Sudah beberapa hari ini aku bekerja di restoran. Aku bersyukur Shidou memberitahuku mengenai tempat kerja part time yang cukup fleksible dengan jam kuliahku. Seperti biasa aku bekerja melayani tamu di restoran. Kebanyakan tamu di sini adalah pegawai kantoran dan juga ada beberapa orang luar. Beberapa kali patner kerjaku tidak mengerti bagaimana melayani pelanggan yang menggunakan bahasa Inggris. Jadi aku terbiasa mengambil alih pekerjaannya karena aku cukup mengerti.
Namun hari ini aku merasa diawasi. Huh... sudah aku duga. Siapa lagi kalau bukan mama, Kotoko dan bahkan Yuki ikut-ikutan datang ke restoran hanya untuk memata-mataiku. Penampilan mereka sangat mencolok tentu saja aku langsung tahu.
"Apa ibu tidak bisa menyamar lebih baik lagi?" keluhku sebal dan malu.
Kemudian mereka terlihat syok. "Dari mana kau tahu?" tanya mereka bebarengan. Huh, hanya orang bodoh saja yang tidak tahu. "Bagaimana mungkin aku tidak mengenali Ibu."
"Bukan hanya tempat kerja tapi kau juga tidak memberitahu kami tempat tinggalmu." Keluhnya.
"Aku sedang kerja. Aku tidak bisa mengobrol lebih banyak lagi. Jadi kalian pesan dua cangkir kopi dan satu jus jeruk kan?" sedari tadi Kotoko terus menatapku membuat perasaanku menjadi tidak menentu. "Sampai jumpa." Pamitku tanpa melihat ke arah mereka.
Aku hanya bekerja sampai sore. Awalnya aku berniat menghampiri mereka tapi aku rasa lebih baik tidak.Aku yakin mereka akan terus mengikutiku. Jadi aku langsung pergi begitu saja. Kemudian tak sengaja aku bertemu dengan Yuko di jalan.
"Irie-kun! Kebetulan sekali bertemu di sini." Katanya manis.
"Iya." Jawabku seadanya.
"Aku dengar kau bekerja di restoran, benar?" tanyanya.
"Begitulah."
"Kenapa kau bekerja?" tanyanya mulai kepo.
"Sekarang aku tinggal sendiri dan semua kebutuhan aku mengurusnya sendiri."
"Hmm... kalau begitu aku punya penawaran bagus untukmu."
"Apa itu?" tanyanya.
"Maukah kau mengajari adikku. Jangan kuatir aku pasti akan membayarnya."
Hmmm... "Boleh juga."
"Baiklah. Besok kita ketemu di sini ya."
"ok."
Kemudian kami berpisah. Lumayanlah aku mendapat penghasilan lagi.
****
Tidak ku sangka Yuko juga bekerja di tempat yang sama denganku. Dari mana dia tahu aku bekerja di sini? Ah, shidou. Sudalah, lagi pula akan mudah nantinya jika aku mengelesi adiknya di rumahnya. Seusai kerja aku menunggu Yuko.
Kami berjalan bersama dan mengobrol banyak hal. Meski dia lebih banyak bertanya sementara aku menjawab seadanya. Bukannya aku tidak mengetahui perasaannya padaku, tapi aku tidak bisa membalasnya karena ada wanita yang sedang menungguku dirumah. Ah, mengingat dia rasanya jadi ingin bertemu.
Ayako adalah adik Yuko. Dia sangat ceria dan mudah di ajari.
"Kau harus banyak belajar jika tidak ingin seperti Kotoko." Kata Yuko membuatku heran. Apa Ayako mengenal Kotoko?
"Iya kak." Katanya kemudian menatapku dengan mata berbinar. "Naoki-san apa benar cewek bernama Aihara Kotoko itu bodoh?" tanyanya tiba-tiba.
Dia tidak bodoh, hanya kurang belajar. "begitulah."
"Apa kakak mengenal baik wanita itu?" tanyanya lagi,
"Ayako!" tegur Yuko. Aku terkekeh melihat wajahnya yang manyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)
FanfictionNamaku Irie Naoki. Selama ini hidupku berjalan dengan baik sesuai yang aku inginkan. Tapi semua berubah sejak aku bertemu dengan Aihara Kotoko. Dia adalah gadis bodoh yang terobsesi padaku. Tidak disangka dia adalah anak dari sahabat Ayahku. Karena...