vii

1K 98 38
                                    

seven - preparation of something great

"and it's the first time in my life that i feel so excited of knowing something new."

**

TRISH

"Jack, aku akan mengurus urusan kuliahku selama beberapa hari ke depan. Liam sudah menjemputku, ok?" ujarku. Jack yang sedang memainkan PS 4 nya pun langsung memindahkan mode permainan menjadi paused.

"Why not me?" ujarnya manja. Aku terkekeh lalu duduk disebelahnya.

"Caitlyn is going to need you, Jack. Aku tidak mau mengganggu 2 minggu terakhirmu bersama gadismu," ujarku sambil mengedipkan sebelah mataku. He rolled his eyes.

"Come on T, you don't need to lie if it's a date with Liam. I'm okay with it," ujar Jack sambil tersenyum licik.

"Nope, this is not a date, smartass. It's a college work. Jaga Caitlyn untukku. She's a good girl," ucapku.

"Aku serius, Trish. Aku ingin menemanimu. You're going to be far far away from me. Sementara aku dan Caitlyn hanya berbeda universitas. Princeton and Oxford won't be that bad. But Oxford and Cambridge is far," ujarnya sambil memajukan bibirnya. Aku memeluknya. Jack memang selalu merajuk jika menginginkan sesuatu.

"I love you, Jack. See you in three days. Bring Caitlyn here, and don't forget, use protections!" bisikku. Ia menoyor kepalaku, menyebabkan aku tertawa kecil. "Hanya tiga hari, bodoh. Sesudah itu kita akan ke Inggris untuk mencari apartemenku. Oke?" janjiku. Ia mengangguk terpaksa.

"Take care sister, I love you," ujarnya lalu membawaku ke dalam dekapannya.

"I will. You too bro," balasku. Kami melepas pelukan kami dan tersenyum satu sama lain. "Bye, Jack! Have fun!" seruku. Aku berjalan membawa ranselku menuju halaman rumah. Sebuah Aventador berwarna hitam telah terparkir rapi di depan rumahku. Aku segera memasukinya dan menyapa si pengemudi mobil mewah ini.

"Apakah kau lama menunggu? Maafkan aku," ujarku setelah duduk disebelahnya dan memasang sabuk pengaman.

"Nope, aku baru saja sampai," ujar Liam sambil tersenyum. "How's the condition?"

"Just great. Ayahku berbulan madu di Maldives selama sebulan, Keith dan Autumn sudah kembali ke LA membawa Fitzie," ucapku.

"How about Jack?"

"Dia cemburu denganmu, Li. Dia bahkan berpikir kalau aku mengencanimu. You know, the twin thing. Dialah orang yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi, jadi dia tidak suka posisinya digeser oleh orang lain. Berhubung kita sudah mempunyai rencana, aku meminta tolong kekasihnya untuk menemaninya. Toh, mereka akan berpisah karena perbedaan universitas nanti. Jack pasti tidak keberatan berlibur bersama kekasihnya, bukan?" ujarku sambil tersenyum.

"Good and sneaky solving," he said with a smirk. Aku terkekeh setuju mendengarnya. Memang, kurasa aku terlalu banyak akal dalam mendapat apa yang kuinginkan. Is it a bad thing? I hope not.

Perjalananku dan Liam berlangsung menyenangkan. Ia banyak bercerita tentang kehidupan sebagai seorang agen dari AISC. Ia juga memberikanku bocoran-bocoran pelatihan sebagai agen. Ternyata, menjadi agen itu tidak semudah yang kupikirkan. Selama 2 minggu akan ada latihan penuh mulai dari latihan fisik, maupun latihan intelegensi. . 2 minggu selanjutnya akan ada uji coba lapangan. Tidak lupa, test kecakapan akhir di penghujung minggu. Para calon agen AISC pun memiliki satu mentor pribadi, dan satu mentor pengajar. Tentu mentor pribadiku itu Liam, karena ia yang merekomendasikan aku. Fungsi mentor pribadi disini adalah untuk menyemangati, maupun mengajari-mengajari kecakapan yang perlu dimahiri. Sementara mentor pengajar adalah mentor yang bertanggung jawab atas kemajuan maupun kemunduran calon agen setiap harinya. Jadi, mentor pengajar biasanya galak. Aku berdoa agar mentor pengajarku Niall. Ia sepertinya baik, dan juga ketampanannya bisa membuat duniaku sempurna. Ups, what did I just say?

DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang