Tak kulihat lagi nestapa di netra mu
Tak kurasa lagi pilu di sembilu ku
Aku mulai melangkah pergi dari langitmu
Jika kau bertanya apa yang kurasa
Maka kosong adalah jawabnyaKubiarkan dirimu kan meneduhi horizon lain
Kuyakinkan bahwa kau tak akan menjelma di purnama ku
Kudekap secuil ingatan akan dirimu
Yang mungkin memang hanya fatamorgana ku sajaKulihat kau, senja yang mendekati jingga
Senja akan berpendar indah jika bersama jingga
Kau tanya bagaimana diriku?
Aku hanya biru
Biru yang hanya akan membunuh senjaSejalan dengan horizonmu yang menghilang, aku pun menjarak denganmu
Jarak yang tak ku ketahui akan sepanjang apa nanti
Bukan aku yang menjarak, bukan pula dirimu
Namun semesta yang menjarakkan kita dalam batas dan ruang yang tepatBiarkan aku, biru, kan mencari langit yang lain
Biarkan aku untuk menemukan fajar saga untuk diriku
Bukan lagi senja
Ya, tapi sang fajar saga
Yang tak mungkin musnah karena aku
Biru...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Senja dan Dia
Poesiasenja mendekapku begitu erat. kulihat sudut matanya berair. akankah senja pergi dariku? akankah ia menghilang bersama harapanku padanya?