Airmata mengalir melewati pipi Nyonya Byun. Dia memeluk hangat gadis yang sudah tak ada hubungan apapun dengannya. Tuan Byun alias Papa Baekhyun pun tak percaya harus berpisah dengan Miso.
“Tante sama Om, jaga kesehatan. Biar nanti kalau Miso udah pulang bisa ketemu lagi.” Senyum ramah yang tak pernah lupa Miso tampilkan terpahat indah di tempatnya.
Sudah hampir 10 tahun mereka bersama, tak seperti yang Baekhyun kira. Orangtuanya sangat menyayangi Miso karena tak ada anak perempuan di keluarga Byun dan lagi ayahnya lebih ingin anak perempuan di banding anak laki-laki.
Mengapa?Papa Baekhyun berpikir, jika sudah tua nanti yang bisa mengurusinya dengan penuh kasih sayang adalah anak perempuan, karena laki-laki akan lebih fokus pada anak dan istrinya. Itu hanya spekulasinya dan mungkin saja gambaran diri beliau selama ini.
Kaki Miso melangkah berat ke dalam mobil pribadi. Abangnya memeluk Miso di kursi penumpang. Menghidup wangi stroberi di surai adiknya.
“Dek, rambut kamu bau. Nggak keramas ya?”
Gadis itu bersungut menghirupi helai rambut panjangnya yang terurai.
“Apaan sih, wangi gini. Nggak usah cari masalah sama aku.”
“Woy, jelek. Kan bentar lagi pergantian semester kuliah. Nah! Libur kan tuh, abang mampir deh nengok kamu,”
“Ih nggak usah lebay. Aku udah gede, nggak usah di tengokin juga.”
Pemuda itu meraih pucuk kepala adiknya, lalu menggoyangkanya pelan seperti bola. “Kamu itu ceroboh,”
“Mama, abang nakal. Kepala aku di kocok-kocok. Sakit jadinya.” Miso menepis tangan abangnya, lalu memukul lengannya kuat-kuat.
Mama Miso hanya tersenyum melihat kedua anaknya yang selalu akrab. Mereka jarang sekali bertengkar. Pernah bertengkar karena Miso tak sengaja menumpahkan tinta pada hasil laporan praktikum Chanyeol.
“Baekhyun udah dikasih tau?” Tanya Chanyeol, gadis itu membisu. Dia hanya menggeleng, lalu menatap keluar jendela.
🍁
Hari ini bandara tak ramai, masih sepi-sepi saja. Seorang lelaki bertubuh jangkung berdiri di depan pintu masuk bandara. Menunggu sahabatnya.
Matanya bergerak ke kanan dan ke kiri melihat mobil pribadi yang lalu-lalang. Kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Ia lepaskan dan memasukkannya ke dalam saku mantelnya.
“Woy,”
Seseorang mengejutkannya dari belakang. Bang Chanyeol berdiri menampilkan sederetan gigi rapihnya. Pemuda itu lupa dengan sosok Chanyeol. Dirinya tak pernah mendapatkan kabar dari Chanyeol semenjak pindah.
“Maaf, abang siapa ya?” Tanya Sehun dengan senyum ramahnya.
Chanyeol merangkulnya, “Lupa ya sama gue, wah! Babang Park yang tampan.”
Pemuda yang pedenya setengah hidup dan mati itu menaikkan kedua alisnya. Sehun terkejut sembari menunjuk wajah Chanyeol.
“Bang Chanyeol?”
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Fanfiction #1 - Love And Hate
FanficKetika cinta datang terlambat, ketika dirimu mulai mencintai saat dirinya telah jauh pergi merelakan perasaannya sendiri. Berat dan luka kian membekas. Penyesalan. lnh.