"Tidurlah. . .aku tahu kau mengantuk setelah makan banyak." Katanya sambil menepuk-nepuk bantal di atas tempat tidurku.
"Aku tidak mengantuk karena habis makan banyak. Ini karena aku menangis. Lihat! Mataku bengkak! Makanya mataku berat. . . ."
"Ya ya ya. . .kau tadi hanya makan sepanci ramen dan sekotak ayam goreng seorang diri, tidak akan membuatmu mengantuk."
"Yah. . .!!" Menyebalkan sekali dia, suasana hatiku kembali baik saat aku makan jadi tidak usah dibahas sebanyak apa aku makan.
"Kau mau tidur tidak sih?!" Dia melototiku. . .jadi kita malah saling melotot.
"pulang sana!" Aku memunggunginya. Dia yang duduk di pinggir tempat tidur menghela nafas berat. Sepertinya dia mengatur diri agar tidak emosi lebih lanjut.
"Aku pulang setelah kau tidur." Sambil menyelimutiku. Ada perasaan tenang diperlakukan seperti ini. Dong wan benar-benar temanku yang istimewa.
"Diamlah dan aku akan tertidur. Oke?"
"Hmm." Dia bergumam mengiyakan dan aku mulai tidur.-------------------------------------------------------------
Lampu kamar di apartemen Ji hye baru saja dimatikan oleh Dong wan dan seseorang sudah berdiri di samping tempat tidur Ji hye tanpa diketahui datangnya.
"Kita bicara di luar.", ucapnya. Kemudian mereka menghilang dari kamar Ji hye hanya korden jendelanya yang tertiup angin karena jendelanya yang terbuka."Apa keturunan dari klanmu sekarang ingin mempunyai pasangan manusia juga?" Ucap kyuhyun dengan kedua tangan berada di dalam kantung celananya. Pria yang tadi masuk ke kamar Ji hye adalah Cho Kyuhyun. Tapi Dong wan hanya tersenyum sinis. Mata biru kyuhyun menatap mata merah dong wan,"apa misimu?"
"Menyenangkan membuatmu ingin tahu."
"Apapun misimu itu, sepertinya aku tahu. Hentikan, karena yang aku lihat kau sudah melenceng dari misimu itu." Ucap kyuhyun dengan santai.
"Haha. Aku tidak melenceng dari misiku."
"Ji hye pasanganku. Hentikan sebelum kau terluka. Aku mengatakan ini karena kau selalu baik padanya."
"Aku tidak akan kalah bertarung melawanmu meskipun kau adalah alpha sekalipun." Rahang Dong wan mengeras dan matanya berubah merah pekat.
"Yang aku maksud adalah perasaanmu. Dia menganggapmu sebagai sahabatnya. meskipun dia lebih dekat denganmu daripada pacar manusianya tapi dia tetap menganggapmu sebagai teman saja." Mendengar itu paras Dong wan melunak. Dia ketahuan kalau dia mempunyai perasaan pada Ji hye. Dia sangat kaget kala itu.
"Lucu sekali." Kemudian menghilang.Kyuhyun menghendikkan bahunya mengetahui Dong wan pergi. Kemudian dia masuk ke dalam kamar Ji hye lagi. Dia menatap Ji hye yang masih tidur berselimut warna muda bergaris-garis biru pastel dengan tangannya yang masih di dalam kantung celananya.
Dia bergumam sendiri," Manusia rumit sekali soal percintaan, bahkan vampire ikut menjadi rumit karena jatuh cinta padamu, ya kan?"
-------------------------------------------------------------
Sudah empat hari aku mencari dosen vampire itu. Walaupun dia adalah vampire, dia harus totalitas dalam menyamar. Bagaimana dengan tugas akhirku kalau dia tidak pernah ada di ruangannya.
Sialan! Aku sudah tiga jam menunggunya di depan ruangannya. Satu-satunya hiburanku saat ini adalah memandang sepatu sneaker yang pernah ia berikan padaku.
Semakin aku melihatnya, semakin aku merasa aneh. Ini hanya sneaker, Hye. Itu saja. Tapi. . .bagaimana ia tahu ukuranku? Dasar vampire dingin dan menyebalkan, harusnya walaupun aku menyuruhnya pergi, tapi dia perlu kembali lagi. Maksudku, jika dia memang harus pergi, katakan padaku, tugas akhirku terombang-ambing tanpa dosen pembimbing!
Tapi gerutuan dalam hatiku berhenti, berganti senyum. Dong wan menelfonku dan mengajak pergi ke klub beberapa jam lagi. salah satu teman sekelas kami berulang tahun. Tapi kami akan makan dan berjalan-jalan dulu sebelum ke klub. Baiklah, aku akan pergi saja. Lagian percuma menunggu di sini.
-------------------------------------------------------------
"Jangan minum, Hye!" Sontak Dong wan merebut botol bir yang akan aku minum. Aku merengut menatapnya. "Malam ini kau minum air mineral saja dan berdansa kecuali kau ingin langsung pulang setelah minum." Lalu dia meminta air mineral pada bartender dan menyerahkan padaku. Tentu saja aku masih merengut.
Untuk apa dia mengajak ke klub kalau aku minum air mineral?? Tak lama kemudian DJ memutar musik yang asik untuk berdansa, semua teman-temanku turun ke bawah untuk berdansa. Termasuk Dong wan, dia menarikku untuk berdansa.
Kami semua berdansa dengan hati gembira, sejenak aku dapat melupakan kesedihan dan kepenatanku. Apalagi musik kali ini benar-benar membuat orang bergairah untuk menggerakan seluruh badan. Beberapa pasangan sudah tidak malu-malu saling meraba tubuh lawan jenisnya bahkan ada yang berciuman. Seperti tersihir aku dan Dong wan sedikit terbawa suasana, mungkin Dong wan terlalu banyak minum, sekarang dia sudah mengeratkan pelukannya di pinggangku dan terkadang mengelus punggungku. aku sudah mencoba untuk melepaskannya, tapi Dong wan benar-benar mabuk dan terbawa suasana.
"Wan-ah, Lepaskan. . Kita ke atas saja."
"Wae?"
"Kau mabuk, wan-ah."
"Ani. . Tidak sama sekali. Kita nikmati saja, Hye." Tapi aku tidak mau, aku melangkah pergi tapi di tahan olehnya. Sebelum akhirnya dia tersungkur karena seseorang memukulnya.Beberapa gadis menjerit melihatnya. Cho Kyuhyun, dia memukul Dong wan. Mungkinkah dia melihat kejadian tadi?
Dong wan bangkit kembali dan memukul balik Kyuhyun. Tapi kyuhyun adalah vampire, dia seperti tidak merasakan sakit berarti, dan matanya berubah merah pekat dan menatap dingin dan tajam kepada Dong wan. Seolah dia berbisara kepadanya, 'enyahlah dari hadapanku!' Meski Dong wan juga juga menatap kyuhyun dengan cara yang sama, akhirnya dia pergi meninggalkan aku dan kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fall
Randomawalnya aku tak percaya dengan keadaanku. mengapa harus aku? itulah yang aku pertanyakan. dan untuk menjadi pendampingnya, akankah ini hanya perjanjian semata untuk menjaga kedamaian atau karena aku memang sudah jatuh cinta padanya?