"Hey, kamar mandi sudah siap!" panggilku setelah mengetuk kamarnya. Tidak ada jawaban.
"Aku masuk. Ibu bilang kamar mandinya sudah siap."
Aku tertegun melihat dia tertidur di meja belajarnya. Sepertinya ia kelelahan. Bukannya aku tidak memperhatikan, sejak pulang dari sekolah ia terlihat tidak bersemangat. Tak sengaja aku melihat selembar kertas bertulisan 'Dear, Irie-kun'. Ini pasti surat yang tadinya ingin ia berikan padaku tempo dulu. Entah kenapa aku merasa bersalah. Aku sudah bicara jahat padanya. Aku tahu ini bukan salahnya. Cepat atau lambat anak-anak juga pasti akan tahu juga nantinya. Dia sudah menyukaiku sejak kami masih kelas 1. Aku tidak menyangka akan di sukai oleh gadis bodoh dia. Anehnya aku merasa senang.
Esoknya ketika sarapan pagi aku melihat dia kesiangan. Aku lega melihat senyum dan semangatnya kembali seperti biasanya. Aku ingin minta maaf tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Nanti malam ayahnya akan memasakkan sesuatu untuk kami karena itu kami diminta untuk pulang cepat. Ketika di ambang pintu aku hendak meminta maaf padanya. Tapi melihat wajahnya yang belepotan remah roti entah kenapa aku jadi ingin menggodanya. Haha... reaksinya sungguh lucu.
Selama di sekolah cowok bodoh alias si Kinnosuke dan juga para pengukutnya menempel terus pada Kotoko. Melihat mereka seperti itu rasanya cukup mengesalkan.
"Bukankah dia gadis yang tinggal satu rumah denganmu?" sahut Watanabe.
"Siapa peduli." Huh... melihat mereka bersama sungguh mengesalkan.
Akhirnya mala mini kami makan bersama di rumah. Ayah Kotoko sudah memasaakan makasan special untuk kami. Dia seorang koki masakan jepang jadi aku yakin rasa masakannya tidak perlu di ragukan lagi. namun ada satu masakan yang paling berbeda dari semuanya.
"Apa ini?" Tanya Yuuki.
"Ah itu tahu goreng yang aku buat sendiri. Agak jelek tapi enak." Sahut Kotoko.
"Aku tidak mau memakannya." Jawab Yuuki langsung.
"Aku juga." Melihat saja sudah kebayang betapa buruk rasanya.
Ayah membela Kotoko dan hendak memakan tahu aneh itu. Dari tampangnya saja sudah sangat jelas rasanya tidak enak. Yuuki yang tadinya bilang tidak akan mencobanya akhirnya juga mencobanya.
"Ugh... mengerikan." Komentar Yuuki.
"Sudah ku duga." Desahnya sedih.
"Tidak. Ini enak, enak sekali." Sahut ayah menahan diri.
"Jangan terlalu baik padanya. Dia adalah koki yang buruk. Aku saja masih tidak percaya dia adalah anakku. Jika seperti ini bagaimana ia bisa menikah?" Komentar ayah Kotoko membuat Kotoko makin menunduk sedih.
"Summimasen." Sesalnya.
"Tidak usah begitu. Kotoko-chan akan menajadi bagian dari keluarga kita." Ujar mama membuat semuanya langsung syok.
"Aku bilang Naoki harus menikah dengan Kotoko!"
Aku melihat Kotoko. Ia nampak senang dengan kemungkinan itu. Heh... sungguh menggelikan.
"Aku keberatan! Aku sangat keberatan !"Seru Yuuki keras.
"Dia benar. Jangan langsung putuskan tanpa bicara dulu dengan kami." ujar Kotoko.
Kami... entah kenapa aku senang dengan sebuatn itu. "Jangan main-main dengan hidup kami."
"Sungguh? Kurasa Kotoko benar-benar tipemu Naoki." Gumam mama bingung.
"Apa? Benarkah?" Tanya Kotoko nampak berharap. Heh... sungguh menggelikan.
"Itu salah. Aku tidak mau denganmu" Sahutku cepat setenga menggoda. Segera ia langsung memasang ekspresi ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)
FanfictionNamaku Irie Naoki. Selama ini hidupku berjalan dengan baik sesuai yang aku inginkan. Tapi semua berubah sejak aku bertemu dengan Aihara Kotoko. Dia adalah gadis bodoh yang terobsesi padaku. Tidak disangka dia adalah anak dari sahabat Ayahku. Karena...