No more

388 25 4
                                    

*Kev's Pov*

Aku kecewa berat. Elina dengan egoisnya meninggalkan ku di sini.

Tunggu!! Bukankah aku yang meninggalkannya?

Tidak!! Dia yang pergi kan??

Tapi itu karna aku memutuskan hubungan kami..

Tidakk!! Biarkan saja dia.. Lagipula kau sudah mempunyai Tara..

Lagi-lagi perdebatan batin terjadi selama Train.

"Kev?"

"......."

"Kev????"

"Ah... Ya?"

"Ada apa? Kau mendadak menjadi pendiam."

"Oh... Begitukah?"

"Ya.. kau kenapa?? Sejak bertemu dengan gadis tadi,kau menjadi aneh."

"Ahh?? Tidak..."

"Dia siapa? Aku yakin ada sesuatu diantara kalian Kev."

"Belum saatnya aku menceritakan semua itu. Dia juga tidak penting...yang terpenting adalah kau ada disini.. Bisakah kau memberiku waktu?" ohh Tuhan entahlah saat aku mengatakan semua itu, aku hanya ingin Tara tidak bertanya padaku tentang Elina lagi.

"Baiklah.." jawab Tara akhirnya dan tersenyum.

Train pun berlanjut sampai langit menjelang sore,dan kami memutuskan untuk kembali ke guild.

"Hai semua." sapa ku saat melihat mereka sedang berkumpul di meja bundar.

"Hai Kev..." Claudya

Aku berjalan ke meja bundar dan duduk disana bergabung bersama mereka.

"Ummm... Ehem.. Aku ada informasi." kata ku.

"Tentang?" Jun

"Elina."

"Informasi apa?" Jun terlihat antusias ntah lah apa dia sadar atau tidak kekasihnya sedang duduk di sebelahnya.

"Sebelumnya jangan terkejut ok?"

"Ya apa cepat katakan!!" Jun

"Apa kau tidak bisa sedikit lebih santai Jun?" aku hanya tidak suka Jun bereaksi berlebihan.

"CEPAT KATAKAN!!!" Jun

"Heii!! Sudah.." Dylan menengahi. "Ada apa Kev ?ayo katakan.."

"Ternyata benar,Elina bergabung bersama Guarpaar."

".............." hanya keheningan yang ada di guild kami saat ini.

"Dan... Dia bersama Riel..."

"............" Semua tetap hening sampai akhirnya....

BRAKK!!!! Jun mengebrak meja

"Omong kosong!! Ini semua karna kau brengsek!!! " Jun menunjuk ku.

"Apa maksudmu?!"

"Aku tau apa yang membuatnya pergi!! Kau, kalau kau punya hati,kau
tidak akan melakukan itu..!!!"

"Apa yang aku lakukan??!!!"

"Ku beri tau kau,cukup satu saja.. Seline,yang mati demi orang tidak berguna seperti kau.." Jun langsung berdiri dan pergi meninggalkan guild.

Apa maksudnya menyebut Seline...!!

"A-aku ingin menemui Elina." Stevy

"Sebaiknya jangan Stevy," Dylan

"Dia...dia teman ku teman kita semua apa kalian akan membiarkannya menjadi musuh kalian?" Stevy

"Oh ayolah aku yakin dia hanya mencari perhatian." Claudya

"Uh-huh dia kan selalu ingin di perhatikan.." Myra

"Diam kalian semua.. Ku pikir kalian temannya.." Dylan

"Bukan" Claudya,Mary dan Myra menjawab bersamaan.

"Aki tidak akan berteman dengan orang yang merebut milik orang lain." Myra melanjutkan.

"Apa maksudmu?" Stevy

"Kau tak mungkin tidak tau kan? Dia kan teman baik mu!!" Myra

"Kalau yang kau maksud adalah Kev, kuberi tau kau Kev lah yang mendekatinya duluan dan kemudian meninggalkannya...." Stevy

"Aku tidak perduli siapa mendekati siapa. Jika dia menghargai ku, dia tidak akan menerima Kev" Claudya

"Kau....."

"CUKUP!!!"

Author's POV

Semburat kesedihan dan kekecewaan selalu terpancar di mata Elina akhir-akhir ini.

Saat ini Elina sedang duduk di bangku dekat jendela dan melihat keluar sambil melamun.
Entah apa yang di pikirkan gadis itu.

"Haaa!!!" Zky ,salah satu anggota guild twilligh mengejutkan Elina.

"Ck.. Kau ini." Elina

"Kau memikirkan apa?"

"Ummm tidak.."

"Oh ya ku dengar dari Riel kau dari Triafoir ?" ucap Zky sedikit berbisik.

".......umm.. Yah tapi jangan beri tau siapa pun. Kumohon."

"Tenang saja rahasia ini aman bersama ku... Dan.. Kurasa alasan kenapa kau kabur ke sini dan kenapa kau selalu murung dan melamun itu ada hubungannya."

".........."

"Tidak apa jika kau tidak mau bercerita.. Aku hanya tidak tahan melihatmu begini."

"Ummm.. Aku.. Aku patah hati."

"Hmm??"

"Begini.. Aku mencintai seseorang di Triafoir,dan dia juga mencintai ku.. Namanya Kev... Pada awalnya semua berjalan baik,sampai Claudya menyebut Seline... Lalu aku bertanya pada Kev siapa Seline.. Ia menceritakan semuanya tentang Seline,tapi akhirnya ia memutuskan hubungan kami. Aku bisa memakluminya,karba ia bilang ia butuh waktu. Tapi sekarang ia malah bersama wanita lain. Aku disini menunggu nya,tapi ia tidak menghargai itu..." Elina tersenyum...senyum yang sama sekali tidak ada kebahagiaan di matanya.

"Ohh jadi begitu? Dia berengsek... Dia tidak pantas mendapatkan cintamu,dan tidak pantas kau tunggu. " Zky

"Ya itulah alasan mengapa aku ke sini." lagi-lagi senyum yang sama.

"Elina,jangan tersenyum jika kau tidak ingin tersenyum. Aku tidak terlalu suka melihat senyum mu yang menyimpan sejuta kesedihan itu."

"........."

"Hey ayo jalan-jalan..! Aku akan menjadi tourguide mu..."

"Tidak usah Zky..."

"Tenang saya aku traktir seharia.. Ayo laahh..."

"Baiklah.. " Elina bangkit dan membawa busur serta anak panahnya.

"Ngomong-ngomong busur mu indah...."

"Terima kasih aku memahatnya sendiri." jawab Elina sedikit bangga.

"Wow.. Nona manis yang berbakat!!"

"Hahaha.. Kau ini!"

"Nahh kau terlihat sepuluh kali lebih manis dengan senyum seperti itu nona.."

Wajah Elina terasa panas mendengar perkataan Zky. Elina hanya bisa berdoa semoga wajahnya tidak berubah menjadi tomat..


*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Hiyaa..!!! Hallo semuaa.. Aduh maafin author yaa kalo ceritanya gaje huhuu,:(

But thanks banget buat kalian semua yang udah nge masukin cerita ini ke reading list kalian,vote,komen, terima kasih terus terusan buat kalian.. ❤❤❤❤

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang