Do you still love me?

265 17 2
                                    

Kev menarik tangan Elina dan menuju lemari putih yang terletak di sudut ruangan.
Kev membuka pintu lemari itu dan mendorong Elina masuk.Kev menyusulnya dari belakang.

Lemari itu terlalu luas untuk sebuah lemari penyimpanan.Lebih terlihat seperti sebuah ruang kosong kecil.

Kev mulai berjalan ke sisi lemari itu dan ternyata disana terdapat sebuah pintu. Kev mengeluarkan sebuah kunci dan membuka pintu itu.

Elina tertegun melihat pemandangan di balik pintu itu.Sebuah taman yang di penuhi bunga-bunga.

"Ini tempat kesukaan Seline" Kev

"Ohh.." Elinase

"Kau suka tempat ini?" Kev

"Yaaa.." Elinase

"Dulunya tempat ini hanya aku dan Seline yang tau.. dan sekarang kau" Kev

"Ohh..." Elina merasa canggung, Kev berbicara dengan intonasi kaku dan tegas. Tidak ada lagi Kev yang selalu membuatnya tersenyum dengan lelucon konyolnya.

Suasana menjadi hening sejenak,sebelum Elinase membuka percakapan lagi.

"Apa yang telah aku lewatkan selama aku di Guarpaar?" Elinase

"Tidak ada.. Kau.. Pergi membawa keceriaan kami bersamamu.. " Kev

"Apa maksudmu?" Elinase

"Keceriaan di sini hilang saat kau pergi." Kev menoleh menatap wajah Elinase. Dia baru menyadari Elina terlihat sangat pucat.
"Apa kau sudah makan?"

"Belum" Elinase

"Apa kau tidak lapar?" Kev

"Lapar" Elinase

"Kenapa kau selalu begini?Kau harus belajar lebih peduli pada dirimu sendiri!" Kev

"Ya.. Aku tau itu.. Karna tidak akan ada yang peduli padaku,benarkan?" Elinase

"Bukan begitu maksudku." Kev

"Aku tau maksudmu..Aku tau.. Aku tidak berharga,tidak penting,tidak pernah ada di mata kalian. Yaa aku sangat tau itu.." Elinase

"Kau ini...Kenapa kau selalu seperti ini?" Kev berjalan mendekati dan memeluk Elinase. Elinase melangkah mundur tanda ia menolak perlakuan Kev.

"Dimana jalan keluar dari sini?" Elinase

"Ujung kiri dari taman ini,akan ada sebuah tembok dengan pintu gerbang yang terkunci...Ini kuncinya." Kev menyerahkan sebuah kunci kepada Elinase.

"Baiklah.. Sampai jumpa." Elinase menerima kunci itu dan berjalan pergi.

Kev berdiri melihat kepergian Elina untuk yang ke sekian kalinya.
'Elina,aku merindu kan mu...'

'Aku merindukan mu...'

'Aku merindukan mu...'

" ELINA!!!!"

Elina menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Kev tanpa ekspresi.

"Aku... Aku.... Hanya ingin mengatakan,jangan lupa mengunci kembali pintunya." Kev

"Ya.." Elinase pun berbalik dan kembali berjalan meninggalkan tempat itu.

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Sudah hampir satu minggu Elina kembali menetap di Triafoir.
Untung lah semua berjalan dengan lancar.
Kev dan Riel yang dulunya musuh bebuyutan pun,dengan sangat dewasa bisa saling memaafkan..dan Zky dia orang yang baik hati dan supel,tidak sulit baginya untuk diterima oleh teman-teman Elina.

Elina sedang tidak ingin sering berada di guild. Maka ia memutuskan untuk keluar berjalan sebentar.

Elinase memasuki area pasar dan melihat-lihat berbagai pernak pernik lucu yang di pajang. Ia mengamati pernak pernik tersebut sambil tersenyum. Senyum yang sangat manis.

"Hei,kau Elina benar?" ucap suara lembut milik gadis yang berdiri di samping Elina.

Elina menoleh dan seketika semyumnya lenyap,bola mata Elina melebar dan menatap gadis itu bingung.

"Ya,Oh!dan kau Tara." ucap Elina lalu memberi senyum terpaksa.

"Yaa.. Kurasa kita saling mengenal karna Kev. Kuharap dia tidak menceritakan hal konyol pada mu tentang aku."

"Ahh tidak.. Aku hanya tau nama mu. Kev tidak pernah bercerita tentang mu."

"Oh! Begitu kah?"

"Ya.. Begitulah. Baiklah aku sudah ingin kembali.. Sampai jumpa." Elinase berbalik dan hendak melangkah.

Tapi Tara menahan lengannya.
"Elinase,ku harap kau bisa melepaskan Kev sepenuh hati. Kev sekarang milik ku,kau tau itu kan?"

Elinase berbalik dan tersenyum.
"Tentu saja.. Jangan berpikir semua orang memiliki sifat seperti mu Tara."

Tara hendak menampar Elinase. Tetapi Elinase menahannya terlebih dahulu,dan mencengkram tangan Tara.
"Kau,boleh merebut Kev. Tapi bukan berarti kau bisa menyentuhku.Kau harus ingat itu." Elina mencampak kan tangan Tara lalu berjalan meninggalkan gadis itu.

Elinase berjalan kembali ke guild. Tara sepenuhnya menghancurkan suasana hati nya.

Tetapi langkahnya membawa dirinya ke pantai.
Disana terlihat beberapa orang sedang bertarung.

Elinase pun mengambil anak panah dan busurnya langsung ikut menembak warrior dari Guarpaar tersebut.

Pemuda Triafoir yang sedang bertarung terkejut melihat Elinase.

"Nona apa yang kau lak..... AWAS!!!"

Elina hendak menjawab tetapi ia di kejutkan dengan pemuda Triafoir itu tiba-tiba saja melemparkan pisau ke arahnya. Elina menjatuhkan dirinya untuk menghindari pisau tersebut.
Pisau itu melesat melewati lekukan lehernya dan...

"Aarrgghh..." terdengar suara seseorang yang menahan sakit di belakang Elina.

Ternyata Elinase tidak menyadari jika ada seorang Guarpaar yang sedang melesatkan pedang padanya.

"Wow! Terima kasih banyak Teman,"

"Hahaha.. Tidak masalah."

"Hahaha" Elina ikut tertawa mengingat ia hampit di bunuh jika pria ini tidak menolongnya.

"Ngomong-ngomong kau sedang apa di sini nona?"

"Hanya sedang bosan."

"Ahh! Aku ingin kembali ke desa. Ayo kembali ke desa!"

"Baiklah"

Mereka berjalan bersama dan berbincang banyak hal.

Pemuda itu bernama Biyad. Ia ternyata adalah kekasih Mary.

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Hallo all.. Author uda mulai terbiasa dengan schedule yang padat.. Jadi udah mulai bisa membagi waktu.. Hehehe

Gw harap INI ga terlalu mengecewakan..

Thankyou banget yang udah nungguin dan komen kasi semangat..

Love yaa ❤❤❤

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang