going to a date.

2.1K 163 2
                                    

"Kau mau kemana?" Tanyaku tepat ketika aku bangun tidur. Dia terlihat sudah mandi dan hendak keluar kamar.
"Sarapan." Jawabnya dingin lalu menutup pintu begitu saja.
"Cih. . Dia bahkan tidak menawariku untuk sarapan." Tapi kemudian pintu terbuka kembali dan kepala kyuhyun menyembul.
"Tidak usah menungguku menawarimu. Aku tunggu di bawah."
Gosh. . .dia mendengarku! Jadi dia bisa mendengarku?? Ahh. . .aku malu. . . !

"Apa kau tidak mau mandi dulu sebelum sarapan?" Dia menatapku dari atas sampai bawah. Tapi aku cuek dan mengambil tempat duduk di seberangnya. Kami makan di ruangan yang luas tapi hanya ada sebuah meja kayu dan enam kursi untuk makan. Aku mengharapkan lebih dari kastil ini. Ternyata tidak semua kastil mewah seperti gambaran di dongeng.
"Aku tidak boleh sarapan kalau belum mandi?"
"Boleh. Silahkan Nona Han." Di meja hanya ada roti bakar, selai coklat dan strawbery, dua gelas air putih dan segelas darah. Tatapan kami bertubrukan seusai aku menatap gelasnya. Aku pikir vampire tidak makan roti selain darah. Vampire aneh. Tapi kemudian aku mengalihkannya ke rotiku dan memakannya.
"Tuan Cho, aku ingin tanya."
"Ya?"
"Kapan kau melanjutkan peranmu menjadi dosen pembimbing lagi? Aku merana karena kau! Tugas akhirku. . . . Ugh. . Ya ampun. Aku sebal sekali mengingatnya." Kyuhyun hanya bersmirk melihatku. Apa yang lucu?
"Selama empat hari kau menungguku untuk itu? Bukan merindukanku?"
"Hh . . Lucu." Dia bersmirk lagi. Hmm. . .
"Aku tidak bisa kembali menjadi dosen. Aku tidak mengerti apa-apa. Nanti akan kucarikan dosen lain untuk membimbingmu." Good. Jawaban yang bagus. Membuatku menganga tak percaya. Jadi untuk apa dia memainkan peran menjadi dosen pembimbing.
"Pasti menyenangkan bermain seperti itu kan?"
"Itu demi kau. Aku bingung bagaimana mendekatimu."
"Kau bisa gunakan cara manusia pada umumnya mendekati gadis. Kau pikir menyenangkan bermain dengan tugas akhir?"
"Pertama, aku bukan manusia pada umumnya dan aku bahkan bukan vampire pada umumnya karena aku mempunyai takdir dengan manusia. Kedua, aku tidak dalam posisi mendekatimu karena aku suka denganmu. Ketiga, aku tidak pernah belajar tentang materi kuliahmu jadi. . . . .haishh!!! sudahlah!" Dia meminum darah dari gelasnya lalu bangkit dan pergi dari meja makan. Mungkin untuk jawaban pertama dan ketiga aku bisa menerima, tapi untuk yang kedua . . benar, dia mendekatiku hanya karena takdir yang mengatakan ia pasanganku. Aku harus menyerahkan tubuhku padanya tanpa ada perasaan antara kami. Begitukah?

------

Sudah hampir seharian sejak sarapan tadi pagi aku tidak bicara. Aku tidak peduli dia pergi kemana. Menyebalkan sekali aku berada di sini. Aku ingin kembali ke apartemenku. Mengapa aku harus terjebak dengannya. Kalimat yang sama selalu berputar-putar di kepalaku. Aku harus menyerahkan tubuhku padanya tanpa ada perasaan antara kami. Kepalaku berdenyut dan hatiku panas. Aku ingin pulaaaanngg!!

"Ternyata kau orang yang pendiam, ya?"
"Apa kau tidak bisa bicara yang manis padaku? Aku heran mengapa kau menjadi pasanganku."
"Bersyukurlah karena aku sangat populer, kaya, berwibawa, dan tampan." Gosh. . .aku memutar bola mataku. Menjijikan.
"Bolehkah aku pulang besok?"
"Tentu, tapi bolehkah aku memuaskan diriku malam ini?" Aku melirik tajam ke arahnya lalu aku menarik selimutku sampai ke batas kepala. Aku dapat mendengar dia terkikik. Aku lebih baik tidur saja.

Tak lama kemudian dia naik ke tempat tidur, aku merubah posisiku menjadi memunggunginya, "besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Kau pasti suka. Maka dari itu bangun pagi dan berdandan yang cantik. Sekarang tidurlah dengan nyenyak." Kalimatnya diakhiri dengan mengelus rambutku. Jantungku berdetak kencang. Apa yang dia lakukan? Mengelus rambutku dengan lembut begitu. . . dan mengajakku kencan? Jadi itu adalah ajakan kencan?? Pesona yang lain dari Cho Kyuhyun? aku tersenyum sendiri di balik selimutku lalu aku tidur.

------

Kyuhyun sudah tidak ada di kamar. Setelah aku duduk dengan setengah nyawa terkumpul, aku menemukan sepotong baju yang sangat manis. Dress sifon tanpa lengan berwarna baby pink yang panjangnya di bawah lutut dengan bordir bunga mawar di lingkar perut disertai dengan topi manis. Apa aku akan di ajak ke pantai? Atau ke taman?? Aku buru-buru berlari ke kamar mandi. Aku tidak sabar untuk pergi.

"Kita akan kemana?" Aku sudah antusias sejak semalam. Tapi yang ditanya tidak menjawab, tetap berjalan dengan tangan di kantung. Ughh. .angkuh sekali. Aku menghentikan jalanku dan memperhatikan dia dari belakang. Dia memakai kemeja biru muda dan celana selutut begaris hitam putih. Dia sangat. . . .mengenaskan. Lihat bulu kakinya lebat sekali! Aku mencabut bulu-bulu itu! Rasanya tanganku gatal sekali sekarang.

apakah tempatnya jauh? Masih seberapa jauh lagi? Apa tak bisa kita naik mobil saja? pelan-pelan. . . Kau melangkahkan kakimu lebar sekali. Tunggu aku tuan Cho!

Daritadi dia tidak menghiraukanku. Sudah hampir sejam kami berjalan di tengah hutan lebat. Semua pohon di sini besar-besar menjulang tinggi. Sebenarnya kami berada di belahan bumi mana sih? Aku juga ngeri kalau-kalau ada makhluk buas. Ini tidak bisa diteruskan, aku lelah sekali.

"Yaaah. . . . !! Kau dengarku tidak sih?! Aku le. . .lah . . ." Aku berhenti dan berjongkok. Terserah kalau dia mau meninggalkanku, nafasku sudah hampir putus.

Tidak dapat aku bayangkan sebelumnya. Cho Kyuhyun yang daritadi cuek dengan pertanyaamku malah berbalik dan berjongkok di depanku, menawarkan gendongan tanpa sepatah kata pun. Aku yang masih setengah bingung dengan perlakuannya akhirnya naik ke gendongannya. Darah apa yang diminumnya pagi ini,ya?

I FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang