'S' to the initial

114 6 0
                                    

Elinase pulih dengan cepat setelah kejadian kemarin. Tapi ia memutuskan untuk tidak pergi berburu sprites untuk satu atau dua hari ke depan. Karna berburu sprites membutuhkan stamina yang cukup kuat.

Kev juga selalu bertanya tentang keadaannya,dan itu membuat Elina kembali berharap.

"Hei.." Kev

"Oh hai.." Elina yang sedang duduk di meja bundar.

"Apa kau merasa baikan?"

"Ya aku baik-baik saja dan sangat baik."

"Oh..um.. Kau.. Berbeda sekarang."

"Tidak aku masih Elina yang dulu. Aku masih Elinase yang kau campakkan demi wanita itu."

"Maafkan aku."

"Kev.. Aku ingin bertanya"

"Ya tentu saja"

"Apa kau mencintai dia?"

"Hmmm.. Y..ya.."

"Baiklah kalau begitu jangan minta maaf. Jangan bertindak seolah kau terpaksa melakukan ini semua."

"Elina.."

"Kau tidak perlu terpaksa selalu berada di guild hanya untuk memastikan apakah aku baik-baik saja agar kau tidak merasa bersalah.. Bukan kah kau sejak awal memang tidak pernah merasa bersalah? Dan satu hal lagi,jangan mengasihani aku.. Apa pun keadaannya,jangan pernah kasihan padaku. Karna aku,tidak suka di kasihani!"

"Elina Maafkan aku..."

"Pergi lah dan temani Tara. Aku ingin tidur dan aku baik-baik saja"

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Kev's POV

"Pergilah dan temani Tara. Aku ingin tidur dan aku baik-baik saja."

Aku hanya termangu saat dia bangkit dan meninggalkan ku. Ia bukan Elina yang dulu. Dia bukan Elina yang manja seperti dulu lagi.

Dulu.. Dia yang selalu mengganggu ku train.. Dia yang selalu merengek seperti bayi padaku... Dia yang selalu berhasil membuatku kembali tertawa setiap aku ada masalah... Dia yang terlalu baik hati kepada semua orang... Dia yang begitu polos... Dia yang selalu di bohongi orang dan ia selalu memanfaatkan orang itu dan pura2 tidak tau...

Yaa...

Aku mengenalnya sejauh itu...

Lalu kenapa aku meninggalkannya...
Dan menyakitinya...

Disaat dia paling membutuhkan ku...

"WOOII!!!"

"Apa sih?" decak ku kesal.

"Kau sedang apa?" tanya Dylan kepo.

"Ck.. Eh.. Lan.. Aku keterlaluan padanya?"

"Heh?" Tanya Dylan bingung.

"Elina"

"Oh.. Yah kau mau jawaban jujur atau bohong?" Tanya Dylan menyebalkan.

"Jujur" desak ku serius.

"Tentu saja kau keterlaluan..Maksudku kau sangat sangat keterlaluan.. karna apa? Karna kau bilang padanya kau hanya butuh waktu untuk memastikan perasaan mu padanya.. dan sekarang kau bersama Tara setelah ia dengan sabar memberimu waktu... Well aku tau ini bukan urusanku.. Tapi berpikirlah kembali.. Jangan sampai menyesal nanti.." ujar Dylan sambil menepuk bahu ku lalu pergi.

Aku duduk termenung.
"Arggh." Teriak ku frustasi.

Elina.. apa aku benar-benar menyakitimu? aku tak bermaksud begitu tapi.. Kau selalu mengingatkan ku padanya.. Aku takut aku hanya mencintai Seline yang ada di dalam dirimu.
Karna kau benar sangat mirip dengannya.. segala sifatmu..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In a Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang