Suasana rumah yang biasanya ramai dengan pertengkaran Miso dan Baekhyun, kini sangat sunyi dan sepi. Baekhyun tak kunjung keluar dari kamarnya, sejak pulang dari sekolah.
Miso sedang duduk santai di sofa panjang depan televisi, sesekali matanya menengok kearah belakang, yaitu tangga menuju lantai dua. Ia berharap Baekhyun keluar dari kamarnya.
Yang Miso ketahui, Baekhyun belum makan sejak pulang sekolah. Ia sanga khawatir dengan Baekhyun. Perasaannya tak enak. Dirinya sangat takut Baekhyun sakit.
Miso bangkit dari duduknya, ia memberanikan diri menuju kamar Baekhyun, untuk menuntaskan rasa khawatirnya yang tak kunjung mereka. Kecuali mendengar kabar dari Baekhyun.
"Baekhyun, makan woy." Miso mengetuk pintu kamar Baekhyun dengan lembut, tetapi dengan nada yang sedikit kasar.
Miso tak akan pernah bisa berbicara sangat lembut, seperti dirinya berbicara dengan oranglain pada Baekhyun. Apalagi, semenjak dirinya tinggal serumah dengan Baekhyun, jantungnya tak pernah berhenti berdetak.
Sunyi.
Tak ada jawaban dari sang pemilik kamar. Miso perlahan membuka pintu kamar Baekhyun, ia sangat yakin Baekhyun sedang tidur. Baru melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Baekhyun, dirinya sudah di lempar oleh bantal oleh pemilik kamar.
Miso mengambil bantal yang berada di kakinya dan melemparnya kearah Baekhyun, "Apa salah gue, lempar bantal tepat muka gue lagi."
"Keluar, gue udah bilang. Jangan masuk kamar gue. Tanpa seizin gue. Suka banget langgar aturan," hardik Baekhyun.
Miso membuang napasnya kasar, "Gue kira lo udah mati, kamar lo sunyi begitu. Gue khawatir lo belum makan dari tadi."
"Nggak liat lo seharian aja, udah buat gue kenyang. Cepat keluar," pekik Baekhyun.
Baekhyun menghujani Miso dengan bantal,
"Iya gue keluar, kalau gara-gara gue, lo nggak mau makan. Gue akan masuk kamar, menyelesaikan lukisan gue. Jadi cepet makan." Miso merendahkan nada suaranya, lalu pergi meninggalkan Baekhyun.
Baekhyun menyerngitkan dahinya, "Kesambet apa sih tuh anak, lembut banget jawabnya."
∞Love And Hate∞
Miso berjalan ke kamarnya, ia menuju ruang lukis, disebuah kanvas. Ia melukis kejadian di sekolah. Melukiskan wajah Baekhyun yang tersenyum pada seorang perempuan.
Gadis bernama Miyu yang Baekhyun sukai, gadis yang menurutnya sangat manis. Tak lama air mata mulai mengaliri pipi Miso, ia tertegun dengan sikapnya, ia usap air mata di pipinya, lalu ia tatap.
Miso tak pernah menangis karena seorang lelaki, ia memang lah tak pernah memiliki hubungan khusus pada siapapun karena dirinya sudah di tunangkan oleh Baekhyun sejak kecil.
Miso berjalan ke kasurnya, ia menghidupkan musik menggunakan sound yang memang sudah ada dikamarnya. Ia tak ingin Baekhyun mendengar tangisan, isakan atau jeritan yang Miso lakukan demi menenangkan hatinya yang sangat terluka.
Miso mengunci kamarnya,
Miso benar-benar menyesali apa yang sudah terjadi, jika saja dirinya bisa seperti gadis yang Baekhyun harapkan, mungkin Baekhyun akan mencintai dirinya. Walaupun begitu, Miso memiliki satu hal yang dapat ia banggakan. Yaitu perhatian.
Perhatian yang selalu ia berikan pada Baekhyun walaupun Baekhyun sering kali menolaknya. Sering kali membentaknya jika dirinya sangat mempedulikannya.
∞Love And Hate∞
Suasana rumah sangat sepi, dia memegangi perutnya berjalan gontai berjalan ke meja makan. Dirinya yang sejak tadi mengurung dirinya dikamar karena rasa bencinya pada Miso, merasakan lapar pada perutnya sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ Fanfiction #1 - Love And Hate
FanfictionKetika cinta datang terlambat, ketika dirimu mulai mencintai saat dirinya telah jauh pergi merelakan perasaannya sendiri. Berat dan luka kian membekas. Penyesalan. lnh.