Panik

303 26 0
                                    

*Kev's POV*

Saat aku bangun pagi ini,guild terasa sangat sepi.
'Hmm..tidak biasanya.'

Lalu aku berjalan ke luar dan mendapati Claudya sedang duduk sendirian di meja bundar.

"Hei.. Mana yang lain?" aku bertanya pada Claudya.

"Huh? Eh... Em.. Itu.." Claudya terlihat gusar.

"Ada apa?" aku memandanginya dengan tatapan menyelidik.

"E.. Elinase..dia..dia hilang sejak tadi Dylan dan yang lainnya mencarinya ke mana-mana tapi tidak menemukannya."

"Apa?!! Ba.. Baiklah kau disini saja menjaga guild. Aku akan ikut mencarinya!"

"Hm.." Claudya mengangguk.

Aku mengambil pedangku dan buru-buru berlari keluar.
'Elinase..dimana kau! Ya Tuhan... Aku mencemaskan mu Elinase...'

Sepanjang perjalanan aku merasakan kecemasan yang luar biasa. Tidak henti-hentinya aku terus berdoa untuk keselamatan Elinase.

Sampai pada suatu titik di dalam hutan,aku melihat ada setumpuk kayu bakar,yang telah terbakar setengahnya,masih hangat. Hmm..sepertinya ini masih baru.

Aku menyusuri lokasi itu dan menenukan busur dan anak panah milik Elinase. Busur dan Anak panah Elina tak sulit di kenal karena dia selalu menandai setiap barang miliknya.

Aku memutuskan untuk menunggu di sini. Aku yakin Elina pasti akan datang mengambil busurnya.

"Hooucchh!!"
Aku mendengar suara seperti bisikan.

"SIAPA DISANA?"
Aku mulai berjalan ke arah suara itu mengikuti kata hati.

Itu dia!!

Aku langsung berteriak memanggil namanya saat aku melihat sesosok wanita yang sedang bersembunyi d balik semak. "ELINA!!!"

Tapi sial wanita itu langsung berlari.
"Elina!!!"
Aku mengejarnya. Aku yakin itu dia.
Aku berlari semakin cepat dan aku semakin dekat dengannya. Tidak salah lagi!! Dia Elina..

"Elina,ini aku!!"

Sedikit lagi...

Aku hampir menggapainya..

Sedikit lagi...

BUGGHHH!! Ahh.. Sial ada yang menyadungku.

Aku menoleh ke samping dan mataku melebar.
Seorang pria dari clan Guarpaar.

"Mau apa kau?" tanyaku.

Ia lalu mendekat ke arahku,dan memaksaku mencium aroma sebuah cairan di dalam botol.

Perlahan aku menjadi lemas. Di saat itu lah aku melihatnya..

Elina.

Dia berdiri di samping pria itu.

"Jangan sakiti dia." Elina memberitahukan kepada pria itu.

"........" pria itu hanya tersenyum sinis padaku,lalu memandang Elina. Ohh..aku benci tatapan pria itu!!

"Elina.. Aku mencarimu..." hanya itu kata terakhir yang keluar dari mulutku.

Dan

"Maaf.." kata terakhir yang ku dengar dari Elina.Sebelum akhirnya aku sepenuhnya hilang kesadaran.

*Elina's Pov*

"Maaf.." dan selanjutnya ia telah benar-benar tidak sadarkan diri. Aku tidak khawatir karena Dia akan bangun beberapa jam kemudian.

Maaf Kev,ini lah aku.. Sesuatu yang telah hancur. Hatiku sudah hancur..

Akan aku hancurkan semuanya termasuk diriku..reputasiku..pandangan mu terhadapku..kepercayaanmu..segalanya..

"Ayo Prein.." aku berjalan kembali ke tempat semalam kami menginap,untuk mengambil busur ku.

"Jadi dia kekasihmu itu?"

"Ya.."

"Dia lumayan.. Tapi aku lebih tampan darinya.." Prein mengatakannya dengan percaya diri.

Aku hanya membalasnya dengan tatapan sinis.

"Hei pakai ini. Aku selalu membawa cadangannya." Prein memberiku lencana Guarpaar.

Aku memandangi lencana itu.

Apa aku telah berkhianat?

Tentu saja..kau penghianat Elina.

Katakan pada Prein kau tidak akan ikut dengannya dan akan melupakan semuanya. Lalu kembalilah.

Tidak!! Jangan!!

"Aku..." aku memandang lencana itu ragu.

"Hei cepat!!" Prein membuatku kaget. Aku langsung mengambil lencana itu dan memakainya.

"Ayo.."

"Tunggu.. Lepaskan juga lencana guild mu.."

Aku juga melepaskan lencana guild.

"Sudah.." lalu kami langsung pergi meninggalkan hutan menuju pulau Guarpaar.

Maafkan aku semuanya.. Orang tua ku... Kev..
Aku hanya ingin melihat clan mereka lalu aku akan kembali. Aku janji.

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.

Di clan Guarpaar...

"Ini guild ku..kau akan menjadi anak baru di sini." Prein membuka pintu.

Hmm guild "Twillight"

"Hei Prein kemana saja kau?" ucap seorang pemuda saat melihat Prein.

"Seperti biasa.." Prein pun tersenyum. Manis..

"Oh siapa itu?" tanya pemuda tadi sambil menunjuk ku..

"Oh iya. Member baru.."

"Wow.. Selamat datang!!perkenalkan nama ku Riel.."

"Hati-hati dia sudah gangguan jiwa.." canda Prein.

"Hahaha.. Namaku Elina.."

"Wah nama yang indah.."

"Elina,ini lencana guild pakailah." Prein memberiku lencana guild.

"Kenapa sangat sepi?" aku bertanya kepada Prein.

"Ya.. Kebanyakan mereka sedang train atau keluar hanya untuk sekedar berbincang."

"Ohh.."

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

*Kev's Pov*

"Hmmm.." aku terbangun dan.....

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang