Aku menatapnya samar-samar. Benarkah ini kyuhyun yang tidur di kursi sampingku? Setahuku dari film yang pernah aku liat dan beberapa novel, vampire tidak tidur.
Meski pandanganku masih kabur, aku dapat melihat wajahnya yang tampan dengan kulit pucatnya. Dia nampak damai. Aku ingin mebyentuh hidungnya yang mancung, begitu juga dengan. . . .bibirnya. bibirnya terlihat penuh. Jika dia pria normal yang tidak brengsek, pasti banyak perempuan yang mengantri untuknya.
Aku masih ingat kejadian semalam. Bagaimana keadaan Jin oppa sekarang. Haruskah dua tahun hubungan kami berakhir dengan cara begini? Jika takdir itu memang benar adanya. Jika aku dan kyuhyun adalah pasangan. Jika kami harus memberikan keturunan untuk klan Kyuhyun. Jika. . . Jika. . . Paling tidak aku ingin melewatinya dengan cara yang indah, dengan orang yang istimewa, dan tidak menyakiti orang lain.
Setelah beberapa saat seperti ini, akhirnya dia membuka mata dan kami saling bertatapan. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut kami. Banyak pertanyaan dalam kepalaku, salah satunya : karena aku akan menghabiskan sisa hidupku dengannya, mungkinkah kami bisa hidup bahagia, saling mencintai dan menyayangi, saling mengisi disamping kami harus melaksanakan takdir kami? Dan haruskah secepat bulan purnama yang akan datang aku harus menyerahkan diriku padanya?
"Aku . . Tak bisa membaca pikiranmu, jadi aku bertanya-tanya apa yang kau pikirkan ketika kita saling menatap satu sama lain seperti sekarang ini?".
Setelah mendengar itu aku mengalihkan pandanganku ke arah lain.
"Kau tak perlu membawaku ke tempatmu, aku punya apartemen."
"Tinggalah di sini." Seketika itu aku menatapnya tajam, apa-apaan ini? Dia bukan bosku.
"Aku tidak harus menurutimu. Apa yang membuatmu yakin aku akan tinggal di sini dan melemparkan tubuhku kepadamu? Bahkan dengan Jin oppa yang sudah dua tahun bersama aku tak pernah berpikiran akan melakukan hal seperti itu."Wajahnya berubah dingin dan tatapannya menusuk. Rahangnya mengeras menahan amarah.
"Jangan egois, hye! Kau pikir kenapa aku repot-repot mau melakukannya denganmu?? Kau lihat, di kampusmu saja banyak mahasiswa yang lebih cantik dan menggiurkan. Mereka rela melemparkan tubuhnya padaku. Lalu, Apa yang aku lakukan di sini? Aku tidak ingin egois dan mengorbankan banyak pihak. Tahukah kau pihak yang paling hancur jika klanku tak lagi berkuasa melindungi manusia dari vampire lain?" Dia berdiri dan mendekat. Sangat dekat karena dia memegangi kedua lenganku dan menatapku seolah mengintimidasiku. "Apa kau yakin kau tak akan melemparkan dirimu padaku?"Sialan! Jadi selama ini dia percaya diri aku akan melemparkan diriku padanya??
"Lihat saja nanti." Aku menghentakan pegangannya dan berjalan keluar kamar. Tapi setelah beberapa langkah aku sadar aku tidak mengenakan baju yang sama dengan semalam. Ini piyama laki-laki! "Apa kau yang melakukannya??" Tanyaku di ambang pintu kamar.
"Tidak ada orang lain di sini dan tidak ada yang bisa dilihat." Jawabnya dengan membuang muka ke luar jendela yang menghiasi dua sisi kamar ini.Aku kembali lagi menghampirinya dan PLAK!!! Aku menamparnya.
"Aku membencimu!"air mataku menetes setelah menamparnya lalu aku pergi dari sana meninggalkan Kyuhyun yang menganga kaget aku tampar. Tanpa alas kaki, uang, ponsel, dan memakai baju piyama laki-laki.-------------------------------------------------------------
Sial! Tamparan ini tidak meninggalkan sakit sama sekali, tapi hatiku. .rasanya sakit di sini. Mengapa dia menangis? Aku hanya tak ingin dia sakit, aku bahkan menjaganya sepanjang malam. baiklah, kita lihat siapa yang akhirnya bertekuk lutut. Akankah kau menjadi milikku atau tidak.
Tapi keadaan ini membuatku frustasi! Kenapa dia tak memberikanku kesempatan mendekatinya dan berbuat baik padanya? Jika karena takdir ini kita harus menjadi pasangan dan menghabiskan waktu bersama hingga akhir, bukankah kita seharusnya saling mengenal satu sama lain atau mungkin juga . . .mencintai?? Kenapa dia sangat marah karena baju piyama?? Haishhh. . . . !!!
Selama ini aku masih tidak paham dengannya meski sudah hampir setahun mengikutinya. Berpacaran dengan Kim Seok Jin tapi dekat sekali dengan Kim Dong Wan. Seharusnya ia tidak usah marah karena kejadian semalam, aku yakin perasaan mereka tidak sedalam itu dan untuk Kim Dong Wan. . . Aku harus berhati-hati dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fall
Randomawalnya aku tak percaya dengan keadaanku. mengapa harus aku? itulah yang aku pertanyakan. dan untuk menjadi pendampingnya, akankah ini hanya perjanjian semata untuk menjaga kedamaian atau karena aku memang sudah jatuh cinta padanya?