Untukmu yang masih di pelupuk mataku,
Degup jantung ini mulai terbiasa bila kau disampingku
Pipiku tak lagi merona bahagia
Gerak gerikku pun mulai biasa saja tanpa ada salah tingkahUntukmu yang masih di ingatanku,
Kekecewaanku padamu telah melunturkan rasa cintaku
Sikap dinginmu telah membuat benteng pertahananku makin tinggi
Tutur katamu telah menghilangkan keindahan fana yang kubuat tentangmuUntukmu yang masih di jarak pandangku,
Pilihanku adalah melupakanmu
Menghilangkan rasa sakit, sedih dan amarah yang kadang kau cipta
Memilikimu mungkin inginku, tapi menjauhimu adalah prioritasku sekarangUntukmu yang ingin kukenang,
Jika kau membaca bait puisi ini, aku harap kau sadar bahwa aku pernah mendamba bersamamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Senja dan Dia
Poesíasenja mendekapku begitu erat. kulihat sudut matanya berair. akankah senja pergi dariku? akankah ia menghilang bersama harapanku padanya?