Layaknya seseorang yang hampir mati, semenjak membuka mata, Azalea tidak melakukan pergerakan apa pun selain mata berkedip dan bernapas. Rasanya apa yang terjadi kemarin malam sungguh membuatnya takut untuk melanjutkan kehidupan. Tubuhnya begitu pegal-pegal dan rasa sakit di inti tubuhnya membuatnya ingin menangis. Apalagi setelah dirinya sadar sudah mengenakan dress berwarna merah, itu pastinya Louis benar-benar mengurusinya akibat membuatnya kehilangan kesadaran akibat permainan yang diciptakannya sampai membuat Azalea tak mampu bertahan.
Namun sekarang ini, pria itu tak ada. Tetapi itu lebih baik, setidaknya Azalea bisa memulihkan pikirannya yang berharap bahwa semua yang terjadi adalah mimpi. Sayangnya, mimpi yang berusaha diciptakannya tak memiliki kesempatan untuk tercapai karena sosok iblis keji itu telah datang bersama nampan di tangannya. Sialnya Azalea merasa sangat lapar yang membuatnya beranjak bangun seakan-akan makanan yang dibawa Louis memberinya semangat untuk hidup. Tapi dia sangat ceroboh, bangun tanpa aba-aba membuatnya pusing.
Louis dengan cepat menyimpan nampannya di atas nakas, dia menghampiri wanitanya. Menggenggam tangannya, satu tangannya lagi menyentuh keningnya yang hangat, "Kau demam. Sekarang makanlah terlebih dahulu, nanti aku akan memanggilkan dokter." Dia membantu Azalea untuk minum meskipun awalnya wanita itu menolak, namun tentu saja dengan paksaan Azalea akan menurut.
"Aku bisa makan sendiri." Azalea menerima Louis yang menyuapinya dengan terpaksa. Tapi mulutnya yang kecil mengunyah cepat akibat perutnya sudah terasa nyeri ingin segera menerima makanan.
"Lupakan saja, lupakan apa pun yang terjadi. Sekarang kau hanya perlu beristirahat, besok kita akan menikah."
Mendengar itu membuat Azalea tersedak, dia menghamburkan makanannya sampai mengenai wajah Louis. Tetapi dia tak peduli, dia sangat marah sekarang! Padahal Azalea sudah sangat berusaha untuk mencari alasan agar memaafkan Louis, namun sepertinya pria itu memang pantas untuk dibenci. Azalea merebut tisu yang dipakai oleh Louis untuk membersihkan wajahnya, dia menggunakan tisu itu untuk meluapkan amarahnya, membantu Louis membersihkan wajahnya yang kotor akibat makanan yang menghambur dari mulutnya. Tapi sayangnya tak ada sedikit pun kelembutan, Azalea seolah-olah sedang menggosok kaca agar bisa menghilangkan debu.
"Lupakan?? Apa akan semudah itu aku melupakannya? Sialan kau menyiksaku, bajingan!!" Azalea menangkup kedua pipi Louis setelahnya, dia menatap manik biru gelap itu dengan tajam.
"Kau melecehkan aku, bajingan! Kau memperkosaku dan sekarang kau mengatakan akan menikahiku besok?? Kau pikir aku semudah itu, hah?!" Menggelengkan kepalanya tak habis pikir, akibat terlalu muak Azalea meludahi wajah Louis, "Untuk balasan atas perilaku kejimu padaku. Apa kau pernah diperlukan seperti ini sebelumnya? Aku yakin tidak, hanya aku yang dengan berani seperti ini padamu. Begitu juga diriku, aku tak pernah mendapatkan perlakuan gila selain darimu, bajingan!!"
"Rupanya kau masih memiliki banyak tenaga," komentar Louis mengangkat Azalea untuk duduk di atas pangkuannya. Dia menggunakan tangannya untuk menopang tubuhnya, seakan-akan membiarkan Azalea melakukan apa pun padanya.
"Namun sayangnya... aku tidak merasa tersiksa atas perlakuanmu barusan, melainkan aku teringat hangatnya cairan yang keluar dari vaginamu. Jadi sepertinya aku menginginkan morning kiss saat ini, jika kau mampu untuk morning sex pun akan lebih baik jadi usaha kita untuk membuatmu mengandung anakku akan lebih cepat tercapai." Pandangan matanya yang tak mengartikan apa pun, bahkan ucapannya terdengar normal.
Berbeda bagi Azalea, dia menganggap pria itu benar-benar sudah sangat gila. Lantas dia pun beranjak turun dari pangkuan Louis, dia turun dari atas kasur hendak melenggang pergi namun baru saja satu langkah, Azalea meringis sakit dan tubuhnya ternyata sangat lemas. Tenaga terakhir yang dimilikinya telah habis akibat memaki-maki Louis. Pada akhirnya Azalea menyerah ketika Louis menggendong tubuhnya, membaringkan dirinya kembali ke kasur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea My Flower { ON GOING }
Romantik#Dark Romance Story. Menceritakan seorang wanita bernama Azalea Qishella Arthania, dia mengalami sebuah kecelakaan mobil yang diselamatkan oleh pria bernama Louis Cornelius. Awalnya pria itu begitu baik, senyumnya ramah, matanya sangat indah berwar...