6 princess tapi salah satu dari mereka adalah penyihir yang menyamar? siapakah dia?
ohh yaa, ini misteri nya cuma dikit yaa gee, tapi ada kok memang, cerita ini nanti ada misteri+keluarga+sedikit romance gituu oke?
semua yang ada di cerita ini han...
teriak Seira dan Reina melihat Lyora terjatuh dari kudanya, Seira dan Reina pun langsung bergegas turun dari kuda mereka dan menghampiri Lyora.
"Lyora, kamu tidak apa? ada yang terluka?" tanya Seira khawatir sembari ia mengecek apakah ada yang terluka.
"lain kali hati-hati Yora." ucap Reina khawatir.
Seira dan Reina pun membantu Lyora berdiri dan membawanya duduk di bawah pohon, Seira melanjutkan mengecek apakah ada luka atau tidak.
"lutut mu terluka, tapi tidak terlalu parah. aku akan mengobatinya." ucap Seira sembari ia mengobati luka Lyora dengan sihir penyembuhan.
Setelah beberapa menit, akhirnya lutut Lyora sembuh total, lagipula itu hanya luka yang tidak terlalu parah, tak lama kemudian Elaina, Karla, Aruna menyusul mereka bertiga.
"ada apa? apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Karla melihat mereka bertiga yang duduk di bawah pohon.
"ya semuanya baik-baik saja, hanya tadi Lyora terjatuh saat berkuda. lukanya tidak parah dan sudah ku obati juga." jelas Seira.
"Lyora, lain kali berhati-hatilah. untung saja lukamu tidak terlalu parah." ucap Karla.
"maaf, aku kehilangan keseimbangan jadi aku terjatuh. lain kali aku akan berhati-hati." ucap Lyora
"baiklah, ayo kembali ke istana kita sudah cukup jauh dari area kerjaan. dan juga hari sudah mulai gelap." ucap Seira.
"ya, Seira benar. sebaiknya kita kembali sebelum malam." ucap Aruna.
mereka langsung naik ke kuda mereka masing-masing dan mulai berjalan kembali ke istana, dalam perjalanan mereka sesekali bercanda agar perjalanan ke istana tidak terlalu sepi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
akhirnya mereka pun tiba di depan gerbang istana, para prajurit pun membukakan pintu gerbang untuk mereka masuk, setelah mereka masuk mereka pun turun dari kuda mereka dan para prajurit membawa kuda mereka kembali ke kandang.
saat mereka ingin masuk, Seira memberhentikan mereka.
"tunggu sebentar, aku lupa memberitahukan kepada kalian. nanti malam ayahanda meminta kita semua berkumpul di aula kerajaan, ayahanda ingin memberitahu sesuatu."
"memberitahukan apa? kenapa akhir-akhir ini ayah sering sekali meminta kita berkumpul?" tanya Karla.
"entahlah, aku pun tidak tau untuk perkumpulan kali ini untuk apa, datang saja." ucap Seira, setelah itu ia langsung pergi begitu saja mendahului mereka berlima.
"ada apa dengannya? tiba-tiba saja pergi." tanya Reina sembari melihat Seira yang pergi.
"Seira memang seperti itu, jika ia terlalu kelelahan moodnya langsung berubah begitu saja,,," jelas Lyora.
"sudahlah ayo masuk, dan istirahat nanti malam kita harus berkumpul." lanjut Lyora.
setelah itupun mereka berlima masuk ke dalam istana dan menuju kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pertemuan tadi malam.
sebelum pertemuan itu dimulai, Aruna, Elaina menghampiri Seira di kamarnya. seperti yang biasa mereka lakukan. mereka sedang duduk di sofa di sudut kamar Seira sembari berbincang ringan.
"Seira, saat Lyora terluka tadi kau bilang... kau yang mengobatinya? bagaimana bisa? bukannya dirimu tidak membawa obat?" tanya Aruna.
"tidak, aku tidak mengobati Lyora dengan obat. aku menggunakan sihir penyembuhan." jelas Seira.
"bukankah... sihir penyembuhan itu susah untuk dikuasai? kita saja belum mempelajari sihir penyembuhan." tambah Elaina.
"mungkin kalian belum, tapi aku dan Lyora sudah mempelajarinya dari bunda Ruby beberapa hari lalu, jadi untuk sekarang hanya kita yang menguasai sihir penyembuhan itu diantara kita ber-enam."
"hah... bunda Ruby memang sangat berbakat dan itu diwariskan pada kalian berdua, sangat beruntung..ssebenarnya aku iri pada kau dan Lyora." ucap Aruna.
"ibu gracia juga berbakat... tidak perlu berkecil hati, ingat semuanya ada proses dan tidak semua terjadi begitu saja. aku dan Lyora menjadi seperti ini karena kita berkerja keras, kalian juga harus seperti itu. kalian berdua juga berbakat, kita semua setara disini. jadi fokuslah mengembangkan bakat kalian, oke?"
Seira pun langsung memeluk kedua adiknya itu dalam pelukan yang hangat, jujur saja ini momen langka karna Seira jarang sekali berperilaku hangat seperti ini.
"terimakasih, Seira. entahlah apa yang terjadi pada kami berdua jika kau tidak ada disini, kau selalu membela kami." ucap Elaina.
"Elaina benar, kami sangat berterimakasih padamu. kau adalah sosok kakak yang paling kami sayangi, dan tentu saja kami menyayangi yang lain juga." ucap Aruna.
"sama-sama, aku juga sangat menyayangi kalian. meskipun kalian bukan adik kandungku." ucap Seira
mereka pun melepaskan pelukan hangat itu dan kembali berbincang, sampai satu saat ada yang mengetuk pintu kamar Seira. itu prajurit.
"permisi, Yang Mulia. pertemuan akan segera dimulai anda diminta untuk segera hadir di Aula istana."
"baiklah, terimakasih. kami akan segera kesana, kau boleh pergi."
prajurit itupun mengangguk dan langsung pergi, begitu pula dengan Seira, Aruna dan Elaina berjalan keluar dari kamar menuju Aula istana untuk pertemuan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
haii, haii Seira kembali (Author 1) hehe, maaf kalo bab ini pendek soalnya bab selanjutnya akan panjang dengan perbincangan di Aula istana, hmmm dan mungkin kita kedatangan orang baru setelahnya? siapakah dia? tunggu next chap di hari senin / selasa yaa! jangan lupa vote oke? terimakasih...