Jangan lupa komennya ya ges😊 aku bakal seneng banget kalau dikomen
•
Yichen terbelalak lebar, tubuhnya bergetar hebat karena tidak mempercayai apa yang ada dihadapan nya.
Seperti sebuah daging lembu yang akan dibakar, Fang Hua kini dengan mengenaskan tergeletak tidak menyentuh tanah. Mengambang dan tertahan di udara ketika tubuhnya sedikit lagi menyentuh tanah.
Tombak besar milik Bai Yi, Tombak ramping milik Huo dan panah bermata besar milik Cheng Yuan, ketiga senjata tersebut kini menghunus tiga bagian tubuh milik Fang Hua di masing-masing titik vital siluman bengis tersebut.
Membuatnya tergantung miring di udara karena perbedaan ukuran senjata-senjata tersebut.
Darah segar mengalir deras melalui celah-celah lubang yang tercipta karena senjata-senjata yang menusuk tubuh besar tersebut.
Yichen menatap sisinya, mendapati Zhu Yan yang terengah dan mulai terhuyung karena baru saja mengeluarkan sihir nya cukup besar.
Dalam sekejap begitu Fang Hua hampir sampai padanya, Zhu Yan tiba-tiba saja mengeluarkan sihir satu kata nya dan 3 buah senjata jatuh cepat menghantam siluman kupu-kupu tersebut dengan mengenaskan.
Fang Hua berteriak keras, meraung kesakitan.
Zhu Yan tersenyum puas ditempatnya berdiri, menegakkan tubuhnya dengan seringai lebarnya yang ia panerkan pada tubuh yang tersiksa penuh kesakitan.
"Aku sepertinya tanpa sengaja membalurkan sebuah racun pada setiap mata senjata tersebut. Maafkan aku, pasti sangat sakit." Ucap Zhu Yan, ia menghampiri tubuh yang meraung-raung kesakitan tersebut.
"Apa yang kau lakukan padaku, Zhao Yuanzhou?! cepat bunuh aku jika kau memang ingin membunuhku!" Teriak Fang Hua, suaranya nyaring dan menggelegar besar.
Zhu Yan menyeringai, berjongkok dihadapan Fang Hua dan tersenyum penuh cemooh.
"Lihat dirimu, kau memohon dengan tidak tau malu nya. Hah... sejujurnya ini masih terlalu baik dan lembut untukmu. Sayang sekali, aku terlalu geram untuk tidak membunuhmu." Zhu Yan menepuk-nepuk pipi Fang Hua. "Tanpa sengaja aku mengoleskan sebuah racun golongan mematikan pada senjata-senjata tersebut. Takut-takut jika ada yang menyerang anak-anakku. Lihat! darahmu mulai berhenti mengalir, racunnya sudah bekerja." Zhu Yan berbisik tepat dihadapan wajah Fang Hua yang mulai pucat pasi dan kebiruan.
Tubuh Fang Hua terbakar cepat, darahnya yang mengalir sudah tidak lagi karena daging dan organnya yang mulai terbakar habis. Mereka bisa melihat bagaimana darah sosok yang meraung kesakitan tersebut mendidih dan mulai mengering karena racun yang membakar tubuhnya.
Setitik perasaan iba muncul pada hati Yichen, namun begitu melihat mayat Hao Quan yang kini trgeletak menyedihkan, ia mengurungkan perasaan iba nya. Mulai tersenyum sebagai bentuk kepuasan.
Yichen memalingkan mukanya, pada akhirnya memilih kembali mendekati mayat Hao Quan yang tergeletak mengenaskan. Zhu Yan yang melihat Yichen berlalu, kini mengikuti langkah lemah Yichen.
Keduanya terduduk, menatap pedih sosok yang mati dengan mengenaskan tersebut.
"Aku selalu menceritakanmu dan anak-anak padanya, menceritakan bagaimana hangatnya kita ketika bersama. Dia akan mendengarkanku dengan antusias, tidak peduli seberapa panjang aku bercerita, dia akan tetap mendengarkanku. Menyedihkan, bukan? aku seringkali berkata padanya bahwa aku membayangkan dia dan anak-anak akan bermain bersama dan berkicau sangat ramai seperti burung-burung di pagi hari. Aku akan mengajaknya berbelanja baju-baju cantik untuknya dan akan mendandani nya seperti yang kulakukan pada anak-anak." Yichen mengelus wajah yang terlelap kesakitan tersebut dengan ujung-ujung jemari lentiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAIL THE UNBOUND SOUL | Fangs of fortune
Adventure100 tahun? 1000 tahun? bukan waktu yang panjang baginya. Menebus rasa bersalah yang kian menyesakkan dada dan rindu yang tidak pernah bisa terobati. Ia sanggup menunggu selama apapun, meski berpayung malam yang dingin dan siang yang panas, atau ta...