EPISODE 5

3.3K 124 10
                                    

Sebentar lagi kelulusan. Semua nampak sedih karena akan berpisah dengan teman-teman sekelas. Aku tidak merasa kawatir karena aku tidak terlalu punya teman dekat di kelas. Aku hanya bisa menunggu kelas usai dengan bosan.

"Akhirnya masa SMA kita akan berakhir. Semuanya sudah menentukan universitas yang akan mereka tuju. Kita semua akan masuk universitas yang berbeda-beda.Sedih rasanya kita akan berpisah." Kata Wanatabe mendesah sedih.

"Kau tidak perlu kawatirkan aku. Aku satu-satunya dari kelas ini yang masuk ke universitas Tonan."

"Maaf soal itu. Tapi apa kau yakin?" Tanya Watanabe cemas.

"Jika aku berubah pikiran ke universitas Tokyo, aku akan mencobanya tahun depan."

"Benar juga. Pasti mudah buatmu."

"Kau ketrima di Universitas pilihan pertamamu Universitas Waseda kan? Selamat ya."

Ia nampak terkejut aku memberinya selamat. "Arigato!" serunya riang.

Aku hanya bisa tersenyum.

****

Esoknya ketika pulang sekolah aku melihat cowok bodoh si Kinnosuke memeluk bahu Kotoko. Mereka terlihat senang. apa-apaan senyum dan tawanya itu? Bukankah dia menyukaiku? Kenapa dia bisa tertawa dan tersenyum pada cowok lain? Rasanya sangat menyebalkan melihat kebersamaan mereka dari jauh seperti ini. Ingin rasanya aku menghampirinya dan membuat dia hanya memperhatikanku, tersenyum dan tertawa hanya padaku. Tunggu, kenapa aku ingin dia tersenyum dan tertawa hanya padaku saja? Dia hanya cewek bodoh dan tingkah bodohnya membuatku kesal.

Akhirnya hari ini adalah hari kelulusan. Ketika aku hendak ke ruang tamu aku melihat mama sedang memotret Kotoko. Aku benci mengatakannya tapi ia sangat manis hari ini. Ia sangat pantas menjadi obyek kamera mama.

"Hei, karena hari ini hari kelulusan bagaimana kalau kau berfoto dengan Naoki." Pinta mama. Sontak ia tersenyum padaku. Huh, dia pasti senang sekali bisa berfoto denganku. Ah, entah kenapa aku juga merasa senang.

"Sepertinya Irie-kun tidak mau berfoto." Katanya ketika aku berlalu pergi.

"Kau mau foto denganku?"

"Apa?" ia menatapku terkejut. Aku mengacuhkannya dengan keluar rumah.

Akhirnya kami berada di luar rumah. Mama meminta Kotoko untuk mendekat padaku. Dia nampak senang dan malu-malu. Ia tidak kunjung mendekat membuatku gemas. Segera aku menarik bahunya. Aku dapat merasakan tubuhnya mendadak kaku. Ia nampak terkejut dan ekspresinya sungguh lucu. Aku jadi ingin menggodanya.

"Ada remah roti di mulutmu." Godaku. Sontak ia segera menjauh dariku dengan syok. Haha... dia lucu sekali.

CKRIK!

Akhirnya kami berangkat sekolah bersama. Seperti biasa ia jalan di belakangku dengan jarak yang agak jauh. Entah kenapa aku menysal memintanya menjaga jarak denganku dulu. Tapi tiba-tiba dia mendekat dan jalan di sebelahku.

"Karena ini hari terakhir, bisakah kita jalan bersama?" tanyanya hati-hati. Aku merasa ia bisa membaca pikiranku. Huh, entah kenapa aku merasa nerver. Kami kembali diam dan jalan bersama. Ia nampak ingin mengajakku ngobrol. Aku tidak tahu harus bicara apa jadi aku memilih untuk diam.

"Lagi pula..." ia melanjutkan, "Waktu pasti berlalu..."

Aku tidak mengerti apa yang ia bicarakan.

"Masa SMA kita berakhir hari ini." Lanjutnya lagi setelah terdiam beberapa saat.

"Tapi aku menikmati tahun ini dari pada tahun sebelumnya."

ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang