Introspeksi

89 9 1
                                    

Sejak kejadian di pantai waktu itu,Elinase dan Biyad menjadi saling mengenal satu sama lain.

Biyad orang yang sangat ceria dan rendah hati. Ia selalu menceritakan lelucon-lelucon yang bisa mengocok isi perut Elinase.

Setelah sebulan Elinase dan Biyad saling mengenal, Mereka pun semakin sering terlihat bersama.

Mary terlihat keberatan melihat hubungan Elinase dan Biyad. Meski pun Elina dan Biyad hanya berteman.

Mary tau Elinase bukan gadis yang sulit dicintai,dengan kecantikan,dan kebaikan hatinya dan juga ia memiliki karakter yang unik. Yaa.. Dia iri pada Elina setiap pria yang mengenal Elina pasti menyukainya,setidaknya mengaguminya.

Mary bercerita kepada Fia tentang keresahannya atas kedekatan Elina dan Biyad.

"Fi.. Aku sedang kacau"

"Ada apa Ry?"

"Biyad.."

"Apa?kenapa? Apa dia menyakitimu?"

"Entahlah.. Dia akhir-akhir ini dekat dengan Elinase kau tau kan primadona di guild kami"

"Ohh wanita penggoda itu"

"Hahaha kau ini"

"Aku tidak menyukainya"

"Aku juga"

"Apa dia tidak memiliki kerjaan lain selain menggoda kekasih orang lain?"

"Entahlah mungkin itu hobby nya?"

"Hahahaha" (mereka berdua tertawa)

*keesokan harinya*

Elina sedang berjalan santai di desa mengamati hiruk pikuk kesibukan para trainer. Ada yang sedang mempersiapkan perlengkapan train,ada yang sedang mengasah anak panah,bahkan ada beberapa orang hanya berdiri berkumpul dan mengobrol.

Eline melihat sekelompok wanita disana ada Mary,Myra,Claudia,Fio,dan beberapa orang lainnya.Eline memutuskan untuk tidak menghiraukan mereka dan berjalan melewati mereka.

"Eh kok ada aura tidak enak ya?" ucap Fio

"Iya yah.. Perasaan ku menjadi tidak nyaman"

"Iya.. Mendadak ada aura wanita penggoda"

"Buat apa yah paras cantik tetapi hatinya busuk"

"Iya iihh busuk.. Hmmpph" Fio menekan hidungnya seolah ia mencium bau yang sangat busuk.

Eline tidak menghiraukan mereka dan terus berjalan. Tetapi ia merasa sindiran itu sepertinya untuk dirinya. Namun ia tidak perduli,karna ia tidak merasa pernah menggoda siapa pun.

Lagi pula,jika kekasih mereka pergi menginggalkan mereka seharusnya mereka yang mengintrospeksi diri bukan malah menyalahkan orang lain.

Tiba-tiba Eline merasa asumsinya menohok dirinya sendiri. Kev juga pergi meninggalkannya bukan? Apa ada yang salah dengan dirinya? Atau dia yang terlalu kekanak-kanakan? Tetapi Kev yang mengatakan ia butuh waktu dan meninggalkan nya tanpa alasan lalu bersama gadis lain.

Elina berjalan sambil melamun sampai ia menabrak seseorang.
"Upss.. Maaf" Elina mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang ia tabrak,dan sepertinya bukan hanya seorang tetapi dua.

"Tidak mengapa.. Aku mengerti kau pasti frustasi." ucap Tara tersenyum licik,dan orang di sampingnya..Kev,menatapnya dengan tatapan aneh yang sulit di artikan.

"Ayo kita pergi Kev." Tara mengalungkan lengannya pada lengan Kev dan menariknya pergi.

Eline terpaku.
Sampai ia tidak sadar seseorang menghampirinya.

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang