come back

410 21 13
                                    

Elina bisa sedikit melupakan sakit hatinya ketika di Guarpaar. Tak terasa,sudah dua minggu Elinase tinggal di Guarpaar. Perjanjian Elina pada dirinya sendiri,bahwa ia hanya akan tinggal seminggu. Tapi nyatanya ia terlalu menikmati suasana di sini,dan juga...terlalu takut untuk kembali dan menghadapi kenyataan Kev sudah bersama Tara.

Suatu hal yang Elina tau, Guarpaar sesungguhnya sama dengan Triafoir tapi mengapa mereka bermusuhan. Entahlah...

Kev dan Tara semakin dekat,Kev mulai menyayangi Tara.
Namun terkadang ia merindukan Elina. Gadis nakal yang kadang membuatnya kesal karna Elina selalu ingin melakukan semua sendirian. Berbeda dengan Tara yang selalu menuruti kata-kata Kev.

Tapi Elina sudah harus pulang. Apa kah Elina sudah siap?
Tidak. Ia sama sekali tidak siap.

Lantas apa yang membuat Elina pulang?

Karena, Riel dan Zky ikut pindah ke Triafoir.

Jadi,Elina merasa ia punya tempat bersandar jika saja teman-temannya disana membencinya atau mencerca dirinya.

Saat ini Riel dan Zky sedang menyiapkan hal-hal yang harus di persiapkan. Malam ini Elina,Riel dan Zky akan pergi ke Triafoir untuk mencuri lencana Triafoir. Lalu menetap di sana.

"Kau siap?" Riel bertanya pada Zky.

"Siap" Zky

"Dengar Zky,kita akan ke sana hanya untuk melihat keadaan di sana. Tidak untuk berpihak seutuhnya."

"Ya aku tau."

"Hei kalian sudah siap?" Elina muncul dari balik pintu.

"Tentu" Zky

"Aku sedikit gugup" ucap Elina sambil menggenggam kedua tangannya sendiri.

"Tenang saja,kami bersama mu." Riel

Malam ini Elina akan kembali ke Triafoir dan makan malam di sana. Yahh.. Sebenarnya untuk masuk ke kastil dan mencuri dua lencana.

Tapi ia sangat gugup.Ia pasti akan bertemu dengan teman-teman guild nya disana.

***********Hutan Triafoir***********

"Elina,kau siap?" Riel

"Doakan saja aku." Elina pun berjalan menuju kastil.

Saat mulai mendekati pintu kastil, Elina menghentikan langkahnya.
Ia takut dan gugup.

Tanpa ia sadari teman-teman guild nya keluar dari dalam kastil.

"Ehh bukan kah itu Elinase?" Myra.

"Dimana?" Jun.

"Elina..." Kev.

Elina pun tersadar dari lamunannya. Terlambat... Ia tidak bisa lari lagi.

"Elina!! Kau kembali?" Dylan berlari mendekati Elinase. Di ikuti Stevy,Kev, Tom,Jess dan lainnya

"Hai... Yah a..aku kembali." Elina

"Syukurlah.. Aku merindukan mu.." Stevy

Elina sedikit tenang melihat sambutan teman-temannya yang hangat kecuali Claudya dan kedua kembar itu.

Tapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkan itu. Elina pun segera berpamitan sebentar.

"Ehh.. Teman- teman,aku akan ke dalam sebentar yah?" Elina.

"Baiklah... Kau mau makan?" Stevy.

"Umm ya.."

"Perlu aku temani?" Stevy.

"Eehh ti tidak perlu..hehehe..umm aa..aku masuk dulu.." Elina langsung masuk ke kastil secepatnya.

"Hey dia kelihatan aneh.." Claudya

"Aku akan mencari tau apa yang dia lakukan." Kev mengikuti Elina.

Ternyata benar dugaan Kev,Elina bukan datang ke kastil karena lapar. Karna sekarang Elina berjalan menuju ruang penyimpanan.

Elina pun memasuki ruang penyimpanan sebelumnya ia memastikan terlebih dahulu jika ada orang mengikutinya.

Kev sengaja menunggu beberapa saat lalu ia akan masuk ke ruang penyimpanan.

5 menit berlalu Menurut Kev ini waktu yang tepat.Kev pun berjalan perlahan lalu memasuki ruang penyimpanan.

Ia melihat Elina sedang membuka sebuah kotak.
"Apa yang kau lakukan disini?"

Sontak Elina terlihat sangat kaget dengan kedatangan Kev.

"Hei Elina apa sepulang dari Guarpaar kau menjadi pencuri dan juga bisu?" Kev menatap kedua bola mata Elina. Kebaikan masih terpancar di sana ia yakin Elina mempunyai alasan kenapa ia mencuri lencana.

"A... Aku... Aku s..sedang mengambil...le...le...lencana." Elina memang tidak pandai berbohong terutama pada Kev,jadi ia memutuskan untuk berkata jujur.

"Untuk apa?" Kev sedikit lega karna Elina masih Elina yang dulu,yang masih sangat polos.

"Untuk......"

*yaa..aku sedang berjalan menuju ruang penyimpanan*
Oh tidak seseorang sedang menuju ke sini.

Kev dan Elina saling berpandangan. Berharap salah satu dari mereka mempunyai ide cemerlang.

Satu-satunya jalan keluar selain pintu, hanya jendela yang lebarnya hanya 40Cm terletak di ketinggian 2,5 meter.

"Ikut aku..." Kev menarik tangan Elina..

*********************************

Halloo maaf yaa update an nya lama...

Soalnya akhir2 ini sibuk bgt..
Buat yang uda ngevote dan komen,,thank you

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang