21. Bittersweet Moment

677 56 12
                                    

VOTE DULU SEKARANG!!!

Sebagai satu-satunya cara kalian menghargai kemudahan yang aku berikan untuk membaca cerita ini dengan gratis dan lengkap.

#DONT_PLAGIARISME ⚠️

Note; Chapter kali ini berisi pengalaman dan perasaan penulis pribadi.

Jadi dipersilakan untuk menanyakan apa pun itu yang membuat kalian penasaran tentang apa yang dimaksud dengan anxiety disorder dan hipnoterapi. Agar penulis bisa sekalian membagikan pengetahuannya lewat kolom komentar.

Jangan sungkan untuk lebih banyak berkomunikasi dengan penulis, bisa kalian hubungi aku melalui Instagram @restinacantika0_0 atau TikTok @moonvagros

Terima kasih.

SELAMAT MEMBACA 🤍

━━━━━━♡♥♡━━━━━━

"Dalam hitungan ketiga, Anda mulai merasakan ketenangan dan suara-suara di sekitar tidak mengganggu ketenangan yang Anda rasakan selain mendengarkan suara saya."

"Satu... dua.. tiga..."

"Anggukkan kepala jika Anda mendengarkan suara saya."

Telah melewati teknik relaksasi yang membuatnya tenang dan seluruh tubuhnya lemas sehingga Louis hanya bisa mendengarkan suara Andrew yang mengarahkan dirinya ke alam bawah sadar. Dia mengangguk pelan.

"Saat ini Anda berada di alam bawah sadar, semakin banyak Anda menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan tubuh Anda akan semakin lemas dan Anda semakin tenang."

"Gerakkan jari Anda jika Anda telah siap hipnoterapi." Andrew melirik tangan Louis yang jemarinya bergerak.

Lantas dia pun melanjutkannya, "Louis, hobi apa yang kau miliki?"

"Melukis."

"Di mana tempat biasanya kau melukis?"

"Ta-man.. taman bunga."

Andrew meraih tisu ketika dia merasa bahwa Louis mulai dilingkupi oleh traumanya, "Bisakah sekarang kau melukis bunga yang paling kau sukai??"

"Yaa-a."

"Bunga apa yang kau lukis, Louis??"

"Azalea, berwarna putih."

Andrew menyerahkan tisu pada wanita di sampingnya, "Kau pasti melukisnya dengan indah, lalu bagaimana dengan ibumu, apakah dia menyukainya??"

Tubuh Louis bergerak gelisah, kepalanya menggeleng berulangkali. Bahkan air matanya mulai berjatuhan, "Ti-dak.. dia tidak menyukainya, dia membencinya!"

"Tenanglah, Louis. Ibumu menghampirimu bukan? Dia melihatmu melukis, dia menyukainya."

"Dia membencinya..."

Azalea yang mendampingi Louis, dia menggenggam erat tangan pria itu dan dia mengusap air mata Louis menggunakan tisu. Azalea juga mengusap tangan pria itu berusaha menenangkannya.

Sementara Andrew mengarahkan Louis untuk kembali ke peristiwa di mana Louis bersama ibunya, "Mengapa dia membencinya? Dari mana kau tahu ibumu tidak menyukainya? Kau melihatnya tersenyumkan??"

"Ti-dak... dia marah!"

"Coba sekarang kau perlihatkan lukisannya pada ibumu, tanyakan mengapa dia tidak menyukainya."

Azalea My Flower { ON GOING }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang