lagi nih." Aku menjerit keras karena digigit seekor kucing kecil berbulu putih oranye.

"Aduh chayang ... itu om Laskar bukan sereal. Kayaknya mereka pada laper nih. Aduh iya gue lupa ngasih makan anak - anak gueee." Audrey menepuk jidatnya sendiri.

"Wah gilak, udah punya panti segedong gini lu ternyata masih aja Baka, ya Drey?" Tanyaku dengan sinis.

"Enak aja! Lupa itu pekerjaan dan keahlian gue tauk. Elo lupa?" Audrey berkilah namun sebenarnya menjerumuskan dirinya yang kian sesat.

"Baiklah ... ajari aku guru." Sahutku sambil membungkuk sembilan puluh derajat di hadapan Audrey.

*Dan sebaiknya tinggalkan aku dan Audrey dengan segala kekonyolan dan kelumrahan kami.

.

.

.

Tommy sendiri berkuliah di Bogor dan mengambil jurusan hukum pidana. Inilah alasan mengapa sejak kelas tiga SMA dia belajar bicara menggunakan aksen Batak agar terlihat tegas dan garang.

Kami biasa bertemu seminggu sekali bahkan kadang lebih. Tergantung dari bagaimana waktu luang dan libur karena jadwal di kampus masing - masing yang sangat padat. Kami sibuk dengan kehidupan kampus kecuali Audrey, yang memilih untuk tidak berkuliah.

Nggak ... dia nggak mau kuliah. Audrey cuma bersedia kuliah di universitas yang punya fakultas jurusan tata kucing.

.

Kalkulus MinusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang