18.

2.8K 213 4
                                    

Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak dan masih dalam pelukan niall. Aku kembali memandangi wajahnya yang menurutku begitu sempurna. Mungkin kalian juga akan bilang begitu.

Oh ya, dua hari lagi aku akan ke Ireland. Aku sudah tidak sabar untuk itu. Hari aku tidak ada jadwal kuliah, jadi aku ingin bermalas-malasan dirumah.

Aku menyingkirkan tangan niall secara perlahan agar dia tidak terbangun. Aku langsung menuju kamar mandi yang ada didalam kamarku.

--

"Niall wake up" aku mencoba membangunkan niall. Lagi lagi aku memandangi wajahnya yang seperti bayi itu. Kenapa dia sangat perfect?

"Aku akan bangun jika kau memberiku morning kiss" ucapnya pelan dan masih menutup matanya.

"Kalau kau segera bangun aku akan memberikan ciuman, pelukan atau apapun itu yang kau ingin kan. Kecuali melakukan 'itu'" dengan cepat niall bangun lalu sebuah seringai muncul di wajahnya.

"Aku sudah bangun. Mana morning kiss untukku?"

"NEVER IN YOUR WILDEST DREAM!!"

"Kalau kau tidak mau menepati ucapanmu. Aku akan..."

"Akan apa,huh?"

"Aku akan melakukan 'itu' padamu" aku langsung bungkam dan akhirnya aku menyerah.

"Baiklah" ucapku menyerah. Dengan cepat aku melakukan apa yang aku katakan tadi.

*cup

"Bibirmu sangat lembut. Aku ingin lagi" ucapnya menyeringai ke arahku.

"Ugh. Tidak akan"

---

"Chaty?" panggil niall dengan suara seksi-nya itu.

"Apa?"

"Kita ke supermarket sekarang?"

"Yap"

--

"Ambil apa saja yang kau suka" ucap nial santai.

"Kau yakin?" dia mengangguk dan aku menatapnya licik.

Aku langsung berlari mengitari supermarket yang lumayan besar ini. Aku mengambil empat belas makanan ringan dan enam belas minuman. Setelah selesai dengan tugasku, aku langsung saja menghampiri niall.

"Ini" aku tersenyum kearahnya.

"Baiklah ayo kita ke kasir." apa?! Kukira ia akan marah jika aku belanja sebanyak ini. Ashly saja marah. Kenapa niall tidak? Sepertinya aku gagal untuk mengerjai niall.

"Hah?"

"Kenapa?" tanyanya.

"Tidak."

Kami-aku dan niall- melangkahkan kaki seirama. Berjalan menuju kasir.

Trit..

Tritt..

Trit..

"Semuanya jadi seratus tigapuluh lima ribu" ucap perugas kasir. Kemudian niall menyodorkan uangnya ke petigas kasir tersebut.

Lalu kami berjalan keluar menuju mobil niall. Aku dan niall terhenti karna seorang wanita...

"Niall!" sapa wanita itu didepan niall. Niall menoleh cepat. Ahh- kenapa harus wanita itu?!.

"Barbara?" ucap niall pelan, tapi aku bisa mendengar suaranya.

"Niall.. I miss you so much" ucap barbara memeluk niall erat. Aku tau niall merindukannya walaupun niall tak membalas pelukannya.

Aku hanya terdiam. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Hanya memandangi mereka berpelukan? Itu hanya akan membuatku sakit.

Barbara melepaskan pelukan niall. Lalu pandangannya mengarap padaku.

"Chatrine?"

Aku hanya diam. Tak menjawab ucapan barbara.

"Sedang apa kau disini? Dan kenapa bersama niall?" Aku masih malas untuk menjawabnya. Dia itu kurang update atau bagaimana sih? Memangnya tidak tahu apa kalau aku kekasih niall? Okey, ku terlalu jahat merutuki barbara seperti ini.

"Niall..?" Tanya barbara tapi bukan padaku

"Dia tunanganku" ucap niall santai.

"Tu-tunangan?" Sepertinya pernyataan itu membuatnya kaget.

"Iya. Dia. tunanganku. dan. akan. menjadi. istriku!" Ucapnya dengan penekanan. Barbara mematung di tempat sambil menahat air matanya mungkin(?). Kasihan juga dia. Barbara pasti masih mengharapkan niall.

"Maaf kita harus pergi." Ucap niall menggenggam tanganku lalu meninggalkannya sendirian.

--

"Niall tak seharusnya kau bicara seperti itu pada barbara" aku mulai membuka pembicaraan yang cukup awkward ini

"Itu memang benar kan? Lagi pula aku tak ingin percaya padanya lagi"

"Percaya padanya? Maksudmu?

"Dia itu pembohong"

"Tapi dia itu perempuan niall"

------------------------------------------------

Hy I'm come back!! Sorry for typo(s). Gue tau cerita ini super absurd, super dikit, super pendek, dan pastinya super lama. Padahal gue janji bakaln rajin update. Gue merasa PHP-in kalian nih , hehe:))

Jangan lupa vomment!

:) -A

Be Mine [Niall Horan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang