Kring.. Kring..
Alarm bersuara kuno berbunyi memenuhi kamar Byun Baekhyun, yang dibangunkan hanya menggerutu dan menutup telinganya menggunakan bantal.
"Aih!" gerutunya,
Tirai jendela yang sudah terbuka, menerangi sudut mata Baekhyun yang masih tertutup rapat, ia membuka matanya malas dan meraih ponsel yang terletak di nakas.
"Aku bangun! Berisik sekali!" pekik Baekhyun, ia menekan tombol merah yang berada di layar ponselnya.
Hening.
Suara alarm yang sempat membuat gendang telinganya hampir pecah, hilang dengan sekali tekan.
Langkah kakinya yang gontai, menapak pada lantai kamarnya, dia mengucek matanya, sesekali mulutnya menguap. Diraihnya handuk putih yang berada di dalam kamar mandi.
Gemercik air, terdengar. Di iringi dengan suara merdu Baekhyun, dia adalah top sekolah yang dikenal tak hanya karena kekayaan orangtuanya, tetapi suara merduanya.
Habis asik dengan ritual karaokenya di barengi dengan membersihkan diri. Baekhyun sudah keluar menggunakan seragam rapi. Rambut coklat berponinya sudah tersisir ke belakang rapi.
"Kau sangat tampan, boy," ucapnya.
Rasa percaya diri tak pernah hilang dari jiwa Byun Baekhyun.Tangan Baekhyun menyambar, tas ransel hitam yang biasa ia pakai, tak lupa dirinya memakai sepatu hitam kesayangannya.
☕
Kaki lelaki itu, perlahan menuruni anak tangga, di sebelah kanan anak tangga terakhir, ditemukan sebuah lorong yang lantainya beralaskan karpet marun.
Tak jauh dari tangga terdapat sebuah pintu, dibukanya pintu masuk menuju ruang makan. Disana sudah ada ibu dan ayahnya yang duduk di kursi masing-masing.Nuansa marun terlihat elegan dengan lampu-lampu gantung di setiap sisi dinding. Baekhyun duduk di sebelah ibunya, ditaruh tas ransel hitam pada kursi kosong di sebelah kanannya.
Baekhyun tak memiliki kakak ataupun adik. Ia adalah anak tunggal yang ditekankan belajar untuk menjalankan Siwon grup yang dibesarkan oleh neneknya.
Hening. Hanya suara sendok yang bertemu dengan permukaan mangkok saja yang terdengar.
"Aku selesai. Aku berangkat." Baekhyun memecahkan keheningan diatas meja makan.
Baekhyun mendorong kursinya ke belakang, lalu menyambar tasnya yang berada di sebelahnya. Baekhyun mendorong kembali kursinya masuk kedalam kolong meja.
Langkah kaki Baekhyun terhenti. Ibunya memanggilnya dengan suara sangat lembut. Beliau adalah sosok wanita pertama yang Baekhyun cintai.
"Baekhyun,"
"Iya Ma." Baekhyun menatap ibunya yang sudah berkepala empat.
"Nanti pulang sekolah. Langsung pulang. Ada yang Papa mau omongin."
"Iya Pa." Matanya menatap papanya yang sejak tadi menatap padanya.
Di teras rumah Baekhyun, berdiri seorang pria paruh baya. Beliau adalah Pak Ahn supir pribadinya. Langkah kakinya penuh semangat menuju sekolah, dan lagi ia akan bertemu pujaan hatinya Han Miyu.
☕
Seluruh murid sedang asik dengan aktifitasnya, di meja kantin ada banyak jenis murid yang menyantap sarapannya. Ada yang menyantap makan siang sembari fokus dengan bukunya. Ada yang sembari cekikikan dengan lawan bicaranya. Ada yang pula yang benar-benar fokus dengan santapannya, seperti Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Fanfiction #1 - Love And Hate
FanfictionKetika cinta datang terlambat, ketika dirimu mulai mencintai saat dirinya telah jauh pergi merelakan perasaannya sendiri. Berat dan luka kian membekas. Penyesalan. lnh.