Seira dibawa ke kamarnya untuk segera mendapati pengobatan, kondisinya sangat buruk sekarang.. Raja dan para ratu begitu pula para putri juga ada di kamar Seira sekarang.
Rubby tidak berhenti menangis, ia takut kehilangan putrinya... tapi ia harus menguatkan diri, Rubby duduk di tepi kasur Seira, ia akan mengobatinya dengan sihir penyembuhan.
sudah lewat beberapa menit Rubby mengobati Seira tapi ia tak kunjung sadar, Rubby mulai khawatir... sihir penyembuhannya tidak cukup untuk mengobatinya?.
"Cepat panggilkan semua tabib yang ada di istana ini! sihir penyembuhanku tidak bekerja dengan baik." perintah Rubby.
tanpa berpikir lama, Lyora yang memanggil tabib tersebut.. ia memanggil semua tabib yang ada diistana. setelah beberapa menit akhirnya Lyora kembali ke kamar Seira diikuti beberapa tabib dibelakangnya.
"tolong selamatkan putriku... kumohon pada kalian." pinta Rubby suaranya bergetar.
"kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan Putri Seira, Ratu." ucap salah satu tabib.
para tabib itupun mengelilingi kasur Seira dan mengeluarkan ramuan dan obat-obatan lainnya, mereka berbicara satu sama lain, yang hanya didengar oleh para tabib.
setelah beberapa menit mereka tak berhenti mengobati Seira, mereka semua terdiam... napas Seira berhenti berhembus, jantungnya berhenti berdetak.. para tabib melihat satu sama lain sebelum mereka menghadap para keluarga kerjaan yang ada disana, ekspresi mereka menyesal.
"m-maaf, kami sudah melakukan semua yang kami bisa.. tapi-" ucapan tabib itu terpotong karna Rubby yang terjatuh ke lantai, tangisnya pecah.
"tidak... putriku, tidak jangan ambil dia secepat ini Tuhan.. j-jangan ambil putriku.." ucap Rubby dalam tangisnya, suaranya serak.
para putri yang ada disana terdiam, mereka tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun, mereka terdiam.. seperti hati mereka berbicara, 'tidak mungkin...'.
Lyora langsung berlutut di samping bundanya itu, memeluknya erat, tangisan mereka berdua terdengar di seluruh ruangan.
*sementara itu di sisi lain*
Di Kerajaan Aelondor Wildemoor, kerjaan yang memiliki kekuasaan besar di Eropa bagian selatan, Kerajaan milik Pangeran Daniel.
Daniel sedang menulis sesuatu di sebuah kertas di kamarnya, sampai satu saat ada yang mengetuk pintu kamarnya, Daniel mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
"Masuklah." ucapnya singkat.
Tak lama kemudian pintu itu terbuka, memperlihatkan Ayahnya, Raja Alderic. dia pun melangkah masuk dan berjalan ke arah Daniel.
"ada apa, ayah? jarang sekali dirimu datang ke kamarku." tanya Daniel sembari menatap ayahnya itu.
"Putri Seira, dia-" ucapannya terpotong karena Daniel menyela.
"ada apa dengannya? apakah dia terluka? katakan padaku." ucap Daniel.
"dia terluka parah saat bertarung dengan Helena, dan sekarang kondisinya sangat buruk, mereka sedang berusaha mengobatinya sekarang, jika kau ingin pergi-" ucapannya terpotong sekali lagi, Daniel langsung berdiri dari kursinya dan segera keluar dari kamar.
Alderic yang melihat itu hanya diam, "kau benar-benar mencintanya, 'kan? kuharap kedepannya tidak ada hal buruk yang akan terjadi, tapi ramalan itu-" ia tidak melanjutkan, "kuharap ramalan itu tidak akan terjadi."
Daniel langsung berlari ke arah keluar istana, emosinya campur aduk saat ini, anatara marah dan sakit. ia langsung menaiki kudanya dan keluar dari istana, ia tidak peduli pada para prajurit yang mencoba menghentikannya, fokusnya saat ini hanyalah, Seira. Meskipun perjalanan dari kerajaannya membutuhkan waktu lama jika melewati jalan biasa adalah 2 hari, ia sekarang menggunakan jalan pintas yang hanya membutuhkan waktu setengah hari saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom's Seinlaurent [ END ] [ S1 ]
Fantasy6 princess tapi salah satu dari mereka adalah penyihir yang menyamar? siapakah dia? ohh yaa, ini misteri nya cuma dikit yaa gee, tapi ada kok memang, cerita ini nanti ada misteri+keluarga+sedikit romance gituu oke? semua yang ada di cerita ini han...
![Kingdom's Seinlaurent [ END ] [ S1 ]](https://img.wattpad.com/cover/380775662-64-k246411.jpg)