Happy reading guys...❤️Bilal berjalan perlahan ke biliknya, langkahnya terasa berat seolah-olah beban yang sangat besar menekan dadanya. Datin Lee baru sahaja menuduhnya menyebarkan berita palsu yang merosakkan reputasi Datin Lee. Walaupun Bilal tahu bahawa dirinya tidak terlibat dengan hal itu, tetap saja Datin Lee tidak memberikan sedikitpun, ruang untuk dirinya memperjelaskan. Air mata jantannya yang ditahan akhirnya jatuh, membasahi pipinya.
Dengan wajah yang kosong dan hati yang hancur Bilal membuka pintu biliknya. Dan suasana di dalam bilik terasa sunyi .Dia melangkah masuk, lalu menutup pintu dengan perlahan.
Bilal berjalan perlahan ke arah katil, dirinya duduk di tepi katil,dan menundukkan kepala. Tatapan matanya kosong, seakan akan mencari jawapan yang tidak dapat ditemuinya.
Kenapa aku? Kenapa aku yang dipersalahkan?".Ucapnya dalam hati.
"Aku tak buat apa-apa. Aku tak tahu siapa yang sebarkan berita itu? Tapi kenapa... Kenapa mummy percaya ,aku yg buat semua tu? Kenapa mummy tak nak dengar penjelasan aku?". Bilal bicara sendiri dan mengeluarkan segala kesedihannya yang terpendam lama di dalam hati.
Bilal mencengkam dadanya, dan cuba menahan rasa sakit yang semakin menyesakkan dadanya. Dia menggigit bibirnya, dan tangisannya pecah.
Pintu bilik yang tertutup diketuk perlahan. Bilal tidak mengangkat kepala dan melihatnya. Dia tidak peduli siapa yang mengetuk. Yang dia mahukan sekarang adalah kesendirian. Namun, pintu biliknya terbuka perlahan , dan suara perempuan yang dia kenal dengan baik masuk ke dalam biliknya.
"Abang ... boleh saya masuk?". Soal Dewi lalu berjalan mendekati suaminya.
Bilal tidak menjawab, tetapi Dewi sudah melangkah masuk , Dewi menutup pintu dengan perlahan . Dia melihat suaminya yang sedang duduk di tepi katil, dengan wajahnya terbenam dalam kesedihan. Dirinya segera menghampiri sang suami .
"Abang.. Panggil Dewi dengan suara yang lembut sambil memegang tangan suaminya.
Bilal mengangkat sedikit wajahnya, mata yang sembab dan penuh dengan kesedihan terlihat."Kenapa, Dewi?".Kata-katanya terputus, seolah-olah tidak ada kekuatan untuk berbicara lebih lagi "Kenapa mummy percaya aku yang buat semua tu?".
Dewi menghembuskan nafasnya dan berkata.
"Abang saya tahu ini semua sangat membuatkan abang kecewa.Saya juga tahu abang merasa diperangkap, dan difitnah . Tapi... abang kena tahu,saya percaya dengan abang. Jadinya abang tak perlu risau saya kan ada?". Dewi mula menenangkan suaminya yang kelihatan sungguh menyedihkan itu . Adakah ini kifarah buat Bilal kerana telah menyakiti isterinya?
Bilal memandang Dewi dengan penuh kesedihan. "Aku tak tahu macam mana nak buktikan pada mummy yang aku tak bersalah, Dewi. . Ucap Bilal kepada isterinya. Dirinya berasa buntu dengan kejadian yang terjadi secara tiba-tiba.
"Kita pasti akan temukan jalan keluar. Dan kita akan buktikan bahwa abang tak bersalah.Jangan risau saya akan bantu abang, apa pun yang terjadi". Jawabnya tersenyum.
Bilal menatap Dewi dengan mata yang penuh harapan dan rasa terharu."Tapi macam mana, Dewi? Semua ini terlalu besar. Aku takut kalau aku tak boleh keluar dari situasi ini." Bilal menatap isterinya dengan wajah yang sudah dibasahi air mata.
Dewi tersenyum lembut dan mengusap pipi Bilal dengan penuh kasih.
"Abang, kita tak akan pernah tahu apa yang boleh kita capai kalau kita menyerah. Saya tahu abang kuat, dan saya tahu kita boleh melalui ini semua. Kita akan hadapi semuanya bersama-sama. Saya takkan biarkan abang jatuh sendirian." Dewi menyemangatkan suaminya yang kelihatan terpuruk.
Bilal menatap Dewi, dengan perasaan terharu dan mulai mengalirkan air mata di matanya. Suara Bilal kedengaran sedikit bergetar " Dewi terima kasih... terima kasih sebab ada dengan aku dalam keadaan macam ni". Bilal memeluk isterinya dan
Dewi memeluk Bilal kembali dengan suara yang penuh keyakinan
"Tidak perlu berterima kasih, abang.Cukup abang hadapi dengan hati yang terbuka". Nasihat Dewi lagiDatin Lee membuka pintu rumah dengan langkah yang cepat dan penuh emosi. Wajahnya masih memerah, seakan-akan amarah yang membakar di dadanya belum padam. Dia baru saja meninggalkan Bilal dalam keadaan terpuruk dan dirinya merasa terhina setelah, berita palsu itu menyebar ke seluruh media sosial yang berceritakan mengenai dirinya.
Vale yang sedang duduk di ruang tamu, mendengarkan suara pintu terbuka, dia segera berdiri dan melihat ke arah Datin Lee yang baru saja memasuki rumah dengan wajah yang penuh dengan kemarahan.
"Mummy pergi mana? Apa yang terjadi? Kenapa mummy nampak macam marah je". Soal Vale bertubi-tubi ingin melihat reaksi Datin Lee.
Dengan suara yang penuh amarah, Datin Lee berjalan ke arah Vale."Mummy geram Vale! Mummy tak dapat menahan diri lagi. Mummy baru je bertemu dengan Bilal, Dan mummy takkan percaya lagi apa yang dia kata! Dia yang sebarkan berita palsu itu, dan mummy rasa terkhianati sangat!!". Jelas Datin Lee dengan kemarahan.
"Berita palsu ,yang tengah viral sekarang di media sosial tentang mummy tu ke?". Vale berpura-pura tidak tahu padahal itu semua Ulahnya untuk membuatkan mummy membencikan Bilal .
"Yes!!". Jawab Datin Lee. Tu semua kerja si Bilal dia sengaja buat mummy macam tu .
Vale berjalan mendekat, dan menatap Datin Lee dengan penuh simpati palsu
"Siapa suruh mummy percaya dia? Dia tu licik mummy, Dewi pun dia pernah sakiti apatah lagi mummy ibu kandung dia?". Vale mula memburukkan Bilal kepada Datin Lee.
Datin Lee hanya diam tanpa berbicara.
"Mummy... I tahu you pasti sangat kecewa dengan Bilal. I hanya nak bagi tahu you yang i dah lama curiga dengan sikap dia. Mungkin sekarang saatnya kita semua membuka mata dan melihat siapa dia sebenarnya.
Vale dengan suara penuh penilaian, berusaha menghasut Datin Lee.
"Mummy, you tahu sendiri kan Bilal selalu berpura-pura. Selama ini dia selalu mencari cara untuk mengendalikan situasi. Semua yang dia lakukan mesti ada motifnya. I rasa dia dah lama plan ni dan sekarang dah jadi pun apa yang dia nak"."You fikirlah mummy, i cakap semua ni untuk you juga". Ucap Vale lalu meninggalkan Datin Lee yang berada di ruang tamu itu .
Datin Lee duduk di ruang tamu, matanya kosong dan penuh dengan keraguan . Tetapi pikirannya terus berputar tentang semua yang telah dia dengar dari Vale . Kata-kata Vale yang menyebutkan bahwa Bilal adalah orang yang pura-pura baik dan memanipulasi semua orang terus menguasai pikirannya. Setiap kali dia mengingat Bilal, hatinya dipenuhi dengan amarah dan kekecewaan yang semakin mendalam.
Datin Lee berbicara kepada dirinya sendiri,dengan suara penuh kebingungan
"Macam mana aku boleh begitu bodoh, mempercayai seseorang yang ternyata hanya memanfaatkan aku? Vale betul,aku dah terlalu lama dibutakan oleh semua kata-katanya. Semua yang dia lakukan hanya untuk dirinya sendiri".To be continue..
Jgn lupa vote and follow guys❤️
YOU ARE READING
Terluka Cinta (Complete)
Teen FictionMengisahkan seorang gadis yang berasal dari kampung bernama Dewi Amara yang bernikah dengan seorang Ceo terkaya dan , sombong bernama Valentino Bilal , perkahwinan nya tidak didasari oleh cinta seperti pasangan yang lain tetapi yang ada cumalah...