"Nggh . . Hye. . .", Ya ampun . . . Apa yang ada di hadapanku sekarang?? Cho kyuhyun dengan penisnya yang menurutku lumayan . . Yah. . Aku bahkan belum pernah melihat penis sebelumnya. Penisnya mempunyai urat-urat. Sedangkan jari-jariku masih bermain di klit dan lubang vaginaku. Sambil menatapnya aku membayangkan jika penisnya masuk ke vaginaku. Aku sudah sangat horny sekarang, pertama kali bagiku dan aku seperti jalang sekarang.
"Haruskah aku masukkan sekarang?" Katanya sambil menatapku dan menyentuh pahaku. Tapi aku sudah tidak tahan, aku sudah orgasme untuk yang kedua kalinya. Aku dapat merasakan berkedut-kedut dengan intens. Nafasku tersengal-sengal dan keringatku bercucuran. Dia belum nampak tanda-tanda akan keluar, apakah dia akan memasukannya? Perlahan dia mendekatkan penisnya, aku meremas selimut merah merah marun, belum sampai menyentuhnya. Ada suara gemerisik di luar, sepertinya ada seseorang datang. Kening kami berkerut. Aku kira dia sudah melarang siapapun kemari.
"Tunggu di sini." Katanya sambil memakai pakainnya dengan kilat dan pergi keluar tenda.
Tindakannya membuatku sadar, apa yang aku lakukan?! Haishh . . . !! Aku juga segera meraih tisu basah dan melap beberapa bagian tubuhku yang terasa lengket. Setelah memakai piyama kyuhyun aku juga ikut keluar tenda.
"Ada yang tidak beres. Tetaplah di dalam tenda." Setelah itu dia mengejar ke sumber suara. Aku menjadi merinding ditinggal sendiri, aku memutuskan untuk masuk ke tenda tapi seseorang dengan mudahnya membawaku di pundaknya dan membawaku pergi secepat kilat. .lebih cepat dari kyuhyun berlari tadi. Aku yang shock tak sempat berteriak, hanya meremas kencang pakaian orang yang membawaku ini.
Setelah beberapa saat, aku di turunkan di suatu tempat dengan pantatku di tanah. Begitu turun kepalaku sangat berat dan pusing. Masih di hutan ternyata.
"Hye. ."
"Wan-ah??" Aku tak percaya sekarang yang ada di depanku ini adalah Dong wan. Apa yang dia . . , tidak, bagaimana tadi dia berlari. . ., tidak tidak, mengapa Dong wan. .
"Akan aku jelaskan, yang penting sekarang kau aman. Masuklah dan bersihkanlah dirimu. Kau terlihat. . . . berantakan. . " rahangnya mengeras melihatku. Aku memalingkan wajahku, pasti wajahku sangat merah sekarang. Apa dia tahu aku baru saja melakukan foreplay dan hampir, ya kau tahu kan maksudku.
"Hmm, aku tak tahu masuk ke mana yang kau maksud. Di sini tidak ada rumah atau apapun." Seketika itu dia menggerakan tangan kanannya dan munculah sebuah rumah yang sangat besar dan seram. Ada patung-patung mengerikan di sana-sini. Meski aku kira tempat tinggal Kyuhyun yang paling menyeramkan, ternyata rumah di depanku ini lebih seram."Ayo masuklah."
"Bagaimana dengan Kyu oppa?"
"Kyu oppa?" Dia menatapku nanar kemudian matanya berubah menjadi merah pekat dan urat-urat di sekitar rahangnya muncul. Sangat mengerikan! Aku seperti tersedak oleh nafasku sendiri. Kakiku lemas melihatnya seperti ini.
"Wan . .wan-ah kau . ."
"kau takut?? Kau tak takut bila dengan oppamu itu?"
"Jangan mendekat!" Air mataku meluncur melihatnya semakin mengerikan. Sahabatku berubah menjadi sesuatu yang mengerikan.
Piyama kyuhyun sudah kotor karena gerakan menghindarku di atas tanah.
"Bawa dia!" Perintahnya pada kedua wanita yang datang entah darimana.Aku dibawa ke dalam ruangan yang terdapat kolam mandi seperti jacuzi, tapi ini tidak semenyenangkan jacuzi seperti pada umumnya. Warnanya hitam dan mengeluarkan uap yang mengembul ngembul, dan kau akan dimandikan oleh dua vampire wanita yang daritadi menghirup udara dari dekat lehermu.
Seorang wanita cantik berambut keriting sepundak berwarna merah violet masuk dengan anggunnya. Eyeliner matanya nampak menggoda laki-laki manapun Memakai dres sepaha berwarna merah muda dengan belahan dada yang lebar. Well, berbeda sekali dengan aura di sini yang kelam dan mengerikan. Semoga dia adalah vampir baik yang akan membantuku. Tapi tebakanku salah. .
Dia menarik rambut panjangku dan mencelupkan kepalaku ke dalam air sehingga aku tidak bisa bernafas. Bagaimanapun aku meronta aku tidak bisa melawannya.
Seseorang tolong aku . . !!
Tiba-tiba aku bisa merasakan udara lagi. Aku selamat. Dengan nafas tersengal-sengal aku meraih pinggiran kolam dan mencoba melihat siapakah yang menolongku. Aku menyasikan sesuatu yang aneh. Terjadi pertengkaran sepasang vampir. Aku menonton dengan kedua tangan mencoba menutupi payudaraku.
"Apa yang kau lakukan?!"
"Hentikan, Hani!"
"Oppa. . Kau tidak mencintaiku?"
"Hhh. . " dia mengeluarkan smirk kemudian tatapan jijik.
"Oppa jawab aku?!"
"Kau sudah tau jawabannya."
"Jangan main-main oppa. Dia manusia!"
"Tidak masalah." Tatap Dong wan dengan tajam ke bola mata wanita itu.
"Kau akan menyesal." Lalu wanita itu, Hani, pergi dari ruangan ini. Aku masih membeku di posisiku. Aku rasa kulit jemariku mulai berkeriput karena terlalu lama di air.Dia mengambil bathdrob dan menyerahkannya padaku. Alu meraihnya tapi sebelum aku bangkit aku membeeikannya tatapan canggung. Aku masih telanjang di dalam air. Apa dia akan melihatku tanpa busana? Dia mengerti dan menungguku di depan pintu keluar.
Tanpa sepatah katapun dia menggiringku ke sebuah kamar. Begitu juga aku, aku mengekor dibelakangnya daripada aku tetap diam bersama vampir-vampir lain menatapku lapar.
"Pakai bajumu dan istirahatlah." Katanya sesampai di kamar di lantai tiga.
" . . "
"Kau tidak mau?"
"Bukan begitu, wan. T-tapi wan . ." Ucapku ragu.
"Tidak apa katakan," katanya melembut seperti Dong wan yang biasanya, sahabatku.
"Aku takut . . . Aku ingin pulang, wan. . . Bawa aku pulang. Aku tidak ingin di sini. Di sini menakutkan. Bawa aku pulang, wan-ah! Bawa aku pulang!!" aku menangis sejadi-jadinya. Tempat ini lebih mengerikan dari tempat Kyuhyun. Aku tidak merasa aman sama sekali di sini.
"Ada aku, hye. Tenanglah."
"Wae, wan-ah?? Wae?! " kataku masih dengan terisak dan perasaan marah. Kenapa dia melakukan ini padaku. Aku benar-benar takut berada di sini. Tidak cukupkah kyuhyun saja yang merupakan vampir, mengapa dia juga vampir dan lebih mengerikan.
"Karena aku jatuh cinta padamu! Aku ingin kau di sini! Kalau aku melepaskanmu kau akan kembali pada Cho Kyuhyun sialan itu!! Sekarang apa kau mengerti?!!" Bentaknya padaku. Matanya lagi-lagi merah pekat. Dia marah. Dan nafasku tercekat setelah bentakan itu. Dong wan keluar dengan membanting pintu dan aku kembali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fall
Randomawalnya aku tak percaya dengan keadaanku. mengapa harus aku? itulah yang aku pertanyakan. dan untuk menjadi pendampingnya, akankah ini hanya perjanjian semata untuk menjaga kedamaian atau karena aku memang sudah jatuh cinta padanya?