Ada yang kangen? hihi..
•
•
Namanya Fang Hua.
Begitulah yang dijelaskan oleh Yichen.
Siluman kupu-kupu bertubuh tinggi dan memiliki wajah yang mirip sekali dengan Li Lun, siluman pagoda yang telah menjadi teman Zhu Yan selama puluhan ribu tahun.
Yichen tidak banyak menjelaskan. Hanya mengetahui beberapa hal mengenai siluman tersebut karena memang sejak pertama sekalipun Yichen tidak berteman dengan nya.
Hanya siluman kupu-kupu tersebut yang memiliki ketertarikan sendiri pada Yichen. Perli digaris bawahi, Hanya siluman tersebut yang memiliki ketertarikan pada Yichen.
Yichen? tentu saja tidak, ia bahkan tidak menganggap mereka berteman.
Zhu Yan juga sudah memastikannya dengan bertanya berkali-kali pada siluman naga tersebut hingga kepalanya berkali-kali terkena pukul pedang Yun Guang kesayangannya.
"Berhentilah memasang wajah memuakkan seperti itu. Kau persis seperti monyet yang merajuk meminta pisang." Kesal Yichen.
"Memang nya wajahku seperti apa? aku baik-baik saja." Ucap Zhu Yan ketus.
Yichen mengernyit, menatap wajah baik-baik saja milik Zhu Yan yang kini tampak masam dengan bibir mencebik jelek dan alis yang mengkerut memuakkan.
"Aw! kenapa kau lagi-lagi memukul ku?!" Zhu Yan mengelus kepala nya yang baru saja terkena pukul oleh Yichen.
"Hentikan kerutan dahi mu, memuakkan! aku sudah menjelaskan berkali-kali padamu jika aku bahkan tidak berteman dengannya." Yichen menghela nafas kesal.
"Aku tidak percaya. Buktinya kau masih ingat jika dia pernah menciummu." Ucap Zhu Yan.
Yichen memutar matanya kesal.
"Jika kau masih saja seperti itu, aku benar-benar akan mendatangi Fang Hua dan meminta nya mencium ku ganas didepan matamu." Ancam Yichen.
"Hentikan! baik, baik, aku percaya. Tolong jangan ucapkan hal menakutkan seperti itu lagi." Zhu Yan menutup telinga nya rapat.
"Kalau begitu berhentilah bersikap kekanakkan! Kita harus menemui Pei Haoran untuk meminta kasus ini." Yichen beranjak menuju cermin di kamar tersebut dan mulai merapihkan jubahnya yang berantakan.
"Tapi, bagaimana kalau nanti nya kau bertemu dengan dia lagi dan dia mulai mengincarmu. Aku takut dia mengambilmu dariku." Zhu Yan berucap pelan dan lemah, membuat Yichen menghentikan kegiatannya hanya untuk melirik sosok tersebut dari pantulan cermin dihadapannya.
Zhu Yan tampak menunduk memainkan jemari nya, merasa khawatir dan kalut. Suaranya pelan dan Yichen bisa merasakan kekalutan dari dalam suara lemah tersebut.
Yichen menghela nafas, berjalan mendekat pada Zhu Yan.
"Berhentilah memikirkan hal yang tidak-tidak. Aku didepanmu dan saat ini tengah bersamamu, itu berarti selama ini aku benar-benar hanya menunggumu. Jika memang aku memilih akan bersamanya, ketika kau kembali mungkin aku tidak berada di padang rumput yang sepi itu. Zhao Yuanzhou, kau sendiri pun tahu bagaimana perasaanku padamu sejak dahulu, sejak saat dimana kau masih memilih Wen Xiao atas segalanya. Kenyataan bahwa aku tengah tertidur dalam dingin dan kalut ditengah sepi menunggumu pun dapat menjadi bukti bahwa aku masih membawa perasaanku hingga saat ini. Berhentilah khawatir, aku tidak pergi kemanapun. Bersiaplah sedikit, aku akan menunggu mu di luar." Yichen meletakkan jubah dan pakaian milik Zhu Yan yang sudah disiapkan Bai Yi di sisi Zhu Yan. "Gantilah bajumu, aku diluar." Yichen berlalu, meninggalkan sosok Zhu Yan yang kini terdiam membisu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAIL THE UNBOUND SOUL | Fangs of fortune
Phiêu lưu100 tahun? 1000 tahun? bukan waktu yang panjang baginya. Menebus rasa bersalah yang kian menyesakkan dada dan rindu yang tidak pernah bisa terobati. Ia sanggup menunggu selama apapun, meski berpayung malam yang dingin dan siang yang panas, atau ta...