My Comfort Zone~3

1.3K 159 13
                                    


Haloo✨️👐

Kacang ijo mau lewat✨️👐

Klik bintang di pojok yaaa

Typo? Kasih tahu aku👆

Semoga notifnya masuk di kalian yaaa

Happy reading✨️👐

~

"Ya Allah."

Mata Dara berkaca-kaca, dengan tangan menengadah gadis itu menatap tempatnya bersujud.

"Aamiin."

Ceklek!

Gerakan Dara membuka mukena seketika terhenti, gadis itu menatap lelaki jangkung yang berdiri di depan pintu.

"Ketuk pintu dulu bisa, kan?"
Pasalnya di balik mukena ini, Dara tak memakai hijabnya.

"Udah bangun, kukira masih molor."

Dara merengut, mana ada ceritanya dia bangun kesiangan? Dia ini anak yang rajin, bahkan sebelum bibi di rumah bangun, Dara sudah mengambil wudu.

"Sembarangan!"
"Ngapain masih di situ sih? Aku mau lepas mukena ini."

Sebelah alis lelaki itu terangkat, bukannya pergi, Rendra justru masuk ke kamar, dan menutup pintu kamar tersebut.

Dara kian waspada, gadis itu beranjak dari atas sajadah. Menyilangkan kedua tangan di atas dada. "Mau apa?"

Rendra mengernyit, langkahnya kian mendekat. Dara yang panik melangkah mundur, gadis itu semakin panik saat punggungnya merasakan kerasnya lemari kayu yang ada di sudut kanan.

Dara memejamkan mata. "Mas Rend-"

"Jangan lupa, hari ini ada acara penting. Baju dinasku di dalam lemari ini, tolong disiapkan." Tangan kanan yang berhias jam hijau army itu terangkat, menepuk lemari kayu yang ada di belakang Dara.

Seketika kelopak mata Dara terbuka, pandangannya langsung bertemu dengan mata tajam Rendra. Wangi yang menguar dari tubuh Rendra berlomba masuk ke hidung Dara.

"I-iya, iya!"
"Udah sana!"
Dara bisa bernapas lega saat Rendra akhirnya menjauh.

"Apaan sih, emang enggak bisa siapin sendiri?" gerutu Dara yang tentu masih bisa Rendra dengar.

Lelaki itu berbalik, membuat Dara kembali memasang sikap waspada.

"Kan kamu istriku, wajar dong kalau ngurus kebutuhan suami."

***

Sekali lagi, Dara mengamati penampilannya dari pantulan cermin. Gadis itu memiringkan badan, mematut diri yang kini berbalut seragam hijau pupus dengan lencana.

Ny. Adara Sambara.

Kata orang, untuk menyatukan dua nama di name tag ini membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Dara setuju dengan kalimat itu. Apalagi mereka menikah karena perjodohan, menyandang gelar sebagai istri Rendra tidaklah mudah.

Tiga hari lalu, setelah melewati proses panjang nan rumit, akhirnya Dara sah menyandang gelar sebagai nyonya Rendra.
Dara masih ingat, bagaimana suara lantang Rendra, bagaimana gema 'sah' memenuhi ruang acara, dan suasana khidmat yang membuat tanpa sadar Dara meneteskan air mata.

Hidup memang tak pernah bisa ditebak, mana ada di pikiran Dara, dia akan menikah dalam waktu dekat. Masih hidup sampai di titik ini, Dara sudah sangat bersyukur, lalu kini dia dihadapkan dengan situasi menjadi istri orang.

Istri dari abdi negara, yang mana mengharuskan Dara tidak boleh apatis lagi pada hidup. Dan hari ini, adalah hari di mana pertama kalinya Dara berkegiatan sebagai persit.

Short Story: Our World IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang