EPISODE 2

3.8K 122 2
                                    

Sudah beberapa hari ini aku merasa Kotoko agak berbeda. Tiba-tiba ia jadi semangat belajar. apa dia begitu karena aku? Hah... apapun alasannya itu bukan urusanku. Baguslah jika dia mulai belajar.

Hari ini dia lebih aneh dari biasanya. Ia seperti menahan tawa ketika aku hendak sarapan bersama yang lainnya. Aku tidak tahu apa yang ia tertawakan. Cewek aneh.

"Ada apa Kotoko? Kau sakit?"Tanya ayahnya cemas.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Jangan kawatir." Jawabnya kemudian.

"Mungkin kau belajar terlalu keras sampai membuatmu gila." Ejek Yuuki. Ia tidak menggubrisnya dan kembali melirikku. Lagi lagi ia menahan tawa. Aku merasa aneh dan penasaran. Dia menertawakan aku. Kenapa? Huh... gadis menyebalkan.

Istirahat sekolah ku sempatkan untuk makan bekal. Aku terkejut melihat bungkus kotak bekalku berwarna pink. Damn... bekalku tertukar dengan cewek bodoh itu. Dengan malas aku berlalu kekelasnya.

"Aihara!" panggilku.

Sontak ia berdiri dan menatapku terkejut. Bukan hanya dia tapi semua teman kelasnya menatapku dengan sama terkejutnya. Mereka berlebihan sekali.

"Beraninya kau bicara begitu pada Kotoko?!" ketus cowok bodoh itu hendak menghampiriku tapi segera ditahan teman-temannya.

"Aihara bisa ikut aku dan juga bawa tasmu?"

Ia terdiam sambil menataku dengan wajah bodohnya. "Hai."

Aku segera berlalu dan ia segera menyusulku. Aku mengajaknya ke belakang gedung sekolah. Aku benar-benar kesal dan malas karena harus bertemu dan bicara dengannya sembunyi-sembunyi seperti ini. Tapi taka da pilihan lain. Aku malas mendapat gossip macam-macam lagi.

"Ada apa?"

"Ini ibuku salah memberinya." Kataku sembali mengambil bekalnya dari tasku. Sontak ia membuka tasnya juga, "Iya benar."

"Jika temanmu yang usil melihat ini, akan terjadi keributan besar." Segera aku tukar lagi bekal kami. "Huff.. rasanya tidak nyaman dan merepotkan karena kita satu sekolah."Komentarku setenga menahan kesal.

"Benar." Jawabnya langsung membuatku menyerngit heran.

"Mungkin kau akan salah memakai seragamku ke sekolah kan?" katanya dengan senyum liciknya.

"Kenapa juga aku memakai seragammu?"

"Karena kau besar dengan memakai rok, iya kan?"

What? Apa maksudnya bicara begitu. Oh... mungkinkah?

Ia tersenyum licik sambil mengambil sesuatu dari kantung seragammnya. "TADAA!" serunya sembari menunjukkan foto. Damn, "Dari mana kau dapatkan foto itu?"

Ia tersenyum lebar "Ibumu memberikannya padaku kemarin malam."

"Kenapa ibu melakukannya" desahku kecewa. "Baiklah. Bisa kau kembalikan?"

"Tidak akan"

"Kembalikan padaku."

"Tidak akan. Kau jahat padaku." Aku hendak merebutnya tapi dengan segera ia memasukkan ke saku seragamnya.

"terkadang aku bisa jahat padamu."

Cih... dia benar-benar menjengkelkan.

"Aku tidak menyangka orang jenius punya kelemahan juga." Katanya senang.

"Apa kau coba memerasku?"

"Aku bisa kembalikan kepadamu. Dengan satu sarat. Bisakah kau membantuku? Selama seminggu penuh belajar untuk ujian akhir sekolah."

ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang