Enjoy and hope you like it! Happy reading.
----------------Chatrine duduk dibangku taman diikuti oleh Niall.
"Ann?"
"Hah? What?" Ketus Chatrine.
"Sorry" Niall mulai mengeluarkan puppy facenya.
"For what?" Jawab Chat mencoba tidak perduli pada Niall.
"For everything.. dan aku minta maaf karna aku mentertawakanmu dengan Emily."
"Iya"
"Kau tidak bercanda kan?"
"Iya. Niall. Horan. Aku. Memaafkanmu. Puas?"
"Apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku?" Tanya Niall.
"Traktir aku makan" jawab Chat.
"Baiklah Mrs. Horan"
"Jangan panggil aku Mrs. Horan"
"Terserah kamu Mrs. Maddy"
"Itu lebih baik" jawab Chat
"Umm, suaramu indah. Kenapa tidak direkam dan dimasukkan ke youtube?" Puji dan saran Niall.
"Thanks, and no"
"Aku hanya kasih kamu saran"
"Akan kucoba jika aku tidak sibuk. Niall?"
"Iya? Kenapa. Apa kau kedinginan?"
"Niall dingin" Chat menggigil kedinginan.
Niall melepaskan mantel Chatrine dan menggantinya dengan jaket tebal yang ia pakai.
"Untuk apa? Kenapa kau melepaskan mantelku dan menggantinya dengan jaketmu?" Chat menatap Niall dalam.
"Mantel yang kamu pakai itu sangat tipis. Dan kau harus pakai jaket ini agar tidak kedinginan." Jawab Niall.
"But, jika kau kedinginan bagaimana?"
"Aku akan lebih kedinginan kalau kamu juga kedinginan."
[ChatrinePOV]
Aku kembali kerumah besama dengan Niall. Niall mengantarkanku karna tadi hujan. Yah, aku masih memakai jaket Niall dan sepertinya sekarang ia kedinginan.
"Niall, are you okay?" Tanyaku sambil mengusap-usap telapak tanganku dan kupegang tangan Niall. Oh tidak! Ini semua salahku.
"Yeah, i'm-" kata Niall yang terpotong dan... tergeletak di teras rumahku.
"Niall.. niall.. wake up.." aku merasa bersalah padanya.
"NIALL WAKE UP PLEASE!! INI TIDAK LUCU NI..!! Ashly, Nathalia cepat buka pintunya." Aku terus membangunkan Niall yang masih tergeletak diluar. AKU PANIK.
"Wake up Ni. Ashly... Nath cepat buka pintunya." Lanjutku.
Tak lama kemudian, Ashly dan Nath keluar.
"Oh my God! Ada apa ini?" Tanya Nath. Oh please, ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.
"Cepat bantu aku membawa Niall ke dalam" ujarku khawatir. Semoga dia tak apa.
Kami bertiga mulai mengangkat Niall ke dalam. Aku segera berlari menuju dapur dan mengambil air panas untuk meng-kompres-nya. Aku juga mengambil baju ayah yang masih ada disini.
"Biar kupanggilkan Dave untuk mengganti baju Niall yang basah" ucap Nath. Dave? Dia ada disini? Sejak kapan?.
"Ni, wake up" kini air mataku sudah tak dapat ditahan lagi. Pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Yup, aku menangis karna Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine [Niall Horan]
FanfictionMungkin ini hanya mimpi. Tapi kau harus tau, ini bukanlah mimpi. ini kenyataan. Niall Horan, orang yang sama sekali tak pernah kupercayai ada dihidupku dan bersamaku selamanya. Maybe?. Dia adalah milikku. Enjoy for Reading guys ☺. Niall Horan Fanfi...