Chap 8
Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide asli milik thor
Genre : romance, friendship, hurt-comport, fantasy, crossdressing
Pair : narusasu and other
Sifat karakter di fanfic ini bisa berubah dan terkadang ooc sesuai dengan alur cerita
Typo bertebaran dan cerita absurd
Bahasa formal dan informal sesuai kondisiHappy reading
Hari pertama menstruasi adalah hari yang menyakitkan bagi kebanyakan kaum hawa di manapun. Selain jumlah darah merah yang ke luar lebih banyak, rasa sakit di perut pun akan mereka rasakan. Meski tidak semua perempuan merasakannya.
Hal itu juga dirasakan oleh Sasuke. Terlebih pagi ini adalah pelajaran olahraga yang mengharuskan ia untuk mengikuti pelajaran di luar ruang kelas. Bukan hanya belajar di ruang kelas tapi juga melakukan kegiatan fisik yang merepotkan baginya.
Mungkin di saat ia tidak sedang mendapatkan datang bulannya, ia bisa mengikuti pelajaran itu dengan mudah. Namun tidak hari ini dan Sasuke sangat membenci hal itu.
'Alasan apa yang harus aku buat untuk bisa menghindari pelajaran olahraga ini?' batin Sasuke. Kedua tangannya memegang perutnya.
Naruto yang sedari tadi memerhatikan Sasuke merasa ada hal janggal pada dirinya. Ia pun mendekati Sasuke yang sedang berdiri.
"Sasuke, apa kamu baik-baik saja?" tanya Naruto terlihat curiga.
Sasuke sangat terkejut dengan pertanyaan dari Naruto. "Aku tidak apa-apa."
"Tapi.. Kamu beda dari kemarin. Apa kamu sedang sakit?" Naruto bertanya lagi. "Tadi pagi kamu tidak ada. Bahkan kamu datang terlambat."
'Ck. Kenapa dia nanya terus sih?' batin Sasuke. 'Mana mungkin aku jawab kalau tadi pagi aku membeli pembalut di mini market. Bisa-bisa penyamaranku terbongkar. Aku masih ingin hidup sebelum bisa membalaskan dendamku. Ayah yang jahat harus mendapatkan hukuman setelah membuatku kehilangan masa-masa kecilku sebagai seorang anak perempuan.'
"Aku tidak apa-apa. Pertanyaanmu sangat aneh!" bantah Sasuke berpura-pura terlihat baik. 'Aku harus ke uks untuk minum paracetamol, tapi..apa akan berpengaruh pada hormonku?' batin Sasuke.
Naruto menatap tajam kepada Sasuke. "Aku memang baru mengenalmu selama satu hari tapi aku bisa tahu dari aliran nafas yang kau keluarkan kalau kau tidak baik-baik saja." Bahasa yang Naruto gunakan terdengar santai namun tegas.
"Aliran nafas?" beo Sasuke.
Naruto dan Sasuke yang sedang mengobrol menjadi perhatian bagi murid yang ada di sekitar mereka termasuk murid-murid yang berlalu lalang melewati lapangan.
"Itu bukannya murid pindahan dari luar negeri?"
"Dia sudah akrab dengan pangeran sekolah."
"Tapi kenapa mereka malah terlihat cocok?"
"Kyaa!! Jiwa fujoshiku bangkit!!"
"Pangeran Sasuke! Pangeran Naruto!!"
Itu yang terdengar di telinga Naruto, Sasuke dan murid-murid yang berada di lapangan termasuk Sakura.
Sakura pun mengalihkan pandangannya terhadap Naruto dan Sasuke yang sedang berinteraksi. Naruto dan Sasuke yang terlihat begitu akrab meski mereka baru bertemu.
'Di mata murid lain, Naruto dan Sasuke terlihat seperti pasangan belok tapi di mataku, mereka pasangan yang normal,' batin Sakura.
Kemudian Sakura melihat Sasuke yang merintih setelah Naruto menjauh darinya. Sakura pun tersenyum miring.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Airbender's Bride (slow update)
FanfictionDi zaman modern ini masih ada orang yang memiliki kekuatan pengendali elemen alam. Udara, air, tanah dan api. Hanya saja keberadaan mereka dirahasiakan untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian di bumi. Akan tetapi setelah terjadi perang dunia kedua...