Baekhyun menatap tajam kearah Miyu. Miyu pun melakukan hal yang sama. Dia tak tau kalau Baekhyun tau segalanya.
Sepi. Hanya ada segelincir orang yang berada di sana.
"Kenapa cuek-in gue di sekolah. Chat gue juga nggak dibales. Lo kenapa sih?" tanya Miyu.
Baekhyun menghempaskan napasnya kasar, ia tak pernah dapat bersikap kasar di hadapan Miyu karena dirinya masih mencintai Miyu.
"Jadi siapa yang lo suka di sekolah?" tanya Baekhyun.
Mata Baekhyun menatap lurus kearah sederet pohon cemara yang berada di hadapannya.
Miyu menengok kearah Baekhyun, sangat tekejut. Dia mengira Miso yang memberitahu pada Baekhyun. Walaupun begitu, Baekhyun tak akan percaya. Lalu siapa pikirnya.
"Kenapa? Lo bisa tau?"
"Gue dengar percakapan lo sama Miso di atap." Baekhyun menjawab. Masih dengan mata yang tertuju kearah pohon cemara.
"Jadi lo sekarang mau mutusin gue?" tanya Miyu.
Wajah Miyu berubah sangat sedih, dirinya sangat merasa bersalah. Tapi juga ingin melanjutkan hubungan mereka karena Miyu membutuhkannya.
"Iya," jawab Baekhyun singkat.
Kini matanya menatap Miyu yang ingin sekali menangis. Wajahnya sudah memerah karena menahan tangis.
"Coba siapa yang mau sama cewek nakal seperti lo? Tidur dengan om-om. Kabur dari rumah. Gue sangka udah sangat mengenal lo. Ternyata nggak ya." Baekhyun menjelaskan.
"Maafin gue, Hyun. Gue terpaksa melakukanya. Maafin gue, udah pura-pura cinta sama lo, demi kepentingan gue sendiri," isak Miyu.
Gadis itu tak tahan dengan perkataan Baekhyun yang sangat membuatnya sakit hati, tapi dirinya sadar bahwa memang lah benar yang dikatakan Baekhyun.
"Jangan minta maaf. Toh! Semua akhirnya kembali seperti semula. Gue harap lo berhenti jadi cewek 'begitu'. Kita berakhir sampai disini. Kita masih bisa berteman."
Baekhyun bangkit dari duduknya, melangkah kan kakinya menjauh.
Baru beberapa langkah. Dia menatap Miyu kembali.
"Nggak perlu mikirin biaya sekolah. Lo akan dapat pesangon dari sekolah setiap bulan. Sebagai gantinya, kembali kerumah. Ayah lo pasti khawatir. Kerja kearah yang lebih baik." Baekhyun menyelipkan senyum di akhir kalimatnya.
Miyu menangis, "Terimakasih, Baekhyun."
ℓσνє αи∂ нαтє
Mata Miso aktif menatap kelayar televisi. Pagi hari, di hari yang libur ini. Dia ingin menikmati acara weekend.
Baekhyun datang, duduk di kursi pendek. Menatap layar televisi membawa semangkuk yogurt.
Miso yang sejaktadi rebahan, mendudukkan tubuhnya. Menatap kaku kearah layar televisi.
"Tumben nggak ngusir gue," ucap Miso dalam hati.
"Miso," sapa Baekhyun dengan suara yang sangat lembut.
Miso menyerngit, "Galau kah dia? Gue dengar dari Jongdae, dia putus sama Miyu."
"Ada apa?" tanya Miso.
"Besok ada PR matematika 'kan?" tanya Baekhyun.
Miso mengangguk,
"Ajarin gue dong." Baekhyun meminta, sedangkan Miso semakin kebingungan dengan sikap Baekhyun.
"Abis Magrib, kita ngerjain di kamar gue." Miso pergi meletakkan remote diatas meja, lalu pergi meninggalkan Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Fanfiction #1 - Love And Hate
FanficKetika cinta datang terlambat, ketika dirimu mulai mencintai saat dirinya telah jauh pergi merelakan perasaannya sendiri. Berat dan luka kian membekas. Penyesalan. lnh.