2.2 harum yang meluruhkan ketakutan

2.4K 372 34
                                    

Tanpa diketahui siapapun, ia hanya lah seonggok daging dengan airmata yang tiada habisnya.

Yichen menatap punggung sosok siluman yang berjalan tidak jauh didepannya.

Tanpa sadar senyum lebar terpatri di wajah pucat nya.

Melihat sosok yang berjalan didepannya dengan langkah yang berbunyi nyata dan rambut panjang yang tertiup angin, sungguh perasaan yang tidak bisa ia jelaskan.

Tidak pernah lagi ia merasakan kebahagiaan sebesar ini sejak lama, sangat lama.

Bahkan, angin dingin yang tadinya memberi nya rasa takut kini menjadi jauh lebih bersahabat dengannya.

Karena kehadiran sosok nya, perasaan aman tumbuh begitu saja.

Sejak dahulu, Siluman besar tersebut tidak pernah berubah.

Tetap siluman besar yang akan selalu menjadi garda terdepan untuk siapapun.

Ia terlalu baik hati.

Itu sebab nya, melewati waktu hanya berteman rindu padanya sungguh hal yang menyiksa.

Tapi sungguh, berapa lamapun itu ia akan menyanggupi.

100 tahun, 200 tahun, 500 tahun, bahkan 1000 tahun sekalipun ia mampu menunggu untuk sosok siluman besar tersebut.

Ia akan menyanggupi segalanya.

"Apa yang kau lamunkan, Xiao Zhuo?" Suara Zhu Yan memecah lamunan nya.

Yichen menggeleng.

"Tidak ada."

"kau melamunkan ku?"

"Bermimpilah!"

Zhu Yan terkekeh pelan.

"Ingin bergantian? perjalanan masih sangat jauh." Tawar Yichen.

"Tidak perlu. Hanya gadis kecil yang duduk manis diatas kuda– Aduh!" Zhu Yan mengelus kepalanya yang lagi-lagi terkena pukulan dari Yichen.

"Kau benar-benar menyebalkan."

Zhu Yan hanya tersenyum senang layaknya anak kecil yang telah menyelesaikan misi nya.

Yichen sudah menawari nya lebih dari 15 kali untuk bergantian, namun Zhu Yan benar-benar menolak nya mentah-mentah.

Bahkan, ketika Yichen dengan paksa turun dari kuda, justru Zhu Yan tidak bergerak sama sekali dan mereka akan berhenti di satu tempat lama sekali hanya untuk menunggu salah satu naik keatas kuda.

Zhu Yan masih tetap Zhu Yan.

Siluman besar dan tua yang kekanakkan.

yang kerap menjahili nya dan berlagak takut padanya tiap kali ia mengomel.

Mati saja tidak takut, bagaimana bisa ia takut pada nya yang hanya pria cengeng?

Zhu Yan memanglah Zhu Yan.

Ia dapat mengalah untuk segala nya hanya demi dunia.

Lalu, apalagi memang nya yang ia butuhkan?

Dirinya lah, Zhuo Yichen yang membutuhkan sosok hangat tersebut.

Sejak awal memang dirinya lah yang begitu naif pada sosok penuh kehangatan tersebut.

Itulah mengapa ia mengelilingi seluruh pegunungan dan lautan hanya untuk menunggu sosok Zhu Yan yang ia butuhkan.

Satu malam, ia merasa begitu ketakutan dan kedinginan, hingga menangis tersedu-sedu karena kesepian yang mencekiknya dan keinginannya untuk memeluk sosok tersebut.

TRAIL THE UNBOUND SOUL | Fangs of fortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang