"Jangan memperbaiki diri agar di cintai manusia,tapi perbaikilah dirimu agar di cintai sang pencipta "
(Gus Aslam Al Fatih Mubarok)
.
.
.
.
_Happy reading _
Ternyata, yang terkena batu kerikil itu adalah Gus Aslam. Namun, Ayyasha tidak mengetahui siapa pria di hadapannya. Ia hanya tertegun, melihat wajah pria asing itu yang begitu tampan, membuatnya sejenak lupa meminta maaf lagi."Nikmat mana lagi yang kau dustakan," ucap Ayyasha pelan, sambil memandangi wajah pria di depannya. Laki-laki itu hanya menunduk, menjaga pandangan, tidak berani menatap balik ke arah Ayyasha.
"Ini nggak mimpi, kan?" gumam Ayyasha, menepuk pipinya pelan.
"Kenapa ini orang?" gumam Gus Aslam dengan tatapan dingin dan datar, bingung dengan tingkah Ayyasha.
Tanpa pikir panjang, Gus Aslam berbalik dan meninggalkan Ayyasha yang masih diam terpaku di tempat. Padahal, awalnya ia berniat mencari adiknya, Ning Hilya, untuk diajak makan di dalam.
Saat ayyasha sadar, orang yang tadi ada di hadapannya sudah tidak ada .iya celingak celinguk, mencoba mencari pria
Asing yang membuat dirinya tertegun."Kemana dia pergi?" gumam Ayyasha, merasa bingung sekaligus penasaran, matanya terus mencari sosok pria tadi
"Dahlah, mending cari Aqila sama Putri," pikir Ayyasha, mencoba mengalihkan perhatiannya dari kejadian tadi dan melangkah mencari sahabat-sahabatnya.
_di tempat lain ___
Gus Aslam kebingungan mengelilingi pesantren, mencari Ning Hilya yang belum juga terlihat.Saat melewati pohon mangga, Gus Aslam melihat Ning Hilya bersama dua santriwati sedang berbincang.
"Assalamualaikum," sapa Gus Aslam sambil mendekati Ning Hilya dan kedua santriwati itu.
"Abang ngapain disini?" tanya Ning Hilya dengan heran, melihat Gus Aslam yang tiba-tiba muncul di depan mereka.
"Jawab salam saya dulu," ulang Gus Aslam, tetap tersenyum namun dengan nada yang lebih tegas.
"Wa'allaikumussalam" ujar mereka bertiga bersamaan
"Gus Aslam lebih ganteng kalo diliat lebih dekat, ya? Gak, Putri?" ujar Aqila berbisik pada Putri, sambil melirik Gus Aslam dengan kagum."Iya," jawab Putri, juga terpesona dengan kegantengan Gus Aslam yang semakin terlihat jelas dari dekat.
"Dek, kamu disuruh pulang dulu untuk makan," ujar Gus Aslam kepada Ning Hilya dengan lembut, mengingatkan agar adiknya segera kembali.
"Putri, Hilya, Aqila!" seru Ayyasha heboh sambil berlari menghampiri mereka.
Namun saat Ayyasha berlari, dia tidak melihat kulit pisang yang tergeletak di jalan, dan akhirnya... brukk! Ayyasha terpeleset dan akhirnya terjatuh
"Hahaha," Aqila yang tidak tahan, tertawa terbahak-bahak melihat Ayyasha terjatuh.
Sedangkan Gus Aslam langsung berpaling, mencoba menahan tawa dengan ekspresi serius, meski ada senyum kecil yang tampak di sudut bibirnya.
"Bantuin napa?" ujar Ayyasha dengan kesal sambil mencoba bangkit, wajahnya merah karena malu.
Sedangkan Putri, Hilya, dan Gus Aslam mati-matian menahan tawa, meski ekspresi mereka sudah tidak bisa lagi disembunyikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Power Jalur Langit
Teen FictionSeorang santri biasa , ayyasha Humairah Dian diam mencintai seseorang cucu kiai .meski melakukan banyak hal untuk menarik perhatian nya , Gus Aslam tetap Bersikap biasa saja. namun perjuangan nya harus terhenti ketika mendengar kabar bahwa Gus Asl...