Penyusup

307 23 0
                                    

Elinase's POV

Sejak hari itu,sejak semua kenangan Kev terbuka kembali,hubungan kami menjadi aneh. Kev tidak bergitu banyak berbicara padaku. Begitu juga aku.

Akhir-akhir ini Kev lebih banyak berburu sprites,seolah tak kenal lelah. Belakangan aku juga tau ia selalu bersama seorang magician bernama Tara.

Jujur saja,aku...sangat tidak tenang melihat Kev dan Tara.

Itu lah sebabnya kenapa aku masih belum tidur saat ini.
Mungkin lebih baik aku berjalan - jalan d luar.
Di tengah malam seperti ini?
Ya..mungkin terdengar gila untuk seorang gadis seperti ku. Tapi aku benar ingin melakukannya.

Aku mengambil busur dan anak panah ku. Berjalan menyusuri jalanan desa dan melewati guild-guild yang bentuknya hampir sama.

Ketika aku baru menyadari bahwa aku ternyata telah sampai di tepi hutan,dan aku terpana melihat hutan begitu indah dengan sprites yang menerangi kegelapan hutan.Aku tidak menyangka hutan akan seindah ini.

Aku berjalan memasuki hutan. Ntah lah apa yang ada di pikiranku saat ini. Aku terus berjalan seolah tidak memperdulikan bahaya apa pun yang mungkin saja muncul setiap waktu.

Ya.. Aku memang tidak peduli..

Sebenarnya,hal yang paling aku butuhkan saat ini...

Hanyalah Kev...

Aku membutuhkannya...

*kraakk~*

Suara apa itu!! Ahh tidak!! aku berjalan terlalu jauh.

Bagaimana kalau itu binatang buas??

Ya tuhan,aku harus kembali sekarang.

Dan ketika aku berbalik,

"Diam! Dan serahkan senjatamu,Atau ku bunuh kau!!" seseorang medekatkan pedangnya tepat di leherku. Dari suaranya aku tau ia seorang laki-laki

"Kau siapa?!!" Aku mencoba untuk tidak gentar.
Orang itu bergerak maju. Meski di kegelapan dan hanya sinar dari bulan yang menerangi,aku bisa melihat logo clan. Dia.. Guarpaar!!

Dia merampas busur dan semua anak panahku.

"Se...sedang apa kau disini??!!" Sudah jelas ia tidak seharusnya ada di pulau Triafoir.

"......." ia mengambil tali,selanjutnya tangan dan kaki ku telah terikat.

"Hei lepaskan aku!!! Lepaskan..!!"

"Diam!"

"Lepaskan aku semua senjataku sudah kau ambil,aku tidak akan bisa menyerangmu lagi!!"

"Dan ketika kau sampai di desa kau akan memberitaukan keberadaan ku?? Kau kira aku bodoh?"

".........." aku hanya diam. Apa yang di katakannya benar juga,jika aku di posisinya aku juga tidak akan melakukan itu.

Langit masih sangat gelap. Jujur saja aku sedikit kedinginan. Aku tidak tau apa yang dilakukan pemuda itu disana. Sepertinya ia mencoba untuk membuat api unggun,dan sebenarnya aku memang berharap ia melakukan itu.

Ternyata benar,api unggun sudah menyala. rasa hangat sedikit menerpa tubuhku. Dan... Aku bisa melihat wajah pemuda itu. Ia tampan!

Haah.!!apa yang aku pikirkan! Ini bukan saatnya aku memuji musuhku..!!

"Hei." aku memecah keheningan.

"........"

"Hello?.....Hai.....Haiii.....haii?"

"Apa?!" dia membentak ku.

"Woow..bisakah anda lebih tenang? Aku hanya mencoba bersikap baik."

"Tidak perlu!! Kita ini musuh!" ia berdiri dan mengacungkan pedang ke arahku. "Jika kau tidak bisa diam,aku akan membunuhmu."

Aku terhenyak. Aku memilih untuk menurutinya. Diam,dan menatap bulan.

Diam-diam aku berharap seseorang menyadari aku tidak berada di guild saat ini dan akan lebih baik jika orang itu Kev.

Aku mencoba memanggil Kev dalam hati. Sebenarnya,aku sedang mencoba mengirim sinyal telepati. Aku hanya berharap Kev mendengar telepati ku dan ia tiba-tiba merindukanku lalu mengecek keberadaan ku di kamar,tapu ternyata aku tidak ada dan ia panik.

Aku tersenyum membayangkan itu semua.

Konyol!! - Suara dalam pikiranku.

Bagaimana semua itu bisa terjadi. Telepati itu hanya di lakukan oleh orang yang telah berlatih lama!!

Sejenak senyum itu langsung hilang.

Kev...

Dan selanjutnya senyum itu digantikan oleh air mata.

Prein's POV

Apa yang aku lakukan di sini??

Menyandera seorang gadis?

Seharusnya tadi aku bersembunyi saja.

Jadi kenapa aku bertidak gegabah?

Perdebatan batin sedang terjadi saat ini.

Tunggu!! Aku mendengar isak tangis.

Aku menoleh pada gadis itu,dan mendapati ia sedan menangis.

Bagus!! Sekarang aku lah penjahat yang telah membuat seorang gadis menangis.

"Heii.."

*masih menangis*

"Hei kau. Kenapa kau mengangis, hah!!"

"Tidak..." ia menggeleng- geleng kepalanya.

"Oh ayo lah sangat tidak masuk akal jika sesuatu terjadi tanpa alasan."

"..........."

"Dengar,jika kau bersedih karena aku menculikmu seperti ini,ketahuilah.. Aku juga tidak punya pilihan.!"

"Tidak... Bukan itu..."

Aku memandang gadis itu tidak percaya. Kau tau,jujur saja baru kali ini aku bertemu seseorang yang tidak mempermasalahkan keadaannya sekarang yang sedang di culik.

"Lalu kenapa kau menangis?"

"Sudah ku bilang tidak apa-apa"

"Ya tuhan biar ku tebak,kau pasti berpura-pura menangis agar aku bersimpati padamu... lalu melepaskanmu dan setelah itu,kau akan berlari ke desa,dan mengatakan bahwa ada aku di hutan...Benarkan?"

"........." dia menatapku dengan pandangan aneh. " hahahahahaha.."

"Hei apa yang lucu?"

"Hahahahahahah.."

"Kau pasti gila!!"

"Hahahahaha..hahaha..."

"Berhenti tertawa!!" aku berteriak frustasi.

"Hmmpphh..haha..hmmpp" ia sedang mencoba menahan tawanya. Dan jujur saja itu membuatku aemakin kesal.

Beberapa saat kemudian,hanya ada keheningan yang menemani kami berdua. Untuk sesaat aku kembali menikmati kesunyian malam di hutan ini.

Aku memikirkan kembali segala rencana dan keputusan ku.
Apa aku yakin? Batin ku bertanya.

Jika aku ingin mundur sekarang masih belum terlalu terlambat. Suara lain dalam diri ku.

Tidak!! Aku tidak ingin mundur.

"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-

Hiyaa.. Ngupdate nya lama yah. hehehe..

Tapi tenang gue siapin 2 part sekaligus kok..

Semoga kalian tetap sabar nungguin cerita gaje gue ini.. Hikss.. Dan jujur aja gue seneng banget pas ngebaca komen kalian dan aku balas dengan senang hati serta terharu #plak!!

Thanks buat kalian yang mau baca cerita yang gue tulis dengan segala kekurangan bahasa juga kemampuan dalam menulis cerita.

And.. Btw,ini bisa di bilang kisah nyata tapi,yang bukan kejadian di dunia nyata juga .
Aduh gimana yah, gue sekarang lagi mikirin pengen ceritain sedikit tentang dari mana gue dapat ide nulis cerita ini,dan latar belakangnya.

Jadi gimana menurut kalian?

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang