Ini adalah hari pertama aku masuk universitas. Pagi ini aku berangkat bersama dengan Kotoko. Seperti biasanya ia berjalan mengikutiku di belakang. Kami beda jurusan dan gedung. Aku tidak terlalu menghawatirkannya karena kami tetap satu kampus. Itu sudah cukup untukku. Ia terus mengikutiku sampai ke gedung sains. Huh... mau sampai kapan dia mau mengikutiku?
"Mau sampai kapan kau mau terus mengikutiku? Sekarang kau sedang ada di gedung sains."
"Oh iya, kelasku kan di gedung sastra. Kalau begitu sampai jumpa"
Bodoh, dia membuat hari pertamaku terasa menarik seperti biasanya.
****
Setelah mengurus beberapa hal aku keluar gedung dan bertemu dengan Matsumoto Yuko.
"Irie-ku." Sapanya, sontak aku menoleh.
"kau sudah memilih mata kuliah apa saja yang mau kau ambil?" tanyanya tersenyum manis padaku.
"Belum." Jawabku pendek.
Tiba-tiba ketika aku hendak pergi aku melihat Kotoko hampir jatuh di depanku. Aku tidak terkejut dia ada di sini.
"Kau mau apa?" tanyaku dingin. Apa dia tidak bisa menunggu di rumah saja? Huh... gadis merepotkan.
"aku hanya ingin tahu meja apa yang di pakai di jurusan teknik sains." Elesnya sambil cengangas-cengenges. Huh... alasan macam apa itu? Bodoh.
"Irie-kun, dia siapa? Pacarmu?" Tanya Yuko. Aku tersenyum geli melihat tingkahnya yang mendadak menaikkan wajahnya dengan senyuman bangga. Pacar? Yang benar saja.
"Tidak mungkin." Jawabku lalu sembari meninggalkannya begitu saja.
Seusai pesta perpisahan dengan anak-anak di gedung waktu itu, dia bilang mau melupakan aku. Apa yang dia ucapkan dan lakukan sangat berbeda. Dia benar-benar gadis yang tak terduga membuatku gemas dan kesal.
Malam ini sekeluarga makan bersama di restoran ayah kotoko. Semua nampak senang dan berbicara banyak hal bersama. Restorannya cukup bagus dan nuansa tradisional jepangnya sangat kental sekali. Kotoko terus menatapku semala semuanya bicara. Sangat jelas sekali dia tidak akan bisa melupakanku.
"Kin-chan?!" kejut Kotoko membuatku langsung menoleh.
A-apa? Kenapa cowok bodoh itu ada di sini?! Menyebalkan, Kotoko berbicara dan bercanda cukup akrap dengannya. apa lagi mama terus memujinya. Perubahan pada Kinnosuke membuatku merasa sedikit jengkel, apa lagi ia masih saja menantangku terang-terangan. Setelah ia pergi aku melihat Kotoko masih juga memperhatikannya. Huh, menyebalkan.
Sepulang dari restoran ayah kotoko aku segera mandi. Seusai mandi aku berpas-pasan dengan Kotoko ditangga.
"Kau bisa pakai kamar madinya sekarang."
"A-ano Irie-kun."Panggilnya membuat langkahku terhenti.
"Apa?"
"Ano, siapa sih cewek dari jurusan teknik sains yang bersamamu tadi?"
"Oh, maksudmu matsumoto Yuko."
"Eh kau sudah tahu nama lengkapnya."
"Aku tidak akan lupa meskipun hanya mendengarnya sekali."
"Ano, apakah dia menyukaimu?"
Hei, kenapa tiba-tiba ia bertanya begitu? "Are? Kau cemburu?" godaku.
"tentu saja tidak." Elesnya sembari tertawa riang. Huh, dia tidak pandai berbohong, kelihatan sekali ia sangat penasaran dengan hubunganku dengan yuko.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)
FanfictionNamaku Irie Naoki. Selama ini hidupku berjalan dengan baik sesuai yang aku inginkan. Tapi semua berubah sejak aku bertemu dengan Aihara Kotoko. Dia adalah gadis bodoh yang terobsesi padaku. Tidak disangka dia adalah anak dari sahabat Ayahku. Karena...