Hiruk piruk kelas membuat bising telinga, banyak yang membicarakan Miso, ada pula yang pergi meninggalkan kelas untuk mengisi perut mereka. Sehun masih setia berada di sisi Miso menunggu dirinya, berbincang dengan teman kelas.
"Sehun," sapa Miso.
"Sudah?" Miso mengangguk.
"Kok bisa nyasar kesini?" Sehun tertawa kecil setelah mengakhiri kalimatnya.
Miso tersenyum, "Yah! Biasa."
"Belum ada kemajuan, hubungan kalian?" Miso tersenyum masam,
"Nggak apa-apa. Kalo masih nggak ada kemajuan. Masih banyak kok yang mau sama lo. Yok gue ajak keliling sekolah." Sehun tersenyum kearah Miso.
Mereka berjalan dikoridor sekolah, mata Miso tertuju pada Baekhyun dan Jongdae yang baru saja kembali dari UKS.
Miso menghentikan langkahnya, "Baekhyun, ikut yok keliling sekolah."
Sedikit pun Baekhyun tidak menatap kearah Miso, ia pun tak membalas ajakan Miso. Sakit rasanya, tapi Miso selalu sabar dan yakin Baekhyun akan mencintainya suatu saat nanti.
"Keterlaluan," ujar Sehun.
"Gue yang salah, nggak mengindahkan peraturan yang dia buat. Kami sepakat untuk nggak saling tegur," papar Miso.
"Bodoh! Kesepakatan seperti itu, Cuma menguntungkan dia. Lo ya bakal selalu terluka. Lo setia memakai cincin tunangan kalian. Tapi dia? Orang seperti itu, masih di pertahankan?" Sehun kesal sendiri melihat tingkah Miso dan Baekhyun.
Miso tersenyum, sahabat masa kecil yang dulu, masih saja sama. Saat kecil mereka bersama, tapi rumah Sehun yang di pindahkan membuat mereka jarang sekali bertemu.
"Gue bodoh? Lo kali. Manusia pintar macam gue, lo bilang bodoh." Miso tertawa di akhir kalimatnya.
Sehun membuang napas kasar, Miso tak pernah menampakkan rasa sedih pada dirinya. "Iye dah nona, lo pinter aku hanya remahan rengginangan."
Miso terkekeh mendengar lelucon Sehun, setidaknya dirinya memiliki seseorang untuk berbagi disekolah yang luas ini.
∞Love And Hate∞
Taman sekolah tak selalu terlihat membosankan, disekolah yang Miso pijaki sekarang, adalah sekolah paling elite di Indonesia, taman sekolah tak memulu bertumbuhkan bunga yang ia sukai, baby breath.
Baby Breath, memiliki warna-warna kuning dan merah jambu. Mata Miso berubah sangat berbinar, dirinya yang sejujurnya sejak tadi sedih karena perlakuan Baekhyun, menjadi bahagia, melihat bunga-bunga di hadapannya.
"Kok bisa ada baby breath? Ih suka," pekik Jamin.
Sehun mengusap pangkal kepala Miso, "Masih aja seperti anak kecil, kalau lihat bunga. Nggak sadar umur lagi beranjak dewasa."
"Eh lo nggak tau, ada orang dewasa yang menyukai beginian tau." Memegangi bunga di hadapannya.
"Gue juga tau, tapi nggak seperti lo. Hampir ileran gitu." Sehun mengejek Miso bertubi-tubi. Tangan Sehun turun mendarat pada pipi Miso, ia tarik pipi yang sangat ingin ia tarik sejak tadi, lalu lari secepat cahaya.
Miso mengusap pipinya yang nyeri, "Oh Sehun!"
Dirinya berteriak sekencang mungkin, lalu berlari kearah Sehun yang menghindarinya.
∞Love And Hate∞
Seperti biasanya, setiap jam istirahat suasana kelas selalu ramai. Suara murid-murid-murid yang sibuk dengan obrolan mereka. Ada pula yang sibuk dengan buku-buku mereka. Murid laki-laki yang kebanyakan sudah menghilang pergi kekantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Fanfiction #1 - Love And Hate
FanfictionKetika cinta datang terlambat, ketika dirimu mulai mencintai saat dirinya telah jauh pergi merelakan perasaannya sendiri. Berat dan luka kian membekas. Penyesalan. lnh.