pagi pun tiba, sebagian orang yang berada di istana sudah bangun dan salah satunya adalah infanta aruna dan adiknya
"Aruna, kemarin waktu aku belajar berkuda dengan seira, dia menyuruh ku untuk mengajak mu ke kamarnya, mungkin kak sei ingin berbicara dengan mu" ucap elaina yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"oh ya?, jarang sekali seira ingin berbicara
denganku di kamarnya, biasanya seira akan mengajak bertemu di taman istana atau tidak di perpustakaan" ucap aruna heran, karena seira tidak suka seseorang selain dirinya masuk ke kamarnya, meskipun itu maid yang bertugas untuk membersihkan semua kamar putri, seira selalu membersihkan kamarnya sendiri meskipun kamar yang ia bersihkan sangatlah lebar namun jika keadaan yang sangat tidak memungkinkan untuk ia membersihkan kamarnya terlebih dahulu, ia akan menyuruh maid untuk menyapu kamarnya tetapi tidak untuk membersihkan barang-barang yang berharga untuknya.
"mungkin seira, ingin membahas sesuatu yang sangat penting, jadi ayo kita pergi ke kamar seira. " aruna melanjutkan ucapannya dengan menarik salah satu lengan elaina yang saat itu sedang duduk di dekatnya.
pada saat mereka melewati kamar reina, elaina yang saat itu lengannya di tarik oleh aruna dengan berjalan sedikit tergesa-gesa, karena elaina yang biasanya berjalan lambat dan sekarang malah di tarik oleh aruna mengakibatkan elaina sedikit kehilangan keseimbangannya.
*prangg*
seketika aruna dan elaina terdiam kaku saat melihat vas yang di jadikan hiasan didepan kamar reina pecah, dan tidak lama kemudian pemilik vas tersebut keluar kamar.
"siapa yang sudah memecahkan vas kesayangan ku" ucap reina memandang vas kesayangannya yang sudah terpecah.
"jangan bilang kalian yang memecahkannya? " tanya lyora kepada aruna dan elaina secara tiba-tiba
jujur aruna dan elaina kaget dengan kedatangan lyora yang tiba-tiba, karena saat mereka melihat reina keluar kamar, mereka sama sekali tidak melihat keberadaan lyora di sana
"maaf reina, aku tidak sengaja memecahkan vas kesayangan mu." ucap elaina dengan membungkukkan badannya.
reina langsung menatap ke arah elaina dengan tatapan yang tajam, mata reina memerah yang artinya reina sangat emosi dan bisa kapan saja emosi itu akan meledak
"bukan kah aku sudah pernah bilang kepada kalian berdua untuk jangan pernah sentuh barang milikku?,namun kalian malah memecahkan vas milikku!" ucap reina dengan suara lantang, dan itu membuat aruna, elaina tidak bisa berbicara lagi mereka sangat takut untuk mengangkat kepala mereka, mereka menunduk dan berharap agar ada seseorang yang bisa membantu mereka dari amukan reina, namun mereka tau kemungkinan besar tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali seira
"hei, aku sedang berbicara pada kalian berdua,apakah kalian tidak mendengar ku hah?! " ucap reina semakin emosi karena mereka berdua seperti tidak merespon ucapannya.
"lihat kearahku jangan ke lantai! aku yang sedang berbicara disini." ucap reina dengan memegang dagu mereka agar menatap dirinya.
lyora yang melihat itu pun sedikit takut dengan kakak yang paling dekat dengannya itu, dia tidak pernah melihat reina semarah itu sebelumnya, dia takut untuk melerai pertengkaran itu, di sisi lain dia juga berfikir reina tidak akan membentak nya atau melukainya meski semarah apapun itu, dan saat lyora melihat reina yang seperti ingin membunuh aruna dan elaina dengan cepat lyora angkat bicara.
"cukup! " ucap lyora dengan menarik salah satu tangan reina yang sudah berada di leher elaina
dengan cepat lyora menghadap ke wajah elaina.
"elaina, sudah kau tidak perlu menangis lagi, kau memang salah di sini tidak perlu merasa yang paling tersakiti, reina juga sakit saat melihat vas kesayangannya pecah, dirimu sudah tau itu adalah vas pemberian dari ibunda ratu, tetapi kau malah memecahkannya, jika kau memiliki dendam pada reina jangan lampiaskan dengan cara kau pecahkan vasnya elaina, aku tidak habis pikir kepadamu, kau selalu membawa masalah, kemarin seira dan kau hampir ketahuan waktu kalian diam-diam keluar istana, jika kalian ketahuan sudah di pastikan akan mendapatkan hukuman, untung saja ada aku yang membantu kalian dengan memanggil prajurit untuk membawakan anak panah" ucap lyora dengan mengeluarkan ucapan yang di setiap kata ada penekanan hingga membuat elaina diam mematung.
pada saat lyora akan kembali berbicara, namun di potong oleh ucapan seseorang
"lyora, hentikan sudah cukup! "ucap seira dengan berjalan ke arah lyora.
" kau sudah keterlaluan, apakah bunda dan kakak pernah mengajarkan mu untuk merundung orang lain?, dan sekarang kau malah merundung saudara mu sendiri, apakah kamu sudah merasa berada paling tinggi sampai kau merundung dirinya?, sifatmu tadi seperti orang rendahan yang sangat menjijikan"
ucap seira yang sudah terlalu emosi, seira adalah tipikal orang yang jarang marah namun sekali marah sangat menyeramkan dan kata-katanya sangat menusuk hati.
"pikir dulu sebelum berbicara seira! " ucap karla yang sudah berada di samping lyora
"kau boleh memarahi lyora namun jangan sampai keterlaluan, kata-kata mu tadi akan menyakiti hatinya" lanjutnya.
"tidak usah ikut campur karla, ini urusanku dengan adikku sendiri, dia harus di berikan pelajaran agar tidak seenaknya kepada orang lain, terutama saudaranya" balas seira tanpa menatap ke arah karla, tatapan seira tidak pernah lepas dari lyora.
"dia juga adikku seira!, kau jangan seenaknya memarahi lyora, meskipun dia adalah adik kandung mu" ucap karla kesal karena seira seperti tidak menggap dirinya kakak dari lyora juga, meskipun karla dan lyora bukanlah saudara kandung, namun kasih sayang yang karla berikan kepada lyora adalah kasih sayang yang sangat tulus seperti kasih sayang yang karla berikan untuk reina adik kandungnya.
pada saat seira akan menjawab perkataan karla , blum saja seira berbicara sudah ada yang lebih dulu berbicara
"Tidak usah memarahi adikku lagi, marah pada ku saja kalau kamu berani" ucap reina yang sedari tadi diam melihat adik kesayangannya di marahi.
"sudah reina diam, lebih baik kamu bawa lyora ke kamarnya" ucap karla dengan tangan yang mengelus pundak adik kandungnya.
"tidak bisa kak, aku tidak terima adik kesayanganku di caci-maki di depan mataku tadi, aku saja yang mudah termakan amarah tidak pernah membentak atau memarahi lyora namun dia? , kakak kandung yang sangat tega membentak dan memarahi adiknya,sampai seperti itu?." ucap reina menatap seira dengan tajam
" reina, kau-"ucapan seira terpotong, karla menyela.
"sudah cukup, kalian berdua."
bentak karla kepada reina dan seira, karena karla merasa jika tidak ia sudahi pertengkaran ini, mereka tidak akan berhenti dan akan membuat semakin panjang permasalahan.
"seira kau lebih baik bawa elaina dan aruna pergi ke kamar mereka, aku yang akan mengurus lyora dan reina" ucap karla dengan tegas yang membuat mereka tidak bisa membantah lagi.
ketika seira telah membawa elaina dan aruna pergi, karla dengan sigap memeluk lyora karena melihat tangan lyora bergetar dan mengeluarkan keringat yang berlebihan.
"sudah tidak apa-apa lyora, semuanya sudah selesai, tadi dirimu terpancing amarah ya?"
tidak ada jawaban dari lyora, karena lyora sudah menangis dalam dekapannya.
"tidak perlu menangis, kakak minta maaf karna membuat mu di marahi oleh seira" ucap reina kepada lyora, dan karena ucapan reina lyora langsung melepaskan pelukannya dari karla dan memilih memeluk reina dan mengatakan.
"tidak perlu minta maaf, reina. aku juga salah, tidak semua itu salah dirimu, kau emosi gara-gara vas yang di beri oleh ibunda ratu pecah, padahal dirimu sangat menyayangi vas nya" ucap lyora di sela-sela tangisnya.
"sudah, berhenti menangis lyora, nanti kita ada pertemuan dengan ayahanda dan para ibu kita" ucap karla dengan sedikit berbisik.
"kakak hanya memberi tau kepada kalian, jadi jangan beri tau ke siapa-siapa ya?, lebih baik kita bersiap-siap sekarang, sudah jangan nangis lagi" ucap karla dan langsung memeluk kedua adik yang sangat ia sayangi
memang ibu mereka dan ayahanda sudah lama sekali tidak terlihat di dalam istana, karena mereka sedang berada di kingdom Astoria viscouentess, di Kerajaan milik orang tua bunda rubby, semua para raja dan ratu setiap Kerajaan dan termasuk Kerajaan orang tua ibunda veronica dan ibu gracia mereka semua berada di sana, dan sekarang orang tua ibu-ibu mereka berada di kingdom quantum seinlaurent, dan pada siang hingga malam mereka semua akan berkumpul termasuk para putri.
TBC 💗🙌
penulis chap ini sampai chap 3 adalah author ke 2,yaitu hazel, enjoy!
jangan lupa vote yaww! thanks yang udah vote
02 November 2024.
𝓗𝓪𝔃𝓮𝓵 𝓲𝓪.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom's Seinlaurent [ END ] [ S1 ]
Fantasía6 princess tapi salah satu dari mereka adalah penyihir yang menyamar? siapakah dia? ohh yaa, ini misteri nya cuma dikit yaa gee, tapi ada kok memang, cerita ini nanti ada misteri+keluarga+sedikit romance gituu oke? semua yang ada di cerita ini han...
![Kingdom's Seinlaurent [ END ] [ S1 ]](https://img.wattpad.com/cover/380775662-64-k246411.jpg)