ix

619 54 16
                                    

T R I S H

Aku terbangun dan menyadari diriku tengah berada di sebuah gorong-gorong. Lah? Ingatan terakhirku berkata bahwa aku sedang berada bersama seorang detektif bernama Harry Styles menuju markas AISC. Mengapa sekarang aku berada disini?

Dari ujung lorong, aku mendengar namaku dipanggil. Aku bergegas menyusuri gorong-gorong tersebut tanpa rasa jijik sedikitpun. This can't happen like this. It's nonsense.

"Hello? Anybody here?" teriakku. Tidak ada respon. Aku hanya dapat mendengar kembali suaraku yang menggema. "It's Trish here. Kalian bisa berteriak dan aku akan menghampiri kalian!"

Sialan. Tiba-tiba ada seekor laba-laba raksasa menghampiriku. Aku menenggelamkan diriku ke dalam air sehingga laba-laba itu tidak menerkamku.

What the fuck and where the hell is this? Mengapa ini semua mulai terlihat seperti scene The Maze Runner yang dulu pernah kutonton?

Aku menatap langit-langit sembari mengambang di air. Aku pun melihat sebuah lubang penuh cahaya. Pasti itu pintu keluar, pasti. Aku segera bangkit dari air dan mencari cara untuk memanjat menuju lubang itu.

Kutolehkan kepalaku kearah kanan dan kiri. Aku masih tidak mendapati apa-apa. Bagaimana caranya menaiki lubang setinggi itu tanpa bantuan alat ataupun orang sedikitpun?

Aku dipaksa berpikir keras.

Oke, ini merupakan ide yang buruk. Namun aku rasa aku tidak ada pilihan lain. Aku akan menyelam di dalam air yang tidak diketahui bersih ataupun kotornya, memaksa mataku melihat ke dasar dan mencari alat untuk membantuku memanjat lubang tinggi itu. Sial.

Ternyata, air itu bersih. Aku mengetahuinya ketika dengan mudah aku membuka mata ketika aku sudah menyelam. Airnya sangat bersih dan jernih. Diujung sana, aku menemukan sebuah gulungan tali. Akupun berenang dan bergegas mengambilnya.

Thank God, setidaknya aku tidak akan bermalam di tempat ini.

**

Aku membuka mataku perlahan dan mendapati Liam, Harry, Niall, dan Louis memberikanku tepuk tangan meriah.

"Selamat, Trish. Kau lolos uji stress pertama dari AISC," ucap Liam sambil menepuk bahuku.

"Lah? Kok aku tidak mengerti? Tadi aku berada di mobil bersama Harry, lalu tiba-tiba aku berada di dalam gorong-gorong dan aku bangun mendapati kalian--"

"Tidak perlu dipikirkan, semua ini sudah direncanakan kok," ujar Louis sambil tersenyum bangga.

"Maksudnya?" tanyaku menagih penjelasan. Ini semua tidak masuk akal.

"Jadi, Harry memang menjemputmu, dan pagi ini kita melakukan pengetesan kepada semua kandidat. Kami membiusmu dengan serum khusus untuk mengetes upayamu dalam mengatasi hal yang biasanya akan membuat orang-orang gila, namun kau bisa melaluinya dengan tenang dan cepat. Suatu usaha yang luar biasa," ucap Niall. "Walaupun benakmu terlalu banyak mengumpat," ucap Niall sambil terkikik kencang.

"Mengapa kalian tidak bilang saja kalau kalian akan mengetesku dengan cara yang kejam seperti itu?!" omelku.

"Jika kau tahu kau ini sedang di tes, kau akan cenderung meremehkan ataupun lebih stress karena ingin nilaimu bagus. Sebagai calon agen dari AISC, kau harus memang memiliki talenta, bukan memaksakan kehendak karena keinginan semata. Jadi ini semua pure merupakan bakatmu," ujar Liam. "Nah, sekarang lebih baik kau ikut makan bersama kami. Setelah makan, aku akan mengantarmu menuju tempat tinggalmu selama masa pengujian. Besok akan ada latihan yang berat, dan kau tidak boleh capek," lanjut Liam lagi. Aku mengangguk seraya bangun dari tempat tidur.

"Anyone's joining us?" tawar Liam kepada ketiga kawannya.

"Aku akan mengecek Melissa," ujar Niall lalu meninggalkan kami. Sialan, mengapa ia tidak memiliki sedikitpun perhatian terhadapku? Sialan.

"I'll join," ujar Harry sambil tersenyum.

"Sebenarnya aku ingin ikut, tapi Neal dan Theo sudah memintaku masuk kedalam ruang rapat. Kami ada briefing untuk pelatihan besok." Louis memamerkan frown-nya dan membiarkan kami bertiga pergi.

**

Selama perjalanan, aku hanya bisa bungkam. Aku tidak dapat berkata-kata sedikitpun. Itu semua terjadi karena tatapan sinis yang Zayn berikan kepadaku pada saat kami papasan. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Berbicara dengannya saja nyaris tidak pernah. Bagaimana caranya ia bisa membenciku seperti itu? Memangnya aku salah apa?

"Trish?" tegur Harry. Aku mendongakkan kepalaku dan menatapnya balik. "What happened?"

"Nothing," I lied.

"Something is clearly spinning on your mind. Tell us," ucapnya.

"Serius, aku masih agak terkejut karena tes yang kalian lakukan sangat aneh dan kurang ajar," gurauku. Liam terkekeh.

"Aku beri bocoran ya. Kau mendapat nilai tertinggi dalam tes tadi. Saat kau bangun, kau adalah peserta pertama yang berhasil melalui rintangan tersebut. 9 peserta lainnya kebanyakan nyaris masuk tingkat depresi, dan itu bukan pertanda yang baik," ucap Liam. Aku tersenyum dan tersipu malu mendengarnya.

"Masa, sih? Aku kan tidak sehebat itu," ucapku. Harry menoyor kepalaku dengan enteng.

"Tidak perlu merendah, Trish. Kau seharusnya berbangga," ucapnya. Mereka berdua merupakan sosok yang sangat menghibur. Aku jadi bisa melupakan perihal Zayn, maupun perihal Melissa dan Niall.

"By the way, kita mau kemana?" tanyaku.

"Sebenarnya sih aku akan membiarkanmu memilih, tapi nampaknya kau tidak sedang dalam mood untuk memilih makanan. Am I right?" Lagi-lagi, Liam seperti paranormal. Ia bisa membaca pikiranku tanpa aku harus mengisyaratkan apapun. Aku terkekeh menanggapi pernyataannya. "Is McDonalds okay for you two?"

"IT'S A GOOD IDEA!" jeritku dan Harry bersamaan. Kami pun terkekeh karena kami bisa begitu kompak dalam menanggapi McDonalds.


**

a/n:

halo, halo bandung.

APAKABS NIE. HAHAAHA akhirnya gue update.

Lumayan lah ya, buat orang yang udah kena writers block kaya gue bisa nulis 802 kata sebagai permulaan dengan diksi ga jelek-jelek banget


BTW, comment down your thoughts. Semangatin gue kek, ajak gue ngomong.... Apa aja. Semua comments kalian gue baca dan gue suka ketawa2 sendiri. Cuma kadang ga gue bales karena gue gatau mau ngomong apa WKWKK


Terus gue kan baru delet app wattpad dr hp gue karena gapunya memory, WKWKK hebat emang. Dan gue sekarang berusaha kembali buat produktif nulis nih FF. WISH ME LUCK AJA DEH YA <3


Amen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang