6 princess tapi salah satu dari mereka adalah penyihir yang menyamar? siapakah dia?
ohh yaa, ini misteri nya cuma dikit yaa gee, tapi ada kok memang, cerita ini nanti ada misteri+keluarga+sedikit romance gituu oke?
semua yang ada di cerita ini han...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**taman istana**
mereka berempat duduk di salah satu bangku taman yang memang disiapkan untuk bersantai. baru saja mereka duduk mereka sudah mendengar suara yang membuat mereka terkejut
*crack*
mereka berempat sontak menoleh ke arah suara, dan melihat seseorang yang ternyata itu adalah maid yang tidak sengaja menginjak batang kayu.
“maaf telah mengganggu kalian putri, pengeran”ucap maid menundukkan diri
“ya, tidak masalah.”ucap Seira dengan senyuman.
“baik kalau begitu saya permisi”balas maid yang langsung pergi dari taman saat mendapatkan anggukan dari mereka
ketika maid telah hilang dari penglihatan mereka, tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, namun akhirnya ada yang memulai pembicaraan setelah ber menit menit hening.
“aku tidak bisa diam seperti ini”ucap Lyora tiba-tiba
“kalian kenapa mengajak aku dan Seira kemari jika tidak ingin mengatakan sesuatu?, buang-aww”
“berbicaralah yang sopan Lyora, maafkan ucapan adikku, dia memang seperti itu jika tidak mood”ucap Seira setelah memukul tangan Lyora pelan
“tidak apa-apa, benar juga kata putri Lyora, untuk apa kita kemari jika hanya untuk berdiam tidak mengatakan sesuatu”balas Daniel.
“kalau boleh tau kenapa kau tidak mood Nona?, apa kau tidak nyaman berada di sini?”tanya Nathan kepada Lyora.
“bukan tidak nyaman, aku nyaman berada disini, namun karena,,,”Lyora seperti tidak bisa melanjutkan ucapannya, dia menggigit bibir bawahnya karena bingung mau menjawab yang sebenarnya atau tidak
“apa karena kau tidak bersama Karla dan Reina?”tanya Seira dengan wajah yang serius, entah kenapa wajah Seira tiba-tiba menjadi serius seprti itu pikir Lyora.
“bukan seperti itu...”balasnya dengan gelengan kepala
“aku hanya sedang lapar”lanjut Lyora yang seperti bisikan namun masih bisa terdengar jelas oleh mereka.
“apakah kamu serius? hanya karena lapar kamu tidak mood?”ucap Nathan heran.
“heem”singkat Lyora.
Lyora menundukkan dirinya, dia malu sekali saat ini, seperti ingin menghilang apalagi Lyora belum sangat akrab dengan dua lelaki yang sedang di taman bersamanya ini.
“ayo kembali kedalam istana, dan makan”ucap Seira dengan menggenggam salah satu tangan Lyora. namun Lyora menggelengkan kepalanya dan mengucapkan.
“tidak, duduk kembali Seira, aku tidak mau ke dalam, aku takut bertemu dengan Karla, dia akan memarahi ku karena tidak mengatakan akan pergi kesini”ucap Lyora.