"Sial!" seru White sambil berusaha menegakkan tubuhnya lagi, walaupun susah. Ia tidak ingin menyerah dengan begitu mudahnya. Dengan cepat, ia mengambil tongkat sihir dari dalam tas pinggang dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih memegang pedang rapier. Napasnya tersengal-sengal menahan sakit di sekujur tubuhnya.
"Keluarlah! Skeleton Warrior!" serunya diikuti kemunculan sesosok manusia tengkorak dari bawah kaki White dengan cepat dan mengangkat tubuhnya dengan kuat. Binatang itu masih memukul-mukul dadanya sendiri dan tidak sadar kalau White sudah berada di depan matanya.
Ketika dirasa sudah cukup tinggi, manusia tengkorak itu mendorong kedua kaki White ke atas. White melompat setinggi mungkin dan mengarahkan pedangnya ke kepala Black Ape itu. Dengan kuat, ia menebas miring kepala binatang itu hingga kepalanya terpenggal sebagian.
Darah mengucur keluar dari bagian kepala yang terpenggal dan pakaian White terkena sedikit cipratannya.
White terjerembab di atas tanah dengan baju penuh percikan darah. Sedangkan binatang itu baru ambruk setelah beberapa detik kemudian lalu menghilang. Pedang rapier dan tongkat sihirnya tergeletak begitu saja di kiri kanan tubuhnya.
White tidak punya tenaga sama sekali sekarang. Napasnya sudah tidak karuan. Matanya nanar memandang langit yang biru cerah, dengan sinar matahari yang sedikit condong ke arah barat.
Ia melirik sekelilingnya. Para Skeleton Warrior-nya masih banyak yang bertahan dan terus bertarung melawan belasan Black Ape yang masih hidup. Tinggal sedikit, karena Mastrix sudah membabat mereka satu-persatu dengan begitu kuatnya.
Dengan susah payah, ia menyentuh ikat kepalanya. "Kak, kami butuh bantuanmu," ucapnya dalam hati lalu tangannya langsung tergeletak di atas tanah tak berdaya.
Telinganya mendenging dan mulai terdengar suara yang berkerubut. Reyori datang mendekatinya dan memangku kepala White di pahanya.
"Bertahanlah!! Ku mohon bertahanlah!" kata Reyori dengan penuh rasa cemas. Gadis itu mengeluarkan dua botol besar Green Potion untuk penambah HP dari dalam tas kecilnya sendiri lalu diminumkan kepada White hingga habis.
Tubuh White seperti mendapatkan angin segar di sekujur tubuhnya. Rasa sakit yang ia rasakan seperti hilang ikut terbawa angin. HP-nya langsung kembali lagi seperti semula. Tapi MP-nya sudah habis tak tersisa sama sekali hingga tubuhnya masih terasa lemah dan membuatnya tidak bisa menggunakan sihir.
Ia segera menegakkan punggungnya dengan susah payah, mengambil kedua senjata miliknya dan dimasukkan ke dalam tas pinggang.
Reyori membantu White berdiri ketika tiba-tiba seekor Black Ape berlari mengampiri mereka dengan penuh amarah.
Sepertinya kali ini mereka berdua tidak bisa meloloskan diri lagi. White memejamkan matanya, takut jika tubuhnya terkena serangan lagi, merasakan rasa sakit itu lagi.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara mendesing di depan White. Ketika ia membuka kedua matanya, ia terkejut melihat Mastrix sudah berdiri di depan dia dan Reyori, menangkis serangan binatang itu dengan pedang samurainya.
"Cepat menjauhlah dari sini! Aku bisa tangani ini sendirian, sekarang selamatkan diri kalian!" seru Mastrix berusaha menahan serangan Black Ape yang hampir membunuh White dan Reyori. Sekujur tubuhnya tampak begitu berkeringat. Pasti MP yang dimiliki Mastrix juga sudah menipis. Ada beberapa luka memar dan gores di beberapa bagian tubuhnya. Sepertinya dia juga sudah mengeluarkan semua kemampuan yang dimilikinya.
Sekedar memberitahu saja kalau setiap job memiliki special skill, dan setiap menggunakan special skill akan mengurangi poin MP. Termasuk Mastrix yang seorang warrior. Ia juga punya special skill, tapi White tidak tahu seperti apa special skill yang dimiliki oleh Mastrix.
White melihat sekeliling. Para Skeleton Warrior-nya sudah banyak yang musnah dan tinggal tersisa sedikit yang bertahan. Ia tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk bertahan dari serangan para Black Ape itu. Kalau ia mati, ia akan kembali ke tengah Kota Bintang Jatuh dan levelnya akan berkurang satu. Walaupun begitu, satu level itu sangat berharga baginya, karena menaikkan level itu tidak mudah.
"Cepat! Kita harus segera meenjauh dari sini!" seru Reyori memecah lamunan White yang tidak penting.
Namun belum sempat mereka berdua bergerak sedikit pun, tiba-tiba tubuh Mastrix terkena serangan dari Black Ape dan terjengkang ke belakang menimpa White dan Reyori. Mereka bertiga terjerembab di atas tanah.
Gawat! Tubuh White sudah sangat lemah sekarang dan ia tak bisa bergerak lagi. Napas Mastrix tidak karuan lagi, kepalanya tergolek tak berdaya di atas perut White luka berdarah yang cukup besar di keningnya., sedangkan Reyori merintih kesakitan. Sepertinya Reyori sudah kehabisan MP sebelum White dan Mastrix datang tadi.
White melirik sekeliling mereka. Para Skeleton Warrior-nya sudah habis tak ada yang tersisa, membuat para Black Ape yang bergerak mendekat ke arah mereka bertiga. Termasuk seekor Black Ape yang tadi diserang Mastrix, sekarang berada di dekat mereka, mengambil ancang-ancang untuk menghabisi mereka.
White sudah hilang harapan. Sepertinya akan jauh lebih baik jika ia mati dan kembali ke Starting-Point dengan level yang berkurang satu, karena ia tak mampu lagi melawan monster sebanyak itu.
Dada White berdebar ketika Black Ape itu mulai mengangkat kedua tangannya di atas tubuh mereka bertiga.
Namun tiba-tiba semuanya seperti berjalan sangat cepat ketika ia memdengar suara petikan dawai yang lembut dari sebuah alat musik. Black Ape yang akan menyerangnya, juga Black Ape lainnya yang mengelilingi mereka betiga, mendadak rubuh dan jatuh terlentang di atas tanah.
White mendengar seseorang berteriak-teriak dari kejauhan sebelum akhirnya ia ikut tak sadarkan diri.
(Bersambung...)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondary (boyxboy)
AdventureBaru-baru ini sebuah konsol permainan yang sedang IN, release di Indonesia. Walaupun Tenggara tidak terlalu 'ngeh' dengan yang namanya games, akhirnya dia ikutan juga main game ini. Dan siapa sangka game ini ternyata begitu menarik. Bahkan game ini...