Sadarku akan dirimu
Dirimu yang tak akan mungkin kujangkau
Tapi coba kuyakinkan diri bahwa kau dan aku adalah satu
Bodoh memang diriku, mengharap jingga kan jadi biru
Kau telah memilih langit lain untuk menaungimu
Bukan lagi aku
Bahkan atmosfer pun serasa memihak dirimu
Aku menjerit merasakan sesak yang nyata
Kuraba apakah ia menjamah hatiku atau tidak
Sekeping hati yang kumiliki ini ternyata rapuh
Hati yang masih merasakan debar akan dirimu
Senyum semuku di hadapan kau dan dia
Namun tangis pilu dihati tak dapat kutahan
Kau dan dia
Sedangkan aku hanyalah aku
Aku dan kau tak dapat menjadi kita
Kita,
Seakan hanya sebuah wacana
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Senja dan Dia
Poetrysenja mendekapku begitu erat. kulihat sudut matanya berair. akankah senja pergi dariku? akankah ia menghilang bersama harapanku padanya?
