Menjadi anak dari seorang pebisnis sukses tidak selamanya menyenangkan. Bagi Trish, kehidupan itu membuatnya muak. Ia sering menyakiti dirinya sendiri, dan ia ingin sekali mengakhiri kehidupannya. Kembaran, kakak laki-laki, bahkan kekasihnya tidak b...
"Wake up baby girl, we're going to London! Aren't you excited?" Bisik Jack sambil mengguncangkan tubuhku perlahan. Aku memutar arahku tidur kearah berlawanan dan kembali tidur. Kenapa Jack selalu membangunkanku disaat yang tidak tepat? Kan aku baru selesai packing jam dua subuh. Dia sih enak, hanya packing untuk dua hari. Aku kan membereskan seluruh barangku!
"Jangan ganggu aku, Jack! Aku masih mengantuk."
"Private jet ayah sudah mendarat di belakang rumah. Nanti sore, ia akan menggunakannya ke Paris. Jadi kita harus berangkat sekarang," ujarnya lagi. Ia mengelus pipiku lembut. Aku terpaksa membuka mataku dengan lebar. Pemandangan pertamaku adalah wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku. Mengesalkan! "By the way, ayah sudah membelikanmu sebuah SoHo lengkap dengan perabotan. Jadi kita tidak perlu repot lagi. Kita disana hanya akan berbelanja dan bermain. Asik bukan?"
"Lantas tujuan kita kesana apa dong? Mendingan tidur di rumah," ujarku gusar dan lekas memejamkan mataku lagi.
"Ya pergi ke universitasmu, bodoh."
"Sudah diurus Liam semua, Jack."
"Yasudah, pokoknya kau bangun sekarang. Lalu kita pergi. I'll leave you to take a bath ok?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heathrow! Kapan terakhir kali aku berada di bandara ini?
"Kita terakhir kali kemari bersama mum, benar kan?" ujar Jack. Wah, dia bisa membaca pikiranku. Aku menganggukan kepalaku seraya merespond pertanyaannya.
Suasana Heathrow hari ini seperti pada hari-hari umumnya, padat dan teratur. Dan aku bisa merasakan telingaku yang perlu memperhatikan lebih karena perbedaan aksen. Jack merangkulku dan mengarahkanku kepada mobil yang sudah disiapkan ayah. Sebuah mini cooper berwarna putih. Jack menyodorkan kunci kepadaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wanna drive?" tawarnya. Aku menggelengkan kepalaku cepat.